• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Revolusi 2024: Menekan Angka Kasus KDRT

Penyebarluasan pemahaman tentang kesetaraan dalam keluarga dapat jadi agenda revolusi 2024 untuk menekan angka kasus KDRT di Indonesia

Muhamad Zainal Mawahib Muhamad Zainal Mawahib
03/01/2024
in Keluarga
0
Kasus KDRT

Kasus KDRT

1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) harus terus menjadi perhatian kita bersama. Bahkan kalau perlu menjadi agenda revolusi bersama di tahun 2024 untuk menekan angka kasus KDRT di Indonesia.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk Statistik Kriminal 2023, tren kasus KDRT di Indonesia cenderung menurun dalam lima tahun terakhir. Di tahun 2022, jumlah kasus KDRT di Indonesia mencapai 5.526 kasus per tahun. Jumlah ini menurun dengan periode 2021 dan 2020 masing-masing sebanyak 7.435 kasus dan 8.104 kasus.

Meskipun berdasarkan data di atas menunjukkan angka menurun, akan tetapi ini harus menjadi perhatian bersama. Hal ini sebagai bentuk untuk memberikan ruang yang aman bagi semua. Khususnya ruang aman bagi anak dan perempuan dalam sebuah keluarga yang notabene sebagai unsur terkecil dalam masyarakat.

Merujuk data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, terdapat delapan faktor penyebab KDRT di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah perselingkuhan, masalah ekonomi, budaya patriarki, campur tangan keluarga, kebiasaan judi, alkoholisme, penggunaan narkoba, dan perbedaan prinsip.

Islam Melarang KDRT

Dalam Islam, secara tegas melarang tindakan KDRT. Sebab tindakan ini sangat bertentangan dengan tujuan dari pernikahan. Menukil penjelasan Syaikh Wahbah Az-Zuhaili ketika memaknai Surat Ar-Rum ayat 21.

Baca Juga:

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Dalam Kitab Tafsir Al-Munir, Syaikh Wahbah Az-Zuhaili menegaskan bahwa Allah menjadikan rasa cinta kasih dan rasa sayang di antara suami dan istri. Supaya bisa saling bersinergi dan saling membantu dalam menghadapi dan menyelesaikan pelbagai masalah rumah tangga, dengan prinsip kasih sayang.

Dari penjelasan Az-Zuhaili di atas, secara jelas kita memahami bahwa pondasi dalam rumah tangga adalah prinsip rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah). Apabila dalam sebuah rumah tangga masih terdapat tindakan KDRT, ini artinya antar pasangan suami dan isteri belum berpegang teguh pada prinsip rasa kasih dan sayang dalam mewujudkan tujuan pernikahan.

Bahkan, Islam secara tegas melarang KDRT sebagaimana dalam salah satu riwayat hadis dari Imam Tirmidzi, bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلَيْ

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya,  dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi).

Perlindungan Hukum Kasus KDRT

Penjelasan singkat di atas secara tegas memberikan pemahaman kepada kita bahwa Islam mengajak untuk memberikan rasa kasih dan sayang dengan seluruh anggota keluarga. Ini artinya Islam menolak secara tegas tindakan KDRT dalam keluarga.

Di Indonesia telah memberlakukan Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau yang biasa dengan nama UU Penghapusan KDRT. Undang-undang ini secara tegas melarang tindak KDRT terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya dengan cara kekerasan fisik, psikis, seksual atau penelantaran dalam rumah tangga.

Bagi para pelaku KDRT bisa kena ancaman hukuman pidana penjara selama maksimal 20 tahun atau denda maksimal Rp 500 juta.

Upaya dini yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus KDRT tidak lain adalah pemahaman tentang konsep kesetaraan dalam keluarga. Artinya, setiap pasangan suami dan isteri harus memiliki pemahaman tentang kesetaraan.

Pemahaman Konsep Kesetaraan

Berkaitan pemahaman kesetaraan ini, Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa ada tiga prinsip kesetaraan pasangan suami isteri dalam keluarga. Pertama, bahwa laki-laki dan perempuan dalam hubungannya dengan Allah sama-sama sebagai seorang hamba. Kapasitas sebagai seorang hamba, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Adapun yang menjadi ukuran adalah tentang ketaqwaan mereka masing-masing.

Kedua, bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan Allah sebagai khalifah fi ardli (pemimpin di bumi). Laki-laki dan perempuan mempunyai fungsi yang sama sebagai khalifah (pemimpin), yang akan mempertanggung jawabkan kekhalifahannya di bumi. Sebagaimana halnya mereka harus bertanggung jawab sebagai hamba Tuhan.

Ketiga, laki-laki dan perempuan sama-sama mengemban amanah dan menerima perjanjian primordial dengan Tuhan.

Dari penjelasan tentang kesetaraan ini, antara pasangan suami dan isteri untuk menyadari tentang dirinya sebagai hamba Allah. Sehingga ketika sudah merasa menjadi hamba, maka antar sesama hamba untuk berperilaku dan bersikap saling melengkapi, saling mengasihi dan saling menyayangi. Secara sederhana prinsip ini bisa disebut sebagai prinsip kesalingan antar pasangan suami dan isteri.

Berkaitan pemahaman soal kesetaraan ini sangat penting bagi calon atau yang telah menjadi suami dan isteri sebagai bekal mengarungi bahtera rumah tangga. Penyebarluasan pemahaman tentang kesetaraan ini dapat menjadi agenda revolusi 2024 bersama untuk menekan angka kasus KDRT di Indonesia. []

Tags: hukumIndonesiaKasus KDRTkeluargaKesalinganKesetaraanMubadalahrumah tangga
Muhamad Zainal Mawahib

Muhamad Zainal Mawahib

Santri asal Demak, Jawa Tengah.

Terkait Posts

Pemimpin Keluarga

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

4 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID