• Login
  • Register
Jumat, 22 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
10/01/2020
in Keluarga
0
momshaming
15
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Fanatik, radikal, teroris, aliran garis keras, kekerasan dan berbahaya cenderung menjadi kata-kata yang paling sering kali terlintas oleh masyarakat awam ketika mendengar kata ekstrimisme. Meski ekstrimisme sering kali dimaknai dengan hal-hal yang berbau agama, namun ternyata ada banyak hal-hal di lingkungan sehari-hari dalam berkehidupan sosial yang dapat dikatagorikan sebagai tindakan ekstrim.

Ekstrimis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2019) adalah seseorang yang melampaui batas kebiasaan (hukum dan sebagainya) dalam membela atau menuntut sesuatu. Sedangkan ekstrimisme adalah sebuah pemahaman atau konsep terhadap suatu hal yang melampaui batas kebiasaan (hukum dan sebagainya) dalam membela atau menuntut sesuatu. Menurut David Cameron (Valentia, 2018) ekstrimisme adalah bentuk penyalahgunaan kegiatan berpolitik yang memanfaatkan kelompok atau organisasi minoritas.

Ekstrimisme dibagi menjadi dua bagian yaitu ekstrimisme kanan (fundamentalis agama) dan ekstrimisme kiri (komunis). Ekstrimisme kanan biasanya dihubungkan dengan konservatisme, liberalism klasik, kelompok kanan agama. Sedangkan ekstrimisme kiri dihubungkan dengan aliran sosialis atau demokrasi sosial. Ekstrimisme dilatarbelakangi ketika adanya sikap rasisme kelompok mayoritas yang menyerang kelompok minoritas. Sikap ini pada akhirnya cenderung menimbulkan terjadinya kekerasan, penindasan, ketidakadilan, dan memicu permasalahan baru.

Tak ubahnya dengan perundungan atau bullying, Menurut Roslina Verauli seorang psikolog (CNN, 2018) momshaming adalah tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok untuk membuat malu seorang ibu atas pola pengasuhan terhadap anaknya seolah-olah pola pengasuhan pelaku momshaming adalah pola pengasuhan yang lebih baik jika dibandingkan korban. Seseorang yang melakukan momshaming sering kali tak sadar bahwa yang ia lakukan adalah tindakan kekerasan psikis karena efek dari tindakannya mampu mempengaruhi kesehatan mental atau psikis korban.

Biasanya pelaku momshaming atau momshamer tidak begitu peduli dengan dampak yang diterima korban momshaming akibat perundungannya. Padahal menjadi seorang ibu saja sudah berat, apalagi jika diberi beban tambahan psikis oleh momshamer.  Namun sebaliknya, seorang ibu atau orang tua yang menjadi korban momshaming akan terjadi perubahan pada sarafnya dan mengakibatkan korban tersebut merasa insecure, tidak percaya diri bahkan depresi (Ika, 2018) terhadap pola parentingnya dan dapat memicu terjadinya baby blues syndrome hingga Post Partum Depression.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Dukungan Kiai Sahal terhadap Kiprah Nyai Nafisah
  • Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu
  • Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda
  • Buku Bapak Tionghoa Nusantara: Ini Alasan Gus Dur Membela Orang Tionghoa

Baca Juga:

Dukungan Kiai Sahal terhadap Kiprah Nyai Nafisah

Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu

Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda

Buku Bapak Tionghoa Nusantara: Ini Alasan Gus Dur Membela Orang Tionghoa

Selain beberapa langkah menghadapi momshaming untuk korban, yang tidak boleh dilupakan adalah konsep mubaadalah atau konsep kesalingan. Faktanya pelaku dan korban momshaming seringkali adalah sama-sama seorang perempuan. Oleh karena itu, untuk memutus budaya momshaming, perlu bagi siapapun untuk mengingat konsep kesalingan kepada pelaku maupun korban momshaming, yang mana jika tidak ingin disakiti maka jangan menyakiti.

Seperti hadits Rasulullah SAW berikut ini, “Dari Yahya al-Mazini ra, Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak diperbolehkan mencederai diri sendiri maupun mencederai orang lain’ Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Muwathta’nya (Nomor Hadits 1435)” (Kodir, 2017).

Baik pelaku atau pun korban momshaming diingatkan kembali kepada prinsip kemanusiaan yang paling dasar yaitu persaudaraan. Jika merendahkan, mencibir, menghina saja sudah masuk tindak kejahatan, apalagi tindakan momshaming yang akibatnya dapat mempengaruhi efek Baby Blues Syndrome hingga Post Partum Depression dan dampaknya dapat membuat depresi, gangguan kesehatan mental bahkan membahayakan nyawa ibu dan anaknya.

Menjadi seorang ibu tanpa dikritik saja sudah sulit, apalagi menjadi seorang ibu yang menjadi korban momshaming. Jika memang peduli terhadap pola pengasuhan yang diterapkan kepada si anak namun takut komentar kita menyakiti orang tua terutama ibunya, maka hal yang sebaiknya dilakukan adalah menjadi baik atau diam (tidak berkomentar). Be kind please, because every single moms has her own battle.[]

Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan yang kini beraktivitas sebagai Fulltime Mommy and Freelance CDMs. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan di SGPP Indonesia, Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected].

Terkait Posts

Fenomena Fatherless Country

Fenomena Fatherless Country dalam Kacamata Islam

15 September 2023
Ibu Rumah Tangga

Mengembalikan Posisi Ibu Rumah Tangga yang Termarjinalkan

12 September 2023
Ibu Madrasah Pertama

Ibu Madrasah Pertama Anak-anaknya, Benarkah Islam Berkata Demikian?

8 September 2023
Kesalehan Suami Istri

Narasi Kesalehan Suami Istri dalam Al-Qur’an

7 September 2023
Anak Mengalami Kekerasan Seksual

Bagaimana Sikap Orang Tua Ketika Anak Mengalami Kekerasan Seksual?

4 September 2023
Pengetahuan Seks

4 Hal yang Harus Diajarkan tentang Pengetahuan Seks Usia Anak

3 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Idgitaf

    Lagu Satu-Satu: Pentingnya Berdamai dengan Diri Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dukungan Kiai Sahal terhadap Kiprah Nyai Nafisah
  • Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu
  • Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda
  • Buku Bapak Tionghoa Nusantara: Ini Alasan Gus Dur Membela Orang Tionghoa
  • Perjalanan Mahnaz Afkhami dalam Advokasi Hak-Hak Perempuan

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist