• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Saling Bantu dan Gotong-Royong di Tengah Pandemi Covid-19

Indonesia mendapatkan posisi pertama karena orang yang berdonasi di tanah air di tengah pandemi Covid-19 mencapai 83% pada tahun 2020 dan masyarakat yang menjadi sukarelawan sebesar 60%.

Irma Khairani Irma Khairani
19/07/2021
in Pernak-pernik
0
Sumatera Barat

Sumatera Barat

791
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hari-hari ini rasanya cukup sulit untuk dijalani. Penyebaran pendemi virus Covid-19 makin menjadi-jadi, kurva kasus penyebaran virus terus mendaki menapaki puncaknya. Tercatat, pada tanggal 11 Juli ada sebanyak 36.197 penambahan kasus baru dan ada sebanyak 1.007 pasien meninggal.

Kematian terasa semakin mendekat. Kabar-kabar duka terus berdatangan entah dari keluarga teman, teman kita sendiri, keluarga jauh, atau bahkan keluarga kita sendiri. Pamflet-pamflet ucapan duka meramaikan beranda sosial media, status-status permintaan pertolongan entah untuk mencari tabung oksigen, mencari rumah sakit, dan permintaan donor plasma konvalesen bagi pasien Covid-19 yang membutuhkan.

Malam senin lalu, seorang dosen tiba-tiba menghubungi untuk meminta bantuan mencarikan penyedia jasa pengisian tabung oksigen untuk tetangganya yang terpapar Covid-19 dan sangat membutuhkan oksigen. Saya mencoba menghubungi beberapa teman untuk meminta informasi mengenai pengisian tabung oksigen, kemudian mereka memberikan banyak nomor kontak untuk dihubungi. Saya pun mem-forward informasi tersebut untuk segera dihubungi. Sayangnya, tak satu pun kontak tersebut dapat dihubungi. Telepon yang dilakukan terus dialihkan dan ada pula yang ketersediaannya sudah habis.

Tak berselang lama, salah seorang teman menghubungi untuk menanyakan pelayanan homecare yang bisa datang ke rumahnya untuk melakukan check up kepada Ayahnya yang sedang terbaring lemas karena terpapar Covid-19. Saya mencoba menghubungi beberapa teman yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan. Alhamdulillah, ada satu teman yang bersedia untuk datang.

Di tengah keadaan genting seperti ini, saling memberikan bantuan adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Selain untuk mendistraksi rasa cemas dengan mengalokasikan emosi pada hal-hal yang positif, saling membantu juga merupakan upaya untuk menanggulangi pandemi Covid-19 agar tak banyak pasien yang terlantar di tengah pemerintah yang sudah kelimpungan.

Baca Juga:

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir Bagian II

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Jagad dunia maya seperti twitter dimanfaatkan oleh masyarakat untuk saling membantu satu sama lain. Dengan saling memberikan informasi terkini, akhirnya banyak yang saling memberikan bantuan, baik dengan bantuan seperti mencarikan jasa pelayanan pengisian tabung oksigen, mencarikan rumah sakit, mencarikan tempat untuk isoman, atau sekadar saling memberikan support agar tetap semangat untuk menjalani kehidupan di tengah musibah yang sedang menimpa.

Tak hanya itu, ada pula yang memanfaatkan media-media lainnya untuk saling membantu satu sama lain, seperti situs wargabantuwarga.com yang merupakan situs bantuan penanggulangan pandemi Covid-19. Situs tersebut lahir dari kolaborasi beberapa pihak seperti kitabisa.com, Narasi, @KawalCOVID19, @filmnews, ILUNI UI Psikologi, Jaringan Semua Murid Semua Guru, dan beberapa pihak lainnya.

Pada situs wargabantuwarga.com ada cukup banyak informasi yang tertera yang bisa dimanfaatkan oleh siapa pun yang membutuhkannya. Informasi tersebut seperti data Rumah Sakit, informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan ketika melakukan isoman, dan edukasi-edukasi seperti vaksinasi dan tips menjaga kesehatan, layanan konsultasi dokter, dan masih banyak informasi lainnya yang bisa didapatkan.

Kemudian, bantuan untuk penanggulangan pandemi Covid-19 juga diinisiasi oleh salah satu influencer yang bernama Kalis Mardiasih. Atas dasar rasa sepenanggungan terhadap kondisi yang ada dan rasa kemanusiaan, Kalis Mardiasih melakukan sebuah gerakan untuk membantu masyarakat yang terpapar Covid-19 di daerah Yogyakarta. Dengan memanfaatkan platform kitabisa.com, Kalis melakukan penggalangan dana yang sampai pada 12 Juli 2021 sudah terkumpul dana sebesar Rp 289.051.483.

Gerakan-gerakan bantuan yang diinisiasi oleh masyarakat di tengah pandemi yang makin meresahkan dan di samping itu para stakeholder seperti telah kelimpungan dan tak bisa sepenuhnya diandalkan, menjadi sebuah gerakan yang sangat memberikan pengaruh positif dalam keterlibatan untuk menanggulangi pandemi ini.

Gerakan tersebut adalah sebuah langkah yang cukup luar biasa, meskipun jika tak diimbangi dengan kebijakan-kebijakan yang solutif dan pro-rakyat bisa saja tak memberikan pengaruh yang signifikan untuk meredam penyebaran virus dan membebaskan Indonesia dari bencana pandemi.

Buah dari gerakan masyarakat atas gerakan saling bantu tersebut menempatkan Indonesia di posisi pertama pada tahun 2020 sebagai negara paling dermawan di dunia dengan presentase sebesar 69%, yang sebelumnya pada tahun 2019 hanya sebesar 59%. Data tersebut dikeluarkan oleh Charities Aid Foundation (CAF) berdasarkan World Giving Index (WGI) 2021 yang disusun oleh CAF pada Juni 2021.

Disampaikan bahwa Indonesia mendapatkan posisi pertama karena orang yang berdonasi di tanah air di tengah pandemi Covid-19 mencapai 83% pada tahun 2020 dan masyarakat yang menjadi sukarelawan sebesar 60%.

Tak begitu mengherankan, karena masyarakat Indonesia telah menganut budaya gotong-royong sejak lama dan telah dilakukan secara turun-temurun. Budaya gotong-royong pun merupakan asas tunggal dari Pancasila yang digagas oleh Bapak Presiden pertama yaitu Ir. Soekarno.

Yudi Latif, PhD dalam kegiatan diskusi yang diselenggarakan oleh KEMENKO PMK dengan tajuk “Mengurai Konsepsi Gotong Royong dalam Pancasila” menyampaikan, gotong-royong merupakan intisari dari dasar negara Indonesia, meskipun tak tercantum secara eksplisit, gotong-royong merupakan dasar dari semua komponen dalam Pancasila.

Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meresahkan, masyarakat kita saling bahu-membahu, mengimplementasikan budaya gotong-royong agar bisa bersama-sama bangkit keluar dari bencana wabah yang menderitakan masyarakat. Semoga, budaya gotong-royong ini tak hanya diimplementasikan dengan khidmat oleh masyarakat, akan tetapi para stakeholder dapat menjiwainya dan mengimplementasikannya agar Indonesia dapat bangkit kembali menjalani kehidupan normal yang lebih baik.

Mari bersama-sama saling membantu dalam menyikapi penderitaan dari wabah ini dengan budaya gotong-royong, bukan vaksin gotong-royong yang berbayar. []

Tags: Gerak BersamaIndonesia BisaKesalinganPandemi Covid-19PPKM DaruratSolidaritas
Irma Khairani

Irma Khairani

Irma telah rampung menamatkan studi sarjana Ilmu Politik di Universitas Nasional. Isu gender, pendidikan, dan politik adalah minatnya, saat ini aktif di komunitas Puan Menulis.

Terkait Posts

amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan
  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID