• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Wahai Jomlo! Begini Tips Mencari Pasangan Menurut Mbak Alissa Wahid

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
14/10/2020
in Personal, Rekomendasi
0
762
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Keluarga adalah unit terkecil yang memiliki peran penting dalam mendidik dan mencetak generasi hebat. Upaya ini tidak hanya dimulai saat seorang anak lahir, akan tetapi prosesnya dimulai sejak memilih pasangan hidup. Buah yang hebat tentu saja lahir dari bibit yang unggul.

Keunggulan yang dimaksud bukan berarti kesempurnaan mutlak pada diri seseorang, akan tetapi lahir dari kedua belah pihak yang saling menyempurnakan untuk menciptakan suasana sakinah yang penuh cinta dan rahmat dalam bahtera rumah tangganya.

Untuk saling melengkapi satu sama lain, tentu saja membutuhkan komitmen bersama. Tak jarang banyak pemuda dan pemudi merasa bimbang dalam memilih pasangan yang akan menemani perjalanan hidupnya. Oleh karenanya Nabi Muhammad Saw telah menyarankan baik pada laki-laki maupun perempuan dalam memilih jodoh hendaknya melihat calonnya terlebih dahulu sebelum melamar dan memutuskan untuk menikah.

Bahkan banyak pula hadist yang menjelaskan tentang kriteria memilih pasangan, salah satunya adalah hadist mashur yang terdapat dalam Shahih Al-Bukhari kitab Bad’u Al-Wakhyi bab Tazwij al-mu’sir, ‘Perempuan itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka Pilihlah agamanya, niscaya kamu akan beruntung’

Hadist itu juga berlaku dalam memilih laki-laki. Hadist ini jika diteliti lebih lanjut, sebenarnya bermakna khabar yang menggambarkan alasan perempuan dinikahi, dan diakhir redaksi menganjurkan untuk memilih karena agamanya. Faktor agama merupakan faktor yang paling dominan dan utama dalam memilih pasangan hidup. Tentu saja agama yang dimaksud adalah agama damai yang penuh cinta kasih, bukan menjurus pada pemahaman ekstrim yang membahayakan.

Baca Juga:

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Namun kriteria tersebut hanya perlu dijadikan tolak ukur, bukan idealisme yang mengharapkan kesempurnaan mutlak pasangan. Untuk mengurai bagaimana memilih calon pasangan yang tepat bagi para jomlo, berikut tips yang disampaikan oleh Mbak Alissa Wahid, Tim Pakar Pengembangan Keluarga Sakinah dan Psikolog Keluarga, yang ia sampaikan pada Webinar PSGA UIN Walisongo.

Pertama, dalam memilih dan menilai calon pasangan hidup, hal yang harus kita sadari adalah bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Bahkan jika kita mengidolakan icon tertentu, kita pun harus menyadari bahwa tidak ada orang yang benar-benar akan sama sesuai dengan harapan dan ekspektasi kita. Kesadaran tersebut membawa pada realitas untuk memilih orang yang menerima segala hal dan mau bernegoisasi dalam banyak hal.

Kedua, untuk membuat penilaian apakah seseorang itu akan sesuai atau tidak, buatlah hierarki nilai yang kita miliki dan apa yang kita inginkan pada orang lain. Contohnya adalah nilai kemandirian, kebermanfaatan bagi orang banyak, dan lain sebagainya. Dari urutan catatan hieraki nilai yang kita punya tersebut, carilah yang paling mendekati dengan hierarki sesuai dengan nilai yang kita inginkan.

Kesamaan nilai dan visi misi hidup menjadi penting untuk diperhatikan agar tak banyak yang dipertentangkan saat menjalani kehidupan setelah menikah. Tak ada yang sempurna, tetapi kesempurnaan itu tumbuh dalam proses berkeluarga.

Ketiga, memastikan kesiapan diri dan calon pasangan dalam mengarungi bahtera pernikahan. Kesiapan itu sangat penting bagi yang hendak berelasi, baik kesiapan fisik, psikis, mental, dan finansial. Dengan persiapan utuh dan keyakinan penuh, akan lebih mudah dalam menjalani lika-liku kehidupan selanjutnya.

Tentu saja prinsip kesalingan tidak boleh ditinggalkan dalam berelasi, saling mengenal diri sendiri dan pasangan, saling memahami, saling mengerti menjadi kunci penting dalam menggapai sakinah, mawaddah, dan rahmah sesuai dengan tujuan dari pernikahan itu sendiri. []

 

Tags: JodohJomloKesalinganperkawinan
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Admin Media Sosial Mubadalah.id

Terkait Posts

Gerakan KUPI

Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

4 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID