• Login
  • Register
Selasa, 28 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

5 Profesi Baru Suami Selama Pandemi

5 Profesi Suami Selama Pandemi: membersihkan rumah, merawat dan mengasuh anak, menjadi barberman untuk keluarga, baca selengkapnya...

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
05/04/2021
in Keluarga
0
Suami

Suami

59
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Budaya pernikahan di Indonesia cenderung menganut budaya patriarki. Yaitu sebuah tatanan sistem sosial yang kerap menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan dan mendominasi dalam peran kepemimpinan. Tidak hanya di dalam dunia politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti. Bahkan dalam domain keluarga pun laki-laki untuk hal ini ayah ataupun suami memiliki otoritas terhadap perempuan, anak-anak, serta harta benda yang dimiliki oleh sebuah keluarga.

Begitu pula dalam mencari nafkah, sosok laki-laki baik ayah ataupun suami dalam budaya patriarki dituntut untuk dapat memberikan nafkah yang layak secara lahir dan batin kepada seluruh anggota keluarganya. Oleh karena itu, sering kali karena suami bekerja maka istri lah yang dibebankan untuk mengerjakan hampir seluruh pekerjaan domestik dalam rumah tangga.

Dalam film The Impossible Dream, yang diproduksi oleh United Nation bekerja sama dengan Dagmar Doubkova of Kratkty Films (1983) diceritakan bahwa sejak bangun tidur hingga menjelang tidur, seluruh pekerjaan domestik dilakukan oleh sang istri sehingga mustahil baginya untuk melihat suaminya membantu mengerjakan pekerjaan domestik.

Namun pandemi menjadi momen langka dan mengubah banyak hal ketika tidak sedikit kepala keluarga yang berprofesi sebagai karyawan di rumahkan oleh pihak perusahaannya dalam rangka menerapkan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurut data yang ditemukan oleh Kartika dalam jurnal yang berjudul Perempuan Pencari Nafkah Selama Pandemi Covid-19, diketahui bahwa menurut Kementerian Tenaga Kerja terdapat 1.032.960 pekerja formal yang dirumahkan per 1 Mei 2020.

Oleh sebab itu, ada perubahan tatanan profesi yang mulai berubah dan dapat dilakukan oleh suami selama pandemi untuk membantu istri mengerjakan pekerjaan domestik sambil menunggu panggilan pekerjaan baru ataupun memutuskan untuk menjadi wirausahawan. Sehingga sebanyak 11% laki-laki mengalami peningkatan intensitas pekerjaan domestik menurut survei yang dilakukan secara daring lewat SMS selama bulan April dan Juli 2020 oleh Indosat Ooredoo. Berikut adalah 5 profesi suami selama pandemi:

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Jalan Tengah Pengasuhan Anak
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

Baca Juga:

Jalan Tengah Pengasuhan Anak

Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

Pertama, membersihkan rumah. Jika biasanya menyapu, mengepel, mencuci pakaian, dan mencuci peralatan makan kotor serta aktivitas membersihkan rumah lainnya dilakukan oleh sosok ibu atau istri. Kini ketika pandemi, tidak sedikit suami yang mau membantu mengerjakan pekerjaan domestik tersebut mana kala sang istri harus menemani anak untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Kedua, merawat dan mengurus anak. Biasanya memandikan anak, menyuapi anak ketika jam makan tiba, hingga menjaga dan bermain bersama anak sering kali dilakukan oleh para istri. Kini karena ada banyak suami yang beraktivitas di rumah ataupun memiliki waktu lebih banyak di rumah, hal tersebut dapat dilakukan oleh suami.

Bahkan hal ini dapat juga dilakukan termasuk dalam urusan PJJ. Meski ibu yang masih mendominasi untuk menemani anak melakukan PJJ, namun ternyata suami juga dapat melakukan hal ini ketika ada beberapa pelajaran yang mana suami lebih menguasai pelajaran tersebut. Hal ini salah satunya dilakukan oleh Nurina sosok ibu rumah tangga yang menceritakan kisahnya kepada Merdeka.com.

Ketiga, menjadi barberman untuk anak dan istri. Karena tidak semua orang cukup berani untuk melakukan perawatan di salon ataupun klinik kecantikan selama pandemi mengingat harus mematuhi protokol kesehatan di era pandemi, maka memotong rambut pun menjadi salah satu hal yang pada akhirnya dilakukan oleh suami untuk anak dan istrinya. Bahkan jika kegiatan ini ditekuni sangat mungkin untuk dijadikan peluang usaha.

Keempat, membantu menyiapkan sajian makanan. Jika tugas kepala keluarga adalah menafkahi keluarga lahir dan batin dalam hal ini kepala keluarga identik dengan laki-laki. Maka tidak sedikit kepala keluarga yang akhirnya terjun juga ke ruang dapur rumah untuk menyajikan sajian untuk disantap bersama anggota keluarga.

Kelima dan yang terakhir adalah membantu istri menyiapkan daftar kebutuhan domestik. Biasanya sebelum pandemi, hanya sosok ibu ataupun istri yang tahu apakah sudah waktunya untuk membeli beras dan sembako lainnya, apakah sudah waktunya untuk membeli pospak dan kebutuhan bayi lainnya, apakah sudah waktunya untuk membeli kebutuhan higiene dan sanitasi rumah tangga yang lainnya.

Kini semenjak pandemi, suami dapat menyiapkan daftar kebutuhan domestik bahkan berbelanja sendiri tanpa ditemani istri untuk menghindari keramaian. Nah itu dia 5 profesi selama pandemi yang bisa dilakukan oleh suami. Semoga ketika pandemi usai, hal ini tidak ikut usai pula, sehingga kasus beban ganda yang kerap dialami oleh perempuan dapat berkurang seiring waktu. []

 

Tags: GenderistrikeadilankeluargaKepala KeluargaKesalinganKesetaraanperkawinanRelasisuami
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan yang kini beraktivitas sebagai Fulltime Mommy and Freelance CDMs. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan di SGPP Indonesia, Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected]

Terkait Posts

Bapak Rumah Tangga

Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

28 Maret 2023
Sahabat bagi Anak

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

25 Maret 2023
Marital Rape

Marital Rape itu Haram, Kok Bisa?

21 Maret 2023
Dinafkahi Istri

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

20 Maret 2023
Generasi Strawberry

Self Diagnose, Parenting, dan Labelling: Penyebab Munculnya Generasi Strawberry

16 Maret 2023
Positive Vibes Keluarga

Pentingnya Kesalingan Membentuk Positive Vibes Keluarga

15 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tradisi di Bulan Ramadan

    Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Flexing Ibadah selama Ramadan, Bolehkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Pinatih: Sosok Ulama Perempuan Perekat Kerukunan Antarumat di Gresik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Pada Awalnya Asing
  • Jalan Tengah Pengasuhan Anak
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist