• Login
  • Register
Sabtu, 10 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Sastra

Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat Ulama Perempuan dan Konseptor Pendidikan Agama bagi Remaja

"Agama berperan sebagai terapi, pencegah dan faktor pembinaan bagi kesehatan mental. Pedidikan keluarga dan sekolah pun ikut mempengaruhi." -Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat

Rofi Indar Parawansah Rofi Indar Parawansah
21/10/2020
in Figur, Profil
0
378
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat dikenal sebagai salah satu ulama perempuan terkemuka di Indonesia. Lahir pada tanggal 6 November 1929 di tanah minang, tepatnya di Jorong Koto Marapak, Nagari Lambah, Ampek Angkek, Agam, Sumatera Barat.

Sekilas tentang riwayat pendidikan beliau, Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat menyelesaikan pendidikan SD, SMP hingga SMA di daerah asalnya yaitu Sumatera Barat. Lalu menyelesaikan pendidikan Doktoral satu di Fakultas Tarbiyah PTAIN Yogyakarta pada tahun 1956. Lalu ditahun yang sama beliau mendapat beasiswa dari Departemen agama atau Kementerian agama untuk melanjutkan studi S2 di  Universitas Ain Shams Kairo, Mesir. Lembaga pendidikan tinggi yang didirikan pada tahun 1950.

Karena kecerdasannya, dalam dua tahun  beliau terbukti dapat menyelesaikan pendidikannya dengan gelar MA dengan thesis yang berhasil beliau selesaikan tentang Problem Remaja dengan Spesialisasi Mental Hygine dari Universitas ‘Ains Shams. Sejak itu ketertarikan beliau pada psikologi remaja terbentuk, beliau juga menyelipkan nilai-nilai keislaman dalam setiap karyanya. terbukti dengan karya-karya yang beliau lahirkan. Diantaranya : Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta : Ruhana, 1995). Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (Jakarta : Gunung Agung, 1982). Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia (Djakarta : Bulan Bintang, 1971). Problema Remaja di Indonesia ( Jakarta : Bulan Bintang, 1978). Dan berbagai karya tulis lainnya yang berkaitan erat dengan agama dan kesehatan mental.

Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat menurut para pemikir islam merupakan salah seorang generasi pertama di Indonesia “dari kalangan santri” yang berhasil meraih gelar sarjana di luar negeri dalam bidang psikologi. Sebagai perempuan, beliau beberapa kali menduduki jabatan penting. Di antara jabatan penting yang pernah dijabatnya yaitu, Prof. Dr. Hj Zakiah Daradjat pernah menjabat sebagai Direktur Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam tahun 1972-1984.  Juga menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Agung tahun 1983-1988. Pada tahun 1986 beliau juga menjadi Direktur Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta .

Prof. Dr. Zakiah Daradjat juga tercatat sebagai guru besar psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai salah satu ketua MUI bidang urusan keluarga dan anak. Kiprahnya dalam dunia psikologi tidak diragukan lagi. Prof. Dr. Zakiah Daradjat adalah orang yang pertama kali merintis dan memperkenalkan psikologi agama di lingkungan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia.

Baca Juga:

Islam Memuliakan Perempuan Belajar dari Pemikiran Neng Dara Affiah

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

Aurat dalam Islam

Beliau juga berusaha menggali keterkaitan antara terapi psikologi melalui nilai-nilai agama. Menurut beliau kejiwaan manusia tidak dapat dipisahkan dari agama. Karena itu, agama dapat dijadikan sebagai pijakan psikologi. Salah satunya adalah menjadikan doa sebagai terapi mental.

Menurutnya, doa sangat berperan sebagai ketentraman batin. Dengan berdoa kita memupuk rasa optimis. Doa bahkan mempunyai manfaat bagi pembinaan dan peningkatan semangat hidup. Doa mampu menyembuhkan stress dan gangguan jiwa. Dengan kata lain, doa mempunyai fungsi kuratif, preventif, dan konstruktif bagi kesehatan mental.

Selain itu, salah satu bentuk kepeduliannya pada kesehatan mental. Beliau juga mencetuskan konsep Pendidikan Agama Pada Usia Remaja sebagai salah satu usaha pencegah berbagai macam penyakit mental yang rentan diidap oleh para remaja. Alasan mengapa beliau begitu menekankan pentingnya pendidikan agama untuk diterapkan pada remaja karena ;

Pertama, Pendidikan agama (Islam) menurut Zakiah Daradjat mencakup semua dimensi manusia sebagaimana ditentukan oleh Islam. Dalam hal ini, tentu tanpa kita sadari bahwa agama mempunyai peranan penting pada seluruh dimensi kehidupan manusia.

Kedua, Pendidikan agama (Islam) menjangkau kehidupan di dunia dan di akhirat secara seimbang. Agama menjadi penyeimbang antara kehidupan dunia dan akhirat. Harus ditanamkan sejak usia remaja tentang pentingnya kehidupan beragama. Karena sering kita temui fakta-fakta dunia yang tak menyenangkan untuk diterima. Dan agama mengajarkan nilai-nilai kebaikan, bahwa ada hikmah dari setiap peristiwa tang kita terima. Rasa sabar saat menjalani ujian, dan berkeyakinan bahwa semua yang terjadi merupakan takdir dari sang ilahi.

Ketiga, Pendidikan agama (Islam) memperhatikan manusia dalam semua gerak kegiatannya, serta mengembangkan padanya daya hubungan dengan orang lain. Bukan hanya sebatas tata cara beribadah. Agama juga memberikan nilai nilai kesalingan dalam berelasi. Bahwa semua manusia sama di mata Tuhan, dan hanya dibedakan dari ketaqwaannya. Tentang bagaimana kita memperhatikan hak-hak orang lain, tanpa meninggalkan kewajiban kita sebagai manusia untuk beribadah.

Keempat, Pendidikan agama (Islam) berlanjut sepanjang hayat, mulai dari manusia sebagai janin dalam kandungan ibunya, sampai kepada berakhirnya kehidupan di dunia ini. Hendaknya, seumur hidup kita habiskan untuk belajar dan memperbaiki diri. Bukan hanya berhijrah sebatas mengikuti trend, hakikatnya selamanya kita adalah makhluk yang bertumbuh kembang dalam segala aspek kehidupan.

Kelima, Kurikulum pendidikan agama (Islam), akan menghasilkan manusia yang memperoleh hak di dunia dan hak di akhirat nanti. Dengan diterapkannya konsep pendidikan agama (Islam) sejak remaja, bahkan sejak sedini mungkin, maka akan tercapai manusia yang cerdas, berkualitas, dan religius.

Karena itu penting ditanamkan pendidikan beragama pada remaja. Karena masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa dimana terdapat ke tidak stabilan emosi di dalamnya. Tanpa pendidikan agama, seringkali remaja terjerumus pada hal-hal yang tidak di inginkan. Sudah semestinya keluarga dan lingkungan pendidikan bekerja sama untuk memberikan ajaran-ajaran yang sesuai dengan norma agama.

Saat ini, kita membutuhkan sosok Zakiah Daradjat lainnya, yang bisa meneruskan dakwah keislaman melalui pendidikan agama pada remaja. Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat berhasil membuktikan bahwa terlahir sebagai perempuan tidak membuat langkahnya terhalangi, justru sebagai perempuan kita mempunyai kelebihan insting dan perasaan keibuan yang kuat. Seperti yang dilakukan oleh beliau.

Betapa besar kepedulian beliau terhadap remaja. Dan bentuk dari kepeduliannya beliau tuangkan pada karya-karyanya. Kiprah dan jejak langkahnya menjadi teladan bagi perempuan indonesia untuk tidak berhenti melakukan yang terbaik yang bisa ia lakukan sebagai perempuan. []

Tags: islamkeluargaparentingpsikologiremajaulama perempuan
Rofi Indar Parawansah

Rofi Indar Parawansah

Perempuan belajar menulis

Terkait Posts

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Rasuna Said

Meneladani Rasuna Said di Tengah Krisis Makna Pendidikan

5 Mei 2025
Tokoh Muslim Penyandang Disabilitas

Jejak Tokoh Muslim Penyandang Disabilitas

1 Mei 2025
Nyai Nur Rofiah

Nyai Nur Rofiah: Keadilan Hakiki di Tengah Luka Sosial Perempuan

30 April 2025
Jamilah binti Abdullah

Jamilah binti Abdullah: Kisah Perempuan yang Mendampingi Dua Syuhada

27 April 2025
Nyai Fatmah Mawardi

Nyai Fatmah Mawardi, Mengurai Jejak Ulama Perempuan Madura

26 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • PRT

    Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan di Ruang Domestik: Warisan Budaya dan Tafsir Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aurat dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perempuan Bekerja, Mengapa Tidak?
  • Islam Memuliakan Perempuan Belajar dari Pemikiran Neng Dara Affiah
  • Perempuan Bukan Fitnah: Membongkar Paradoks Antara Tafsir Keagamaan dan Realitas Sosial
  • Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?
  • Perempuan di Ruang Domestik: Warisan Budaya dan Tafsir Agama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version