• Login
  • Register
Rabu, 29 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Wahai Jomlo! Begini Tips Mencari Pasangan Menurut Mbak Alissa Wahid

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
14/10/2020
in Personal, Rekomendasi
0
744
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Keluarga adalah unit terkecil yang memiliki peran penting dalam mendidik dan mencetak generasi hebat. Upaya ini tidak hanya dimulai saat seorang anak lahir, akan tetapi prosesnya dimulai sejak memilih pasangan hidup. Buah yang hebat tentu saja lahir dari bibit yang unggul.

Keunggulan yang dimaksud bukan berarti kesempurnaan mutlak pada diri seseorang, akan tetapi lahir dari kedua belah pihak yang saling menyempurnakan untuk menciptakan suasana sakinah yang penuh cinta dan rahmat dalam bahtera rumah tangganya.

Untuk saling melengkapi satu sama lain, tentu saja membutuhkan komitmen bersama. Tak jarang banyak pemuda dan pemudi merasa bimbang dalam memilih pasangan yang akan menemani perjalanan hidupnya. Oleh karenanya Nabi Muhammad Saw telah menyarankan baik pada laki-laki maupun perempuan dalam memilih jodoh hendaknya melihat calonnya terlebih dahulu sebelum melamar dan memutuskan untuk menikah.

Bahkan banyak pula hadist yang menjelaskan tentang kriteria memilih pasangan, salah satunya adalah hadist mashur yang terdapat dalam Shahih Al-Bukhari kitab Bad’u Al-Wakhyi bab Tazwij al-mu’sir, ‘Perempuan itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka Pilihlah agamanya, niscaya kamu akan beruntung’

Hadist itu juga berlaku dalam memilih laki-laki. Hadist ini jika diteliti lebih lanjut, sebenarnya bermakna khabar yang menggambarkan alasan perempuan dinikahi, dan diakhir redaksi menganjurkan untuk memilih karena agamanya. Faktor agama merupakan faktor yang paling dominan dan utama dalam memilih pasangan hidup. Tentu saja agama yang dimaksud adalah agama damai yang penuh cinta kasih, bukan menjurus pada pemahaman ekstrim yang membahayakan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • Bagaimana Menghentikan Perceraian di Luar Pengadilan?
  • Prinsip Perkawinan Menjadi Norma Dasar Bagi Pasangan Suami Istri
  • Marital Rape itu Haram, Kok Bisa?

Baca Juga:

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

Bagaimana Menghentikan Perceraian di Luar Pengadilan?

Prinsip Perkawinan Menjadi Norma Dasar Bagi Pasangan Suami Istri

Marital Rape itu Haram, Kok Bisa?

Namun kriteria tersebut hanya perlu dijadikan tolak ukur, bukan idealisme yang mengharapkan kesempurnaan mutlak pasangan. Untuk mengurai bagaimana memilih calon pasangan yang tepat bagi para jomlo, berikut tips yang disampaikan oleh Mbak Alissa Wahid, Tim Pakar Pengembangan Keluarga Sakinah dan Psikolog Keluarga, yang ia sampaikan pada Webinar PSGA UIN Walisongo.

Pertama, dalam memilih dan menilai calon pasangan hidup, hal yang harus kita sadari adalah bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Bahkan jika kita mengidolakan icon tertentu, kita pun harus menyadari bahwa tidak ada orang yang benar-benar akan sama sesuai dengan harapan dan ekspektasi kita. Kesadaran tersebut membawa pada realitas untuk memilih orang yang menerima segala hal dan mau bernegoisasi dalam banyak hal.

Kedua, untuk membuat penilaian apakah seseorang itu akan sesuai atau tidak, buatlah hierarki nilai yang kita miliki dan apa yang kita inginkan pada orang lain. Contohnya adalah nilai kemandirian, kebermanfaatan bagi orang banyak, dan lain sebagainya. Dari urutan catatan hieraki nilai yang kita punya tersebut, carilah yang paling mendekati dengan hierarki sesuai dengan nilai yang kita inginkan.

Kesamaan nilai dan visi misi hidup menjadi penting untuk diperhatikan agar tak banyak yang dipertentangkan saat menjalani kehidupan setelah menikah. Tak ada yang sempurna, tetapi kesempurnaan itu tumbuh dalam proses berkeluarga.

Ketiga, memastikan kesiapan diri dan calon pasangan dalam mengarungi bahtera pernikahan. Kesiapan itu sangat penting bagi yang hendak berelasi, baik kesiapan fisik, psikis, mental, dan finansial. Dengan persiapan utuh dan keyakinan penuh, akan lebih mudah dalam menjalani lika-liku kehidupan selanjutnya.

Tentu saja prinsip kesalingan tidak boleh ditinggalkan dalam berelasi, saling mengenal diri sendiri dan pasangan, saling memahami, saling mengerti menjadi kunci penting dalam menggapai sakinah, mawaddah, dan rahmah sesuai dengan tujuan dari pernikahan itu sendiri. []

 

Tags: JodohJomloKesalinganperkawinan
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Mahasiswa Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Pengasuhan Anak

Jalan Tengah Pengasuhan Anak

28 Maret 2023
Flexing Ibadah

Flexing Ibadah selama Ramadan, Bolehkah?

28 Maret 2023
Propaganda Intoleransi

Waspadai Propaganda Intoleransi Jelang Tahun Politik

27 Maret 2023
Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

27 Maret 2023
Profil Gender

Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

27 Maret 2023
Penutupan Patung Bunda Maria

Kisah Abu Nawas dan Penutupan Patung Bunda Maria

26 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sittin al-‘Adliyah

    Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Pada Awalnya Asing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Pada Awalnya Asing
  • Jalan Tengah Pengasuhan Anak
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist