• Login
  • Register
Kamis, 19 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ziarah Kubur itu Nggak Haram Kok

Berziarah langsung ke kubur dapat memberikan ibrah yang berbeda bagi diri kita. Seperti para santri yang lebih senang nderes al-Quran di area makam

Ayu Bejoo Ayu Bejoo
17/05/2024
in Hikmah
0
Ziarah Kubur

Ziarah Kubur

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sepengalaman saya waktu kecil, saya dan Bapak selalu berziarah ke kubur untuk waktu tertentu saja. Seperti saat hendak memasuki bulan Ramadan, maupun ketika sore atau pagi hari Raya. Namun, ketika menjejaki kaki di tanah Jawa, saat saya memasuki Pesantren Tebuireng di waktu Aliyah. Saya sadar bahwa ziarah kubur menjadi hal yang hampir bisa saya katakan seperti tradisi dan kewajiban.

Khususnya di kawasan Tebuireng terdapat Makam Pahlawan Mbah Hasyim Asy’ari serta Makam Gus Dur. Tentu saja, hampir setiap saat tak luput dari rombongan orang yang berziarah.

Bahkan, bagi santri seperti kami, berziarah ke makam adalah rutinitas yang setiap hari harus kami lakukan. Karena dengan begitu, tidak hanya terasa seperti dekat dengan para Alim Ulama. Melainkan juga merasakan kedamaian dan ketenangan untuk menghafal maupun nderes al-Quran.

Tidak hanya di kawasan Tebuireng saja. Di Pulau Jawa, masyarakat terbiasa untuk berziarah ke makam para Wali Allah Swt. khususnya Makam Wali Songo. Sehingga saya katakan merupakan sebuah tradisi yang hangat untuk menjadi sebuah rutinitas bahkan kewajiban.

Namun, suatu hari saya membaca dan berdiskusi kepada teman-teman sekelas. Ternyata, ada lho golongan orang-orang yang beranggapan bahwa berziarah ke kubur itu hukumnya haram. Saya langsung kepikiran dan mencari-cari referensi terkait.

Baca Juga:

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Menyemarakkan Ajaran Ekoteologi ala Prof KH Nasaruddin Umar

Menyulam Spiritualitas dan Rasionalitas: Belajar Menyebut Nama Tuhan dari Perempuan Abad 16

Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

Ziarah Kubur dan Dasar Hukumnya

Ziarah kubur adalah sebuah kegiatan berkunjung ke makam-makam atau pesarean orang Islam yang sudah wafat. Termasuk orang muslim biasa, ulama, wali, dan makam Nabi. Bisa dilakukan baik beramai-ramai maupun sendirian. Tidak ada syarat tertentu dalam melakukannya.

Menurut Ulama Ahlussunnah hukum berziarah ke kubur adalah mubah bahkan sunnah secara mutlak. Baik itu berziarah ke makam orang muslim biasa, ulama, wali, maupun makam Nabi. Dasar hukum yang menguatkan berziarah ke makam itu boleh ialah:

كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزورها فإنها ترق القلب وتدمع العين وتذكر الآخرة، ولا تقولوا هجرا. [رواه الحاكم]

Artinya:

“Aku (Nabi) dulu melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang berziarahkuburlah kamu, karena ziarah kubur itu bisa melunakkan hati, bisa menjadikan air mata bercucuran dan mengingatkan adanya alam akhirat, dan janganlah kamu berkata buruk.” (HR. Hakim).

Sementara golongan yang mengatakan bahwa berziarah kubur itu haram ialah golongan yang selalu mengambil potongan hadis, seperti: كنت نهيتكم عن زيارة القبور Jika berhenti hanya pada kalimat tersebut, tentu pemaknaan menjadi sebuah larangan.

Padahal, dengan melanjutkan hadis tersebut, dapat kita ketahui bahwa banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari berziarah ke kubur, termasuk: Dapat melunakkan hati agar selalu mengingat bahwa hidup di dunia hanya sementara. Sehingga merupakan sebuah kewajiban bagi kita semua untuk melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.

Mengapa Ziarah Kubur Dikatakan Haram?

Memang pada dasarnya kegiatan berziarah ke kubur merupakan ibadah yang awalnya diharamkan pada masa awal-awal keislaman. Karena para Sahabat masih dalam masa transisi meningalkan kepercayaan jahiliyah. Termasuk salah satunya suka meminta sesuatu kepada kuburan. Padahal hal tersebut termasuk syirik, karena percaya akan sesuatu yang dapat memberikan pertolongan selain Allah Swt.

Namun, seiring perkembangan Islam, dan iman para Sahabat telah mantap. Rasulullah Saw. pun memperbolehkan berziarah ke makam guna mempertebal keimanan dan selalu menjadi pengingat bahwa ada kematian yang menunggu kita. Sehingga dapat menjalankan kehidupan dengan penuh amalan dan kebaikan.

Ini juga menjadi suatu jawaban dari pertanyaan banyak orang. Kenapa sih harus repot-repot berziarah ke kubur? Bukankan mengirim doa untuk para mayit dapat kita lakukan dari rumah saja? Tentunya, berdoa bisa dari mana saja.

Namun, dengan berziarah langsung ke kubur dapat memberikan ibrah yang berbeda bagi diri kita. Seperti para santri yang lebih senang nderes al-Quran di area makam. Karena percaya bahwa ia akan mendapat ketenangan yang lebih dalam. []

Tags: Dasar Hukum IslamHukum Ziarah KuburislamSunnah NabiTradisiZiarah Kubur
Ayu Bejoo

Ayu Bejoo

Pegiat Literasi & Aktivis Gender

Terkait Posts

Kekerasan dalam

Saatnya Mengakhiri Tafsir Kekerasan dalam Rumah Tangga

18 Juni 2025
Pemukulan

Nabi Tak Pernah Membenarkan Pemukulan Terhadap Perempuan

18 Juni 2025
Rumah Tangga yang

Teladan Nabi dalam Rumah Tangga: Menolak Kekerasan, Memanusiakan Perempuan

16 Juni 2025
Kehidupan Rumah Tangga

Belajar dari Kehidupan Rumah Tangga Nabi: Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan

16 Juni 2025
Tanggung Jawab Perkawinan

Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan

15 Juni 2025
Suami

Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik

14 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sister in Islam

    Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berproses Bersama SIS Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Indonesia-sentris, Tone Positif, hingga Bisentris Histori dalam Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak
  • Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina
  • Berproses Bersama SIS Malaysia
  • Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia
  • Saatnya Mengakhiri Tafsir Kekerasan dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID