• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Petaka Pemimpin Pendidikan Agama Tidak Amanah

Dalam Islam pemimpin diberikan keistimewaan menjadi salah satu dari tujuh golongan yang mendapat naungan Allah SWT pada hari kiamat jika mereka amanah

Rochmad Widodo Rochmad Widodo
27/12/2021
in Publik
0
Pesantren

Pesantren

217
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Begitu beredar pemberitaan skandal asusila di berbagai media seorang guru agama pimpinan lembaga pendidikan agama di Bandung, Herry Wirawan (HW), siapa saja tentu turut merasakan pedih sekaligus tersulut emosi amarahnya. Pasalnya, hingga memakan korban 12 santriwati dan beberapa di antaranya sampai hamil dan sudah melahirkan. Jika dilakukan bagi orang biasa skandal yang dilakukan HW sangat tidak manusiawi, terlebih baginya sebagai pimpinan lembaga pendidikan agama. Tak mengherankan jika seluruh masyarakat Indonesia mengutuk perbuatannya.

Proses hukum HW harus ditegakkan dengan tegas. Ini penting untuk mencegah terulang lagi di kemudian hari dengan kasus yang sama oleh orang yang berbeda. Dengan hukuman setimpal atas dosa besar yang dilakukan HW, tentu akan berdampak juga pada efek jera kepada pelaku, sekaligus penegasan kepada siapa saja untuk jangan sampai coba-coba melakukan hal sama bermain dengan skandal asusila.

Atas kejadian ini hal penting lain tentu juga bisa dipetik pembelajarannya bagi siapa saja. Terlebih bagi pemimpin pendidikan, terutama pendidikan agama, sekaligus bagi lembaga pemerintah yang berwenang menaunginya seperti Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Kesakralan Pemimpin Pendidikan Agama

Pemimpin dalam sebuah jamaah atau masyarakat memiliki peran sangat penting. Karena pemimpin bisa mengarahkan dan membawa jamaah bersama-sama menuju kemajuan dan kebaikan akumulatif untuk di dunia dan di akhirat kelak. Sebab itulah, dalam Islam pemimpin diberikan keistimewaan menjadi salah satu dari tujuh golongan yang mendapat naungan Allah SWT pada hari kiamat jika mereka amanah.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: pemimpin yang adil, pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah Ta’ala, seseorang yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang saling mencintai karena Allah, laki-laki yang ketika diajak bermaksiat oleh seorang wanita bangsawan lalu ia menjawab: ‘saya takut kepada Allah. Kemudian seorang yang mengeluarkan sedekah dan merahasiakannya dan seseorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi sampai meneteskan air mata.”

Baca Juga:

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Kisah Rumi, Aktivis, dan Suara Keledai

Pada hadits tersebut pemimpin yang adil menduduki urutan pertama dari tujuh golongan disebutkan mendapat naungan-Nya di akhirat kelak sebagai isyarat keutamaan sebagai pemimpin adil di sisi Allah SWT. Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berpesan, “Sehari seorang pemimpin yang adil lebih utama daripada beribadah 60 tahun, dan satu hukum ditegakkan di bumi akan dijumpainya lebih bersih daripada hujan 40 hari,” (HR Thabrani, Bukhari, Muslim, dan Imam Ishaq).

Hadits tersebut turut menguatkan bagaimana dimuliakannya pemimpin adil di dalam Islam. Namun dibalik dari keistimewaan bagi pemimpin adil, juga sebaliknya balasan bagi pemimpin tidak amanah pun juga berat. Diriwayatkan Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan surga baginya.”

Dari hadits tersebut dapat disimpulkan, setara juga imbalan bagi mereka yang tidak amanah menjadi seorang pemimpin, yakni sampai diharamkan baginya mendapatkan surga oleh Allah SWT. Tentu di balik dari hadist tersebut juga ada sebuah pesan penting bagi para pemimpin untuk jangan main-main dengan amanah yang diberikan. Pasalnya, keadilannya akan membawa manfaat luas, namun sekaligus juga berdampak vital jika tidak amanah akan membawa kemadharatan yang berdampak besar bagi yang dipimpinnya, bahkan bisa membawa kepada kesesatan fatal dan penderitaan serius.

Menarik untuk diketahui juga, dalam hal ini pemimpin dalam bidang pendidikan dan terlebih pendidikan agama memiliki kesakralan berbeda di mata masyarakat dibandingkan dengan pemimpin umum, seperti di perusahaan, organisasi, maupun pemerintahan. Hal itu logis, karena lembaga pendidikan agama mengajarkan moral, akhlak, agama, dan bertujuan menjadikan manusia mulia di dunia dan akhirat, selain kecerdasan dan kecakapan untuk kesuksesannya yang bersifat duniawiyah.

Tak mengherankan jika lantas umum di masyarakat, pemimpin pendidikan agama baik itu Islamic Boarding School, madrasah, terlebih pondok pesantren, dianggap sebagai orang yang suci (disakralkan), mulia, dan luhur. Karena memang ruang lingkup bidang yang menjadi pengabdian mereka adalah menjadikan anak didiknya berakhlakul karimah, sesuai tuntunan agama, selain menjadi cerdas dalam berbagai ilmu pengetahuan untuk bekal hidup dunia dan akhirat.

Ibarat setitik nila bisa merusak susu sebelanga, akhirnya itu juga terjadi jika pemimpin agama melakukan sebuah kesalahan, meski sekecil apa pun. Sebab kepercayaan yang sangat tinggi di mata masyarakat atas anggapan mereka sebagai orang suci, akan turut juga membawa kekecewaan besar jika mereka melakukan sebuah kesalahan. Terlebih jika kesalahannya seberat yang dilakukan oleh HW. (bersambung)

 

Tags: pemimpinPendidikan AgamaPondok Pesantren
Rochmad Widodo

Rochmad Widodo

Rochmad Widodo adalah Asisten Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadits, Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama-Pemimpin Berakhlakul Qur’ani Berwawasan Kebangsaan di Kota Bekasi.

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version