• Login
  • Register
Minggu, 20 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Rahasia Sukses Dakwah Nabi; Benci Jadi Cinta

Abdul Rosyidi Abdul Rosyidi
02/11/2022
in Hikmah
0
Rahasia Sukses Dakwah Nabi; Benci Jadi Cinta

Rahasia Sukses Dakwah Nabi; Benci Jadi Cinta

35
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Kemurahan hati Nabi Muhammad tak juga meluluhkan hati Sofwan. Hingga datanglah waktu di mana hati Sofwan benar-benar luluh. Dan akhirnya dia dengan tulus menerima agama yang dirisalahkan Muhammad. Artikel ini akan membahas rahasia sukses dakwah Nabi, yakni  mengubah benci jadi cinta.

Menjelang Perang Hunain, Nabi Muhammad membutuhkan zirah dan pedang. Beliau pun meminta peralatan perang kepada Sofwan. Sejak dulu Sofwan dikenal sebagai pedagang peralatan perang berkualitas. Nabi memintanya secara baik-baik. Tidak dengan paksaan.

Setelah Perang Hunain berhasil dimenangkan, Nabi Muhammad mendapatkan banyak harta rampasan perang (ghanimah). Mulai dari onta, kambing, harta benda, dan senjata. Dari semua ghanimah itu, Nabi tak mengambil bagian sedikit pun. Semuanya dibagi-bagikan untuk orang-orang.

Dari kejauhan, diam-diam, Sofwan mengagumi Muhammad. Seorang pemimpin yang membagikan ghanimah tanpa memedulikan bagiannya sendiri. Entah kenapa, tiba-tiba saja Sofwan merasa hatinya bergetar. Getaran yang aneh.

Sofwan pun kemudian dipanggil oleh Nabi. Kali ini dia berani mendekat.

Baca Juga:

Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Love Bombing: Bentuk Nyata Ketimpangan dalam Sebuah Hubungan

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

“Saya berikan kamu 100 ekor onta,” kata Nabi.

Getaran di dalam hati Sofwan tiba-tiba saja hilang. Berganti ledakan hebat. Orang yang dia benci selama ini, yang membuat dirinya ketakutan setengah mati, ternyata begitu baik. Kebaikannya tanpa pandang bulu. Tak lihat siapa. Bahkan kepada musuh yang jelas-jelas ingin membunuhnya.

Seketika Sofwan mengucapkan dua kalimat syahadat di depan Nabi. Sofwan masuk Islam.

“Tidak mungkin orang sebaik itu kalau bukan Nabi. Santun, ramah, pemurah. Tidak mungkin kecuali Nabi,” demikian cerita Sofwan kepada orang-orang.

Dalam setiap kesempatan Sofwan selalu mengatakan, dulu, Muhammad adalah orang yang paling dia benci. Sekarang, Muhammad adalah orang yang paling dia cintai. “Muhammad selalu memberikan kebaikan kepadaku,” katanya.

Nabi memang bukan orang yang pelit, pengecut, dan pendusta. Dalam banyak kesempatan, Nabi berkata, “andai saya punya harta akan saya bagikan semua. Saya tidak akan menyimpan harta apapun.”

Itulah Rahasia Sukses Dakwah Nabi yang mampu mengubah benci menjadi cinta. Dalam banyak kasus ini bisa dirujuk, misalnya umar bin Khattab, yang awalnya membenci kemudian mencintai Nabi Muhammad.

Inilah keunggulan Nabi, yang membuat musuh-musuhnya akhirnya berbalik menjadi sahabatnya.[]

Tags: agamabenciCintadakwahkasihmuhammadnabiSofwanumat
Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi, editor. Alumni PP Miftahul Muta'alimin Babakan Ciwaringin Cirebon.

Terkait Posts

Lingkungan Sosial

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

19 Juli 2025
Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik

Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik Anak Perempuan

19 Juli 2025
Fondasi Mental Anak

Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

19 Juli 2025
Karakter Anak yang

Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

19 Juli 2025
Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Cita-cita Tinggi

    Yuk Dukung Anak Miliki Cita-cita Tinggi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dilema Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki, Masihkah Keniscayaan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yamal, Mari Sadar!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial
  • Yamal, Mari Sadar!
  • Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik Anak Perempuan
  • Dilema Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki, Masihkah Keniscayaan?
  • Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID