• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Rahmah adalah Hadiah Tuhan untuk Semesta

Nabi Muhammad SAW sebagai rasul adalah uswah dalam kehidupan umatnya, kehadiran nabi bersama segenap risalahnya adalah rahmah

Umnia Labibah Umnia Labibah
11/10/2022
in Hikmah
0
Rahmah adalah Hadiah Tuhan untuk Semesta

Rahmah adalah Hadiah Tuhan untuk Semesta

425
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu elemen dasar dari agama adalah cinta kasih atau dalam Bahasa al-Qur’an menyebutnya sebagai rahmah. Rahmah adalah sesuatu yang universal, instrinsik dan potensi dasar yang dimiliki manusia, karena sejatinya manusia lahir adalah atas dasar rahmah Allah Swt. Artikel ini akan membahas rahmah adalah hadiah Tuhan untuk semesta.

Pada dasarnya rahmah (kasih sayang) itu berasal dari Tuhan Maha Pengasih Penyayang (al-Rahmân al-Rahim). Allah adalah sumber rahmah (kasih sayang) yang tersebar di alam semesta ini. Allah mewajibkan bagi diri-Nya sendiri sifat rahmah (kasih sayang).

Allah berfirman dalam Surat Al-Anʻam:12, yang artinya :”Katakanlah (Muhammad), “Milik siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?” Katakanlah, “Milik Allah.” Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang pada diri-Nya. Dia sungguh akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan lagi. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.”

Dalam kitab Nabiyurrahmah karya Kiai Faqih Abdul Kodir disebutkan Rahmah al-Muhdah atau rahmah adalah pemberian atau hadiah, yaitu pemberian atau hadiah dari Allah Swt sebagai sang Khaliq yang maha Rahman Rahim kepada mahluknya.

Rahmah Allah antara lain diturunkan kepada manusia dengan menghadirkan manusia pilihan yang menjadi nabi sekaligus utusan Allah, yaitu Nabi Muhammad SAW. Hal ini ditunjukkan pula dalam hadist riwayat Abu Hurairah, dimana Nabi Muhammad SAW mengatakan :”Hai manusia, sesungguhnya saya adalah rahmah yang diberikan (dari Allah kepada umat islam).

Baca Juga:

Konstruksi Kemandirian Anak dalam Bayang-bayang Ekspektasi Figur Ayah

Memahami Difabel dalam Islam: Antara Rahmat dan Keadilan

Lailatul Qadar adalah Pesan Pelestarian Lingkungan

Lailatul Qadar dan Perempuan Haid dalam Kitab Hasyiyah al-Qalyubi

Nabi Muhammad SAW sebagai rasul adalah uswah dalam kehidupan umatnya, kehadiran nabi bersama segenap risalahnya adalah rahmah. Sebagaimana dalam hadist disebutkan :”dan tiadalah Allah mengutusmu (Nabi Muhammad) kecuali menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Untuk itu risalah nabi dihadirkan bagi manusia untuk memberi jalan kebaikan bagi seluruh manusia tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, suku bangsa, adat istiadat hingga negara. Risalah nabi hadir untuk memberi kemudahan, bukan untuk menyusahkan, mem-pressure (menekan) kelompok tertentu, akan tetap risalah nabi diturunkan dari langit adalah untuk membrikan pengajaran dan memudahkan, sebagaimana disebutkan dalam hadist dalam kitab Sahih Muslim riwayat Jabir Bin Abdillah.

Risalah kenabian yang di bawa Nabi Muhammad Saw didirikan atas dasar nilai-nilai Rahmah. Maka rahmah pula yang menjadi alasan dari risalah sehingga Allah mengutus Nabi Muhammad saw kepada manusia. kehidupan nabi sendiri memberikan uswah dan keteladanan bagaimana sepanjang hidupnya nabi selalu menebarkan kasih sayang, jauh dari sifat kasar dan hati yang keras.

Sifat rahmah dalam risalah kenabian meniscayakan di dalamnya didirikan atas kaidah untuk memberikan kemudahan. Memberikan kemudahan bukan mendatangkan masyaqat (memberatkan) apalagi mudharat (bahaya). Sebagaimana tersurat dalam hadist riwayat Bukhori dimana nabi mengatakan : “Permudahlan janganah mempersulit, tebarkanlah kebahagiaan dan jangan menebar ketakutan.”

Hadist di atas didukung pula pernyataan nabi dari riwayat Sayyidah Aisyah dimana Nabi Muhammad saw ketika menghadapi pada dua pilihan nabi selalu memilih yang lebih mudah, selama sesuatu yang lebih mudah tersebut tidak mengandung unsur dosa. Selain karakteristik kasih sayang sebagai pondasi syariat nabi, juga didasarkan pada upaya menjauhkan dai perkataan kotor, perkataan keji serta dari perbuatan dzalim kepada manusia.

Demikian penjelasan rahmah adalah hadiah Tuhan untuk semesta. Semoga  bermanfaat.[ Baca juga: Memahami Islam Rahmatan Lil ‘Alamin Lewat Single Baru Maher Zain]

Tags: Hikmah Ramadankasih sayangKitab NabiyurrahmahrahmahRamadan 1443 H
Umnia Labibah

Umnia Labibah

Sekretaris Nawaning JPPPM pusat. Alumni DKUP Fahmina, Div.Advokasi PC Fatayat NU, dan Jaringan KUPI

Terkait Posts

KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version