• Login
  • Register
Selasa, 17 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

2 Hak Anak yang Penting Dipenuhi oleh Orang Tua

Para orang tua sebaiknya dapat mengikuti teladan seperti yang diajarkan Rasulullah Saw, yaitu, menaruh perhatian yang besar terhadap kehidupan anak, sekalipun sewaktu ia masih menjadi janin

Redaksi Redaksi
20/06/2022
in Hikmah, Keluarga
0
anak

anak

520
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk buku Parenting With Love, yang ditulis oleh Maria Ulfah Anshor, tentang hak anak, maka dapat disimpulkan dalam memenuhi hak anak, para orang tua sebaiknya dapat mengikuti teladan seperti yang diajarkan Rasulullah Saw.

Yaitu, menaruh perhatian yang besar terhadap kehidupan anak, sekalipun sewaktu ia masih menjadi janin.

Berikut dua hak anak yang wajib dipenuhi oleh para orang tua seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.

1. Hak Mendapatkan Jaminan Sosial

Dalam menggambarkan jaminan sosial bagi anak, dapat dicontohkan pada kasus, seorang suami yang menceraikan istrinya yang sedang hamil, maka ia wajib memberikan jaminan sosial kepada mantan istrinya sampai ia melahirkan hingga anaknya mampu mandiri.

Baca Juga:

Nabi Saw Memuliakan dan Menolak Semua Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Teladan Nabi dalam Rumah Tangga: Menolak Kekerasan, Memanusiakan Perempuan

Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan

Bantuan finansial dari ayah si anak tersebut disediakan secara mulazamah, tidak boleh terhenti, demi kemaslahatan dan kesehatan si janin.

Allah Swt berfirman dalam Surah Al-Thalaq (65): 6 sebagai berikut, Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan kandungannya.

Bertolak dari ayat tadi, tersirat bahwa agama Islam menyadari akan pentingnya pendanaan bagi kesehatan ibu hamil dan calon bayinya.

Islam sangat peduli terhadap kesehatan ibu hamil. Apa pun kondisinya, ibu hamil harus menerima gizi yang cukup, sehingga ia harus diberikan makanan yang memenuhi persyaratan gizi cukup.

Untuk itu tentu membutuhkan dana yang cukup, karena kesehatan bayi dalam kandungan tidak bisa dilepas dari kesehatan ibunya.

2. Hak Memperoleh Doa Restu dari Orangtua

Seorang ibu yang sedang hamil muda dianjurkan oleh agama agar rajin berdoa. Mohonlah kepada Allah Swt agar ibu dianugerahi anak yang saleh bila laki-laki atau salehah bila lahir perempuan.

Mohon juga kepada-Nya keselamatan dan kebaikan, baik saat mengandung maupun melahirkan.

Permohonan doa seperti itu sangat penting, karena seorang perempuan hamil memikul beban dan risiko yang berat.

Kitab suci al-Qur’an melukiskan kehamilan sebagai suatu hal yang sangat melelahkan “wahnan ‘ala wahnin”, karena itu perempuan hamil memerlukan banyak perhatian dari suaminya.

Suami pun dituntut untuk lebih banyak berdoa. Ia sudah sepatutnya bangun malam, bertahajud dan berdoa untuk keselamatan istri dan anaknya.

Berdoa untuk kebaikan anak yang masih berada dalam kandungan, sebenarnya sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Indonesia.

Saat kehamilan anak pertama memasuki bulan keempat dan ketujuh, umumnya bagi masyarakat yang mampu menyelenggarakan selamatan, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan.

Dalam al-Qur’an, Allah Swt menggambarkan bagaimana sikap istri Imran ketika ia mengandung Maryam, ibu Nabi Isa As, Istri Imran tersebut tak jemu-jemunya memohon kepada Allah agar dikaruniai anak yang saleh.

Kisah ini tercatat dalam Surah Ali Imran (3): 35-37 sebagai berikut, (Ingatlah) ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Maka ketika melahirkannya, dia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. “Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari gangguan setan yang terkutuk.” Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakariya.”

Berdoa juga seyogianya dilakukan ibu setelah melahirkan anaknya. Anak-anak, khususnya yang masih bayi, memerlukan perawatan dan perlindungan yang istimewa.

Mohonlah kepada Allah Swt agar dia kelak menjadi manusia yang taat kepada Allah Swt dan Rasul-Nya serta dapat berbakti kepada kedua orangtuanya, berguna bagi bangsa, negara, dan masyarakat di sekitarnya. (Rul)

Tags: anakHak anakislamistriNabi Saworang tuaRasulullah SAWsuami
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Ibu Rumah Tangga

Multitasking itu Keren? Mitos Melelahkan yang Membebani Ibu Rumah Tangga

17 Juni 2025
Rumah Tangga yang

Teladan Nabi dalam Rumah Tangga: Menolak Kekerasan, Memanusiakan Perempuan

16 Juni 2025
Kehidupan Rumah Tangga

Belajar dari Kehidupan Rumah Tangga Nabi: Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan

16 Juni 2025
Tanggung Jawab Perkawinan

Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan

15 Juni 2025
Suami

Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik

14 Juni 2025
Baru Menikah

Dinamika Pasangan Suami Istri yang Baru Menikah

13 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kesalehan Perempuan

    Kesalehan Perempuan di Mata Filsuf Pythagoras

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tragedi Perkosaan Massal Mei 1998 itu Nyata !!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Mewujudkan Perkawinan yang Kokoh dan Penuh Kasih Sayang?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pearl Eclipse: Potret Keberanian Perempuan Dalam Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat lebih Dekat Tradisi Sasi: Kearifan Lokal yang Melestarikan Laut Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tambang Nikel dan Masa Depan yang Terancam di Raja Ampat
  • Melihat Istri Marah, Benarkah Suami Cukup Berdiam dan Sabar agar Berpahala?
  • Nabi Saw Memuliakan dan Menolak Semua Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan
  • Multitasking itu Keren? Mitos Melelahkan yang Membebani Ibu Rumah Tangga
  • Melihat lebih Dekat Tradisi Sasi: Kearifan Lokal yang Melestarikan Laut Raja Ampat

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID