• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Puasa Khusus di Bulan Rajab adalah Makruh

Perlu ditegaskan di sini, bahwa puasa yang dimakruhkan di bulan Rajab adalah jika seseorang khusus puasa di bulan Rajab, sementara bulan lainnya tidak puasa

Imam Nakhai Imam Nakhai
05/02/2022
in Featured, Hukum Syariat
0
puasa khusus di bulan Rajab

puasa khusus di bulan Rajab

113
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Puasa adalah Ibadah yang sangat baik, untuk kesehatan maupun secara spiritual. Olehnya puasa bukan hanya disyaria’atkan kepada umat Islam, namun juga umat umat terdahulu. Namun, tidak “semua puasa” dianjurkan di dalam Islam. Puasa adalah ibadah. Dan ibadah tidak diterima kecuali diajarkan oleh syari’at. Islam mengajarkan beberapa puasa, ada yang wajib ditunaikan dan  ada yang sunnah dikerjakan. Bahkan juga ada yang haram dan makruh dilakukan, seperti puasa khusus di bulan Rajab.

Satu-satunya puasa yang diwajibkan kepada umat Islam adalah puasa Ramadan. Selainnya tidak ada yang wajib kecuali atas dasar dinadzarkan.

Sedangkan puasa yang diharamkan karena dilarang oleh syari’at, yaitu; (1)  Puasa Hari Raya Idulfitri tanggal 1 Syawal dan Iduladha tanggal 10 Dzul hijjah, (2) Puasa hari tasyriq yaitu tgl 11, 12 dan 13 Dzul hijjah, (3) Puasa yang dibuat-buat atau bid’ah, seperti puasa tgl 12 Rabi’ul awal untuk memperingati kelahiran Nabi, (4) Puasa tanggal 27 Rajab untuk memperingati isra’ mi’raj Nabi,

(5) Puasa Sunnah yang menyebabkan terabaikannya hak orang lain, seperti puasa istri tanpa izin suami, atau puasa suami yang menyebabkannya tidak bisa mencari nafkah istri, puasa pejabat yang berakibat menelantarkan hak rakyat, dan lain-lain  (6) Puasanya pegawai atau pekerja yang menyebabkan terabaikannya kemaslahatan karena puasanya.

Sementara puasa yang disunnahkan, karena ada dalil yang menganjurkannya, antara lain (1) puasa 6 hari di bulan Syawal, (2) puasa Arafah tanggal 9 Dzil Hijjah, (3) Puasa Asyura’ tanggal 10 Muharram  dan Tasu’ah tanggal 9 Muharram, (4) Memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, (5) Puasa di bulan-bulan Haram, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab, (6) Puasa 3 hari di tiap-tiap bulan, (7) puasa hari Senin dan Kamis, lalu Puasa Daud.

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

Selain itu, ada puasa yang hukumnya dimakruhkan, karena ada dalil yang melarangnya, namun tidak tegas. Puasa yang dimakruhkan antara lain;

Pertama, Puasa ad Dahr, yaitu puasa setahun terus menerus dan berlanjut tahun berikutnya terus menerus. Kedua, Mengkhususkan puasa bulan Rajab, sementara bulan sebelumnya seperti dzul hijjah, Dzul Qa’dah dan Muharram tidak puasa. Hanya puasa khusus bulan Rajab. Puasa semacam ini makruh hukumnya.

Sayyidina Umar pernah memukul orang orang yang khusus puasa di bulan Rajab, dan meletakkan makanan dihadapannya seraya memerintahkan agar ia memakannya. Sebab bulan Rajab adalah bulan khusus yang diagungkan oleh masyarakat Jahiliyyah, begitu kata  Umar bin Khattab.

Ketiga, khusus puasa di hari Jum’at dan Sabtu, sementara hari lainnya tidak puasa. Keempat, puasa tapi tidak shalat. Perlu ditegaskan di sini, bahwa puasa yang dimakruhkan di bulan Rajab adalah jika seseorang khusus puasa di bulan Rajab, sementara bulan lainnya tidak puasa. Jika bukan bulan sebelumnya puasa, atau puasa di bulan Rajab namun tidak sebulan penuh, misalnya puasa tgl 1, tanggal 2 tidak, tanggal 3 puasa lagi, tgl 4 tidak dan seterusnya, maka tidak makruh. Wallahu ‘alam. []

Tags: Hukum PuasaibadahislammakruhpuasaSunnah
Imam Nakhai

Imam Nakhai

Bekerja di Komnas Perempuan

Terkait Posts

Perempuan sosial

Perempuan Bukan Fitnah: Membongkar Paradoks Antara Tafsir Keagamaan dan Realitas Sosial

10 Mei 2025
Sunat Perempuan

Sunat Perempuan dalam Perspektif Moral Islam

2 Mei 2025
Perjalanan Thudong

Pesan Toleransi dari Perjalanan Suci Para Biksu Thudong di Cirebon

30 April 2025
Nyai Fatmah Mawardi

Nyai Fatmah Mawardi, Mengurai Jejak Ulama Perempuan Madura

26 April 2025
Metode Mubadalah

Beda Qiyas dari Metode Mubadalah: Menjembatani Nalar Hukum dan Kesalingan Kemanusiaan

25 April 2025
Kontroversi Nikah Batin

Kontroversi Nikah Batin Ala Film Bidaah dalam Kitab-kitab Turats

22 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version