• Login
  • Register
Sabtu, 1 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Refleksi 3 Tahun KUPI

Hilyatul Aulia Hilyatul Aulia
28/04/2020
in Personal
0
12
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

3 tahun yang lalu, tepatnya 25-27 April 2017, Pondok Kebon Jambu menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) yang pertama. Saya masih ingat betul, demi menjamu 1000 orang lebih tamu dari seluruh Indonesia dan mancanegara, para santri diungsikan sementara ke pesantren-pesantren lain, setelah sebelumnya melakukan roan besar-besaran. Karena asrama dan kamar-kamar akan digunakan untuk penginapan tamu. Meski KUPI hanya diadakan selama 3 hari, namun kami melakukan persiapan selama berbulan-bulan

KUPI tentu memberikan hikmah yang banyak bagi pesantren kami. Di antaranya nama pesantren kami akan selalu dikenang oleh siapapun yang mengikuti dan menyaksikan acara tersebut. Selain KUPI juga telah memperkenalkan perspektif baru di pesantren kami. Hari ini kami tidak lagi asing dengan istilah ulama perempuan tentunya juga karena ada dua sosok ulama perempuan yang menjadi orang tua kami di pesantren, yaitu Ibunda Nyai Hj. Masriyah Amva dan Ibunda Nyai Hj. Awanillah Amva.

Jika berbicara tentang ulama perempuan, beliau berdua adalah kiblat dan panutan kami. Dengan melihat gerakan dan gebrakan yang dilakukan oleh beliau berdua, kami tidak hanya belajar teori tentang keulamaan perempuan, namun juga suri tauladan yang sehari-hari dapat langsung kami saksikan.

Perspektif keadilan, kesetaraan dan kemaslahatan yang dibawa oleh KUPI juga dapat kami rasakan sehari-hari. Saya dapat merasakan betul bagaimana pesantren kami berevolusi menjadi pesantren yang sangat egaliter. Hal tersebut saya rasakan ketika berkali-kali saya diberi tugas oleh dosen atau iseng sendiri memikirkan bagian mana dari pesantren kami yang masih mengandung unsur patriarkhi, sulit sekali rasanya untuk ditemukan.

Semakin hari kami semakin sadar bahwa sebagai manusia, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki peran, tugas dan fungsi sesuai dengan kapasitas yang dimiliki, dimana semua itu harus dihargai dan dihormati. Saya terus berharap agar kelak pesantren kami dapat menjadi contoh bagi pesantren yang lain dalam sisi kesetaraan tanpa harus mengikis tradisi dan budaya yang lazim dimiliki oleh sebuah pesantren.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan
  • Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

Baca Juga:

Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

Perspektif tersebut semakin diperkuat dengan menimba ilmu di Ma’had Aly Kebon Jambu, Ma’had Aly yang dimandatkan oleh Bapak Menteri Agama Drs. H. Lukman Saifuddin pada sambutannya dalam penutupan KUPI 3 tahun silam.

Di sini kami betul-betul diberikan ilmu pengetahuan tentang bagaimana harusnya seorang muslim bersikap adil kepada sesama manusia dan memandang bahwa semuanya setara agar tercipta kebaikan dan kehidupan yang lebih maslahat. Di sini juga kami banyak mempelajari berbagai pendapat dan bagaimana cara menyikapinya dengan bijak.

Selain itu, pengalaman-pengalaman yang kami dapatkan dari sini menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman kami tentang kehidupan di luar sana yang tidak sama seperti kehidupan kami di pesantren. 

Ma’had Aly Kebon Jambu mudah-mudahan layak jika saya sebut sebagai anak ideologis KUPI. Sebagai salah satu mahasantri di sana, saya merasakan betul, bagaimana semangat para ulama perempuan untuk terus belajar, bergerak dan bertindak demi kemaslahatan umat manusia, sehingga saya berharap semangat itu tersalurkan kepada kami. Wallahu A’lam. []

Hilyatul Aulia

Hilyatul Aulia

Mahasantri Ma'had Aly Kebon Jambu Babakan Ciwaringin Cirebon

Terkait Posts

Agama Perempuan Separuh Lelaki

Pantas Saja, Agama Perempuan Separuh Lelaki

31 Maret 2023
Kontroversi Gus Dur

Kontroversi Gus Dur di Masa Lalu

30 Maret 2023
Food Waste

Bulan Puasa: Menahan Nafsu Atau Justru Memicu Food Waste?

30 Maret 2023
Perempuan Haid Mendapat Pahala

Bisakah Perempuan Haid atau Nifas Mendapat Pahala Ibadah di Bulan Ramadan?

29 Maret 2023
Pengasuhan Anak

Jalan Tengah Pengasuhan Anak

28 Maret 2023
Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

27 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pekerjaan rumah tangga suami istri

    Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan
  • Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat
  • Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist