• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Yu Mas: Gerakan Perempuan Bukan untuk Melawan Laki-laki

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
31/12/2018
in Aktual
0
Nyai Hj Masriyah Amva

Nyai Hj. Masriyah Amva (Yu Mas).

24
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Gerakan perempuan bukan untuk melawan laki-laki tetapi untuk memuliakan perempuan dan laki-laki. Demikian dijelaskan Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Cirebon, Ibu Nyai Hj. Masriyah Amva.

“Pergerakan perempuan bukan untuk melawan laki-laki tapi untuk memuliakan keduanya. Karena lewat perempuanlah lahir generasi-generasi bangsa,” kata Yu Mas dalam acara Perayaan 90 Tahun Hari Pergerakan Perempuan Indonesia di Gedung Serba Guna Wiyata Guna, Jalan Padjadjaran No. 52 Kota Bandung, belum lama ini.

Yu Mas mengatakan, teks agama maupun aturan budaya tak bisa lagi menghadang perempuan untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa. Masyarakat saat ini membutuhkan perempuan yang peduli dan maju.

“Kita harus lebih peduli lagi untuk mendorong para perempuan dan para laki-laki untuk menjadi pejuang,” kata Yu Mas.

Menurutnya, selama ini, perempuan didera banyak masalah. Banyak di antara mereka menjadi korban kejahatan, kekerasan, pelecehan seksual, perkawinan anak, dan lain sebagainya. Masalah-masalah itu perlu mendapat banyak perhatian dan upaya untuk menghapuskannya.

Baca Juga:

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Perempuan memimpin

Yu Mas menceritakan pengalamannya ketika suaminya wafat. Waktu itu banyak orang menganggap Yu Mas tidak akan mampu memimpin pesantren dan santrinya. Karena mereka beranggapan hanya laki-laki yang bisa mengurus pesantren.

“Saya tidak mau dianggap tidak mampu karena kebutuhan sudah ada di depan saya. Saya tidak mau menerima doktrin bahwa perempuan tidak boleh menjadi pemimpin karena keadaan sangat membutuhkan kehadiran saya. Begitupun dengan perempuan-perempuan yang lain,” tegas Yu Mas.

Pondok Pesantren Kebon Jambu saat ini memiliki sekitar 1.700 santri dari berbagai daerah. Terdapat beberapa gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Aliyah (MA), perguruan tinggi Ma’had Aly, dan memiliki program bagi penghafal al- Qur an (Tahfidz Quran). Ada juga ekstrakurikuler pencak silat, angklung, grup musik, grup teater dan sebagainya.

Menurut Yu Mas, pengalamannya memimpin melahirkan kesuksesan yang riil. Orang yang tadinya menganggapnya tidak mampu sekarang sudah melihatnya sebagai perempuan yang mampu memimpin santri laki-laki dan perempuan.

Bersandar kepada Allah

Ulama Perempuan itu mengatakan, kebangkitannya merupakan kasih sayang dan cinta kasih dari Allah SWT. Yu Mas menjadikan Allah SWT sebagai tempat untuk bersandar dan berkeluh kesah. Karena bagi dirinya sangat sulit untuk bersandar kepada laki-laki ataupun yang lainnya.

“Untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan, saya hanya bersandar kepada Allah. Tidak pada laki-laki atau yang lainnya. Begitu pun dengan para lelaki jangan menjadikan perempuan sebagai tempat bersandar. Cukup Allah sandaran kita,” jelas Yu Mas.

Perempuan yang telah menerbitkan 30 buku itu mengaku ketika semua bersandar kepada Allah kemuliaan dan kehebatannya akan terpancar dari kehebatan Sang Kuasa.(RUL/FIT)

Tags: CirebonislamKebon Jambulaki-lakiperempuanpesantrenSantrisetaraulama perempuanYu Mas
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version