• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

PLTSa: Solusi Menyelesaikan Persoalan Sampah

Dari sampah yang sudah tidak ada manfaatnya, tapi sebenarnya masih menyimpan energi yang sangat besar. Bahkan bisa menjadi sumber energi terbarukan.

Masum Alfikri Masum Alfikri
22/07/2023
in Publik
0
Persoalan Sampah

Persoalan Sampah

627
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sampah merupakan salah satu masalah yang hingga saat ini sulit untuk diselesaikan. Namun hal ini tidak menjadi alasan bagi kita semua untuk menyelesaikan persoalan sampah.

Dalam mengatasi persoalan sampah sebetulnya banyak cara yang bisa kita lakukan, salah satunya adalah dengan cara pengelolaan sampah. Cara ini saya dapatkan, saat saya melakukan mini riset bersama teman-teman Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon di Desa Pasawahan.

Selama satu minggu di Desa Pasawahan tepatnya pada tanggal 4 hingga 10 Juli 2023, ada hal yang menarik untuk saya bahas dalam tulisan ini. Yaitu tentang pengelolaan sampah di Desa Pasawahan.

Dalam pengeloaan sampah, Desa Pasawahan menerapkan program pengambilan sampah setiap hari oleh petugas kebersihan dari desa. Jadi, dalam program ini, setiap warga cukup untuk menaruh sampah rumah tangga di depan rumahnya, nanti akan ada yang mengambilnya.

Kemudian setelah diangkut, mereka bawa ke tempat penampungan akhir (TPA) di Gibug, sebelah barat balai desa masuk ke hutan. Tidak hanya berhenti TPA, karena selanjutnya, para petugas akan melakukan penyortiran untuk memilih mana organik dan anorganik. Kemudian diambil mana yang bisa dimanfaatkan atau dijual kembali.

Baca Juga:

Persoalan Gender dalam Fikih Kesaksian

Nabi Saw Mendengar Persoalan Haid, Nifas dan Istihadlah Para Perempuan

Beragam Persoalan Penyandang Disabilitas Muslim di Indonesia

Solusi Ketika Ada Campur Tangan Keluarga Besar dalam Pengasuhan Anak

Dalam program pengelolaan sampah di Desa Pasawahan ini, para warga biasanya akan diminta untuk membayar iuaran perbulannya sebesar Rp. 15.000.

Pengelolaan sampah di Desa Pasawahan ini bagi saya bisa menjadi inpirasi bagi desa-desa lainnya. Pasalnya, dalam pengelolaan sampah setidaknya mereka telah berhasil untuk menciptakan lingkungan di Desa Pasawahan menjadi bersih.

Namun, apakah persoalan sampah tersebut sudah bisa di tangani?. Tentunya belum, karena sampah sampah masih menjadi PR kita bersama. Terlebih untuk sampah-sampah yang tidak bisa kita daur ulang atau manfaatkan, maka sampah tersebut akan terus menumpuk dan hutan yang menjadi TPA itu akan menjadi hutan sampah.

PLTSa

Lalu bagaimana solusinya?. Melansir universaleco.id, sampah yang sudah tidak bisa didaur ulang tersebut sebetulnya bisa berguna bahkan bisa menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Dalam unggahannya, Universal Eco mencatat dari total 12 PLTSa yang dipersiapkan di sejumlah kota besar, 4 di antaranya sudah beroperasi yaitu: PLTSa DKI Jakarta, PLTSa Bekasi, PLTSa Solo, dan PLTSa Surabaya.

Dengan inovasi yang mereka lakukan sebetulnya menjadi angin segar bagi kita semua, bahwa dari sampah yang sudah tidak ada manfaatnya, tapi sebenarnya masih menyimpan energi yang sangat besar. Bahkan bisa menjadi sumber energi terbarukan.

Bahkan keuntungan dari PLTSa ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca karena proses pengolahan sampah menghasilkan lebih sedikit emisi daripada sampah kita biarkan membusuk di TPA atau kita bakar di tempat terbuka. Dengan demikian, PLTSa dapat mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.

Selain itu, PLTSa juga menjadi energi lokal dan desentralisasi. Artinya PLTSa yang biasanya berlokasi dekat dengan wilayah pemrosesan sampah, sehingga energi yang ia hasilkan dapat berguna secara lokal. Hal ini dapat membantu mengurangi kerugian dalam jaringan transmisi dan distribusi energi dan mendukung keberlanjutan dan desentralisasi sumber energi.

Oleh sebab itu, dengan sampah yang awalnya tidak memiliki nilai, menjadi bernilai dan bisa memberikan manfaat yang luas bagi seluruh masyarakat. Termasuk dengan kehadiran PLTSa ini. Ia mampu menjadi energi terbarukan. Yang menurut saya, pendirian PLTSa ini untuk segera pemerintah bangun, minimal di setiap desa di seluruh Indonesia.

Dengan begitu, sampah yang tadinya berhenti di TPA di Desa Pasawahan, bisa kembali mereka manfaatkan menjadi pembangkit listrik. Dan dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar. []

Tags: ListrikmenyelesaikanPembangkitPersoalanPLTSaSampahSolusiTenaga
Masum Alfikri

Masum Alfikri

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi
  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version