• Login
  • Register
Kamis, 19 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Poligami dan Hak Perempuan

Marzuki Wahid Marzuki Wahid
19/01/2020
in Keluarga
0
Poligami, Hak Perempuan
80
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ada seorang mahasiswa bertanya begini: dalam ayat 3 surat an-Nisa:

وان خفتم ألا تُقسطوا في اليتامى فانكحوا ما طاب لكم من النساء مثنى وثلاث ورباع فإن خفتم ألا تعدلوا فواحدة أو ما ملكت أيمانكم ذلك أدنى ألا تعولوا
 

sering dijadikan dalih sebagai anjuran poligami meskipun terdapat kontradiksi karena izin poligami tersebut masih bersyarat “adil” yang jika syarat tersebut tidak terpenuhi maka jalan terbaik yang harus ditempuh ialah monogami.

Bahkan dalam surat yang sama ayat 129 tedapat pernyataan yang lebih tegas,

ولن تستطيعوا أن تعدلوا بين النساء ولو حرصتم فلا تميلوا كل الميل فتذروها كالمعلقة وإن تصلحوا وتتقوا فإن الله كان غفورا رحيما
 

Baca Juga:

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Berproses Bersama SIS Malaysia

Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia

Bahwa sangat sukar sekali bagi seseorang untuk berbuat adil. artinya, dengan menggabungkan antara dua ayat di atas sebenarnya poligami tidak diajurkan oleh syariat.

Apakah ada konsekuensi hukum yang diterima bagi perempuan yang menolak anjuran poligami, karena merasa “mu’allaqoh” dan suaminya tidak akan mampu berbuat adil? Jika tidak ada konsekuensi, maka bagaimana kami harus menjawab secara ilmiah?

Jawaban saya, perkawinan itu adalah hak. Bukan kewajiban. Hak laki-laki dan hak perempuan. Laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk kawin atau tidak kawin. Atau, juga hak untuk cerai atau tidak cerai dalam ikatan perkawinan.

Perkawinan sendiri adalah ikatan perjanjian yang kokoh (mitsaqan ghalidhan) antara dua hak laki-laki dan perempuan yang berpadu. Ada titik temu yang disepakati, yaitu hidup bersama dalam satu atap rumah tangga.

Tentu saja dalam hidup bersama ini, laki-laki dan perempuan bisa saling memberi dan menerima, baik dalam dalam hubungan cinta dan seksualitas, maupun hubungan material.

Kesalingan (mubadalah) adalah relasi yang adil untuk menjalin dua subjek yang saling mencinta (mawaddah dan rahmah) guna menggapai kehidupan yang tenang, damai, dan bahagia (sakinah).

Dalam ikatan perkawinan pun laki-laki dan perempuan masih berhak untuk mengajukan syarat-syarat, termasuk syarat untuk tidak dipoligami bagi perempuan, atau syarat lain yang disepakati bersama.

Di sini jelaslah, perempuan berhak untuk menolak ajakan poligami dari suaminya. Jika suami tetap melangsungkan poligami, maka perempuan berhak untuk minta cerai atau menceraikan suaminya.

Semuanya dilindungi oleh hukum, baik hukum fiqh maupun hukum positif. Wallahu’am bish-showab.[]

Marzuki Wahid

Marzuki Wahid

KH Marzuki Wahid. akrab di panggil Kang Zeky adalah pendiri Fahmina dan ISIF Cirebon

Terkait Posts

Perbedaan anak laki-laki dan perempuan

Jangan Membedakan Perlakuan antara Anak Laki-laki dan Perempuan

17 Juni 2025
Ibu Rumah Tangga

Multitasking itu Keren? Mitos Melelahkan yang Membebani Ibu Rumah Tangga

17 Juni 2025
Tanggung Jawab Perkawinan

Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan

15 Juni 2025
Baru Menikah

Dinamika Pasangan Suami Istri yang Baru Menikah

13 Juni 2025
Kekerasan Finansial

Kisah Nyata Kekerasan Finansial dan Pentingnya Perjanjian Pranikah

11 Juni 2025
Dad's Who Do Diapers

Dad’s Who Do Diapers: Ayah Juga Bisa Ganti Popok, Apa yang Membuat Mereka Mau Terlibat?

10 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sister in Islam

    Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berproses Bersama SIS Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Indonesia-sentris, Tone Positif, hingga Bisentris Histori dalam Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak
  • Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina
  • Berproses Bersama SIS Malaysia
  • Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia
  • Saatnya Mengakhiri Tafsir Kekerasan dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID