• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Relasi Mubadalah dengan Umat Berbeda Agama Terinspirasi dari Kisah Hidup Nabi Saw

Relasi Nabi Saw dengan non-muslim, semuanya adalah baik, dengan karakter utama Nabi Saw sebagai al-amin, yang amanah, terpercaya, jujur, dan berbudi mulia

Redaksi Redaksi
04/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
beda agama

beda agama

522
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam penerapan relasi mubadalah dengan mereka yang berbeda agama ini terinspirasi dari kisah-kisah Nabi Muhammad Saw bersama mereka yang beragama lain.

Kisah yang menterjemahkan prinsip kerahmatan Islam dan keagungan akhlak Nabi Saw, terkait relasi muslim dengan yang berbeda agama.

Selama kehidupan Nabi Saw di Mekkah, baik sebelum maupun setelah menerima wahyu. Begitu pun selama kehidupan di Madinah, pada saat umat Islam telah memiliki komunitas, atau bahkan bisa disebut sebagai negara.

Kisah-kisah ini masih jarang diangkat ke permukaan, sehingga kebanyakan umat Islam hanya mengenal satu narasi saja bahwa non-muslim adalah kafir dan musuh yang harus dimusnahkan.

Jika merujuk pada kehidupan Nabi Muhammad Saw, narasi ini sama sekali tidak benar, baik yang tercatat dalam al-Qur’an, kitab-kitab Hadits, maupun kitab-kitab sirah, atau sejarah kehidupan beliau.

Baca Juga:

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Baik sebelum maupun setelah memperoleh wahyu, kehidupan Nabi Saw dikelilingi oleh orang-orang yang belum, atau tidak, masuk Islam.

Lebih banyak yang non-Muslim dari pada yang muslim. Relasi Nabi Saw dengan mereka, semuanya adalah baik, dengan karakter utama Nabi Saw sebagai al-amin, yang amanah, terpercaya, jujur, dan berbudi mulia.

Sebuah karakter yang justru membuat kagum dan terkesima banyak pihak pada Islam dan seluruh ajaran-ajarannya.

Memang banyak pihak dari non-muslim yang memusuhi Nabi Saw dan para pengikut yang sudah masuk Islam. Bahkan terlalu banyak.

Dan ini sering menjadi narasi kepahlawanan para sahabat Nabi Saw, baik laki-laki maupun perempuan, dalam menghadapi para musuh Islam. Namun, juga banyak non-muslim yang tidak memusuhi.

Bahkan justru memberikan pertolongan, perlindungan, dan dukungan kepada Nabi Saw. Dengan mereka, sekalipun non-muslim, Nabi Saw memiliki hubungan yang kuat dan baik.

Sehingga perlu berterima kasih, bahkan berbalas jasa. Artinya, perbedaan agama sama sekali tidak memutus persahabatan dan pertemanan. Apalagi persaudaraan. Permusuhanlah yang memutus persahabatan itu. Bukan perbedaan agama.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir, dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama

Tags: agamaberbedaHidupinspirasikisahMubadalahNabi SawRelasiumat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID