• Login
  • Register
Kamis, 21 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Women’s March Jakarta 2023: Sudahi Bungkam, Lawan!

Women's March Jakarta adalah gerakan untuk transformasi sosial, kita tidak bisa sendirian melawan sistem yang telah langgeng ribuan tahun lamanya

Wanda Roxanne Ratu Pricillia Wanda Roxanne Ratu Pricillia
30/05/2023
in Personal
0
Women's March Jakarta

Women's March Jakarta

944
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Women’s March Jakarta (WMJ) 2023 sudah berlalu, namun respon atas WMJ 2023 masih berlalu lalang di media sosial hingga sekarang. Sebagian mendukung dan sebagian lagi menolak WMJ karena keberadaan kelompok minoritas gender dan seksual.

WMJ 2023 dilaksanakan kembali pada 20 Mei 2023 di IRTI Monas-Patung Merak dengan satu pernyataan tegas dalam posternya, “Sudahi Bungkam, Lawan!”. WMJ memiliki pra acara yaitu pameran foto, pemutaran film, open mic, diskusi fotografi dan bincang apresiasi film.

Mengutip Jakarta Feminist, Women’s March Jakarta merupakan perayaan perempuan dan sekutunya yang diinisisi oleh Lintas Feminis Jakarta. WMJ merupakan agenda tahunan yang diadakan pertama kali pada 2017 hingga tahun ini. Pada 2017 peserta WMJ sekitar 400 orang, dan sekarang sudah lebih dari 8.000 orang yang mengikuti WMJ setiap tahunnya.

WMJ berkembang menjadi gerakan aksi kelompok perempuan dan kelompok rentan seperti kelompok minoritas gender dan seksual, pekerja rumah tangga (PRT), buruh migran, masyarakat adat, dan kelompok lainnya yang menuntut perubahan kebijakan yang berdampak pada kelompok perempuan dan kelompok rentan. WMJ menyoroti kebijakan dan peraturan yang perlu pengesahan, dan menolak kebijakan dan peraturan yang diskriminatif.

Daftar Isi

    • 9 Tuntutan Women’s March Jakarta 2023
  • Baca Juga:
  • Hari Demokrasi Internasional: Jangan Ada Cowing dalam Pemilu
  • Cyberfeminism: Ruang Baru Feminis Menyuarakan Keadilan Perempuan
  • Nia Asmady: Perempuan di Balik Peluncuran Satria-1
  • Mengapa Kesetaraan Gender Penting Disuarakan Laki-laki?
    • Refleksi dari Barisan Perlawanan
    • Barisan Perlawanan yang Menolak Dibungkam
    • Resistensi Pasca Women’s March Jakarta 2023

9 Tuntutan Women’s March Jakarta 2023

Setiap tahunnya WMJ memiliki tuntutan-tuntutan yang kami suarakan bersama mengikuti perkembangan kebijakan, peraturan dan isu-isu yang masih butuh kami suarakan. Berikut 9 tuntutan WMJ 2023:

Baca Juga:

Hari Demokrasi Internasional: Jangan Ada Cowing dalam Pemilu

Cyberfeminism: Ruang Baru Feminis Menyuarakan Keadilan Perempuan

Nia Asmady: Perempuan di Balik Peluncuran Satria-1

Mengapa Kesetaraan Gender Penting Disuarakan Laki-laki?

  1. Tingkat keterwakilan politik perempuan, kelompok marginal, rentan dan minoritas lainnya.
  2. Segera sahkan seluruh kebijakan yang mendukung penghapusan kekerasan, diskriminasi, stigma, represi, atau dampak buruk program pembangunan terhadap perempuan.
  3. Cabut dan/atau batalkan kebijakan diskriminatif terhadap perempuan dan kelompok marginal, rentan dan minoritas lainnya baik di tingkat lokal maupun nasional.
  4. Hentikan praktik-praktik berbahaya (harmful practice) terhadap perempuan, anak perempuan dan kelompok minoritas gender dan seksual.
  5. Mendorong kurikulum pendidikan yang komprehensif, adil gender dan inklusif di seluruh tingkat institusi pendidikan.
  6. Mendesak pemerintah Indonesia untuk melindungi perempuan, kelompok minoritas, rentan dan marginal.
  7. Memastikan berjalannya perlindungan sosiak yang komprehensif, adil gender dan inklusif, serta dilengkapi dengan alokasi anggaran yang memadai.
  8. Menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu secara keadilan dan berpusat pada pemenuhan hak-hak korban.
  9. Mendorong pemerintah, sebagai chairperson ASEAN 2023 untuk turut aktif dalam penyelesaian konflik di wilayah ASEAN/Asia Tenggara.

Refleksi dari Barisan Perlawanan

Saya turut berada di barisan WMJ 2023 dengan membawa poster tuntutan. Saya menyuarakan tuntutan ke-7 WMJ 2023 dan menyuarakan miskonsepsi tentang misogini; “Stop diskriminasi. Negara adil gender dan inklusif apa Cuma mimpi?” dan “Feminism is bad, only where misogyny is normal”. Dua hal ini adalah tuntutan saya secara personal, dan saya mengamini 9 tuntutan WMJ 2023.

Ini adalah WMJ saya yang pertama, setelah sebelumnya saya pernah mengikuti Women’s March Surabaya pada 2018. Saya menyaksikan betapa kuatnya perlawanan dan tuntutan yang WMJ suarakan. Terutama dari setiap peserta melalui poster, di mana dari masing-masing peserta membawanya.

Poster yang kami angkat tinggi itu bukan hanya kertas dengan warna-warni tulisan. Namun itu adalah suara lantang kami. Ada banyak hal yang saya dapat selama mengikuti aksi Women’s March Jakarta 2023.

Pertama, WMJ bagi saya adalah ruang aman ideal yang merefleksikan rakyat Indonesia yang beragam. Saya bertemu dengan teman-teman saya yang memiliki kepedulian yang sama. Bertemu teman-teman baru yang memiliki suaranya sendiri.

Saya membayangkan di setiap ruang di Indonesia seperti saat di WMJ; semua orang berhak bersuara, mendapatkan rasa aman, keamanan, merasa nyaman menjadi diri sendiri, tidak ada diskriminasi, dan ada kebijakan afirmatif bagi yang membutuhkan seperti kelompok difabel dan anak-anak.

Kedua, memahami interseksionalitas dari berbagai latar belakang setiap peserta dan tuntutan yang disuarakan. Interseksionalitas menurut Patricia Hill Collins adalah analisis yang mengklaim bahwa sistem ras, kelas sosial, gender, seksualitas, etnis, bangsa dan usia membentuk fitur yang dibangun saling membangun dari organisasi sosial. Di mana kondisi itu terbentuk oleh pengalaman perempuan (kulit hitam), dan terbentuk oleh perempuan (kulit hitam).

Barisan Perlawanan yang Menolak Dibungkam

Semua peserta aksi WMJ secara umum mengalami diskriminasi dalam hidup, terutama sebagai perempuan dan kelompok minoritas. Sebagian lainnya merupakan sekutu (ally) yang selama ini mendapatkan privilese dari patriarki.

Kita semua memiliki perbedaan ras, kelas sosial, gender, seksualitas, etnis, usia, agama dan identitas lainnya. Sehingga tidak bisa kita sama-ratakan kebutuhannya. Harus kita pahami bahwa kita semua tidak memiliki akses yang sama dalam pembangunan.

Ketiga, mendengarkan suara semua kelompok dan individu, serta belajar bahasa isyarat. WMJ memberikan ruang yang inklusif bagi semua orang, termasuk dengan memberikan perwakilan kelompok untuk orasi, penampilan dan diskusi.

Sejak pre acara hingga acara, ada juru bahasa isyarat yang tersedia agar teman-teman tuli dapat bergabung. Hal ini mengingatkan saya untuk kembali mempelajari bahasa isyarat, setelah sekitar 5 tahun lalu saya pertama belajar dan tidak melanjutkan.

Keempat, melawan bersama dengan kekuatan yang lebih besar. Saya melihat ibu dan anaknya ikut aksi, teman-teman difabel, teman-teman pekerja rumah tangga (PRT), teman-teman minoritas gender dan seksual, juga banyak kelompok lainnya. No one left behind. WMJ merupakan barisan perlawanan yang menolak dibungkam.

Resistensi Pasca Women’s March Jakarta 2023

Saya mengunggah foto-foto saat aksi WMJ di Instagram dan Twitter pasca aksi. Ternyata, saya mendapatkan resistensi dari akun-akun yang menolak WMJ. Ada tuduhan-tuduhan yang melayang pada saya. Selain itu ada akun-akun yang membagikan tangkapan layar Twitter saya serta menggunakan foto saya tanpa izin. Akun-akun tersebut melakukan penolakan pada WMJ hanya karena tidak menerima keberadaan kelompok minoritas gender dan seksual.

Akun-akun tersebut menggiring pada hate speech yang ramai menampung komentar dari netizen yang homophobic. Mereka tidak segan untuk mengekspose orang-orang yang ada dalam tangkapan layar dan memberikan komentar permusuhan.

Itu adalah hal yang saya alami sendiri, dan ada juga teman-teman yang mendapatkan resistensi dari orang-orang di sekitarnya ketika mengetahui peserta aksi WMJ. Namun WMJ juga menyediakan posko aduan kekerasan WMJ 2023 seperti layakan bantuan hukum, aduan kekerasan seksual dan aduan kekerasan berbasis SOGIESC.

Setiap rakyat Indonesia memiliki hak untuk merasa aman, diperlakukan adil dan tanpa diskriminasi. Namun, pada nyatanya kita masih saja melakukan aksi, yang berarti diskriminasi dan opresi masih langgeng terjadi. WMJ adalah gerakan untuk transformasi sosial, kita tidak bisa sendirian melawan sistem yang telah langgeng ribuan tahun lamanya. []

 

 

Tags: gerakan perempuanHate SpeechKekerasan Berbasis GenderPerempuan IndonesiaWomens's March Jakarta
Wanda Roxanne Ratu Pricillia

Wanda Roxanne Ratu Pricillia

Wanda Roxanne Ratu Pricillia adalah alumni Psikologi Universitas Airlangga dan alumni Kajian Gender Universitas Indonesia. Tertarik pada kajian gender, psikologi dan kesehatan mental. Merupakan inisiator kelas pengembangan diri @puzzlediri dan platform isu-isu gender @ceritakubi, serta bergabung dengan komunitas Puan Menulis.

Terkait Posts

Bidadari Surga

Perempuan Bukan Bidadari Surga

21 September 2023
Anak Perempuan Jawa

Anak Perempuan Jawa: Beban Orang Tua?

20 September 2023
Petugas SPBU Perempuan

Perempuan yang Meringkuk di Balik Regulasi

19 September 2023
Salat Perempuan

Mukenah Bukan Syarat Wajib Salat Perempuan

18 September 2023
Gotong Royong Warga

Gotong Royong: Upaya Membangun Solidaritas dan Kebersamaan Para Warga di Desa

18 September 2023
Alasan bertahan Hidup

Selalu Ada Alasan untuk Bertahan Hidup

16 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jihad Rumah Tangga

    Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bukan Bidadari Surga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Etika Sufi Ibn Arabi (2): Mendekati Tuhan dengan Merawat Alam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Artificial Intellegence dalam Perspektif Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga
  • Etika Sufi Ibn Arabi (2): Mendekati Tuhan dengan Merawat Alam
  • Jihad di Dalam Rumah Tangga Bersifat Resiprokal

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist