• Login
  • Register
Jumat, 9 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Lagu Anak-Anak dan Dakwah Salah Kaprah

Nuril Qomariyah Nuril Qomariyah
16/06/2020
in Aktual
0
(sumber foto piqsels.com)

(sumber foto piqsels.com)

35
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ustad sosmed belakangan banyak kehilangan topik dakwah sepertinya. Alih-alih mensyiarkan islam yang ramah. Justru wajah islam seakan penuh amarah. Tujuan islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin justru hilang sebatas karena ingin viral sesaat dimedia sosial. Bahkan lagu anak pun mengemuka dijadikan materi dakwah yang salah kaprah. Lantas jika seperti ini masihkah kita diam saja?

Pekan ini publik kembali ramai oleh Ustad Zainal Abidin numpang viral lewat lagu anak, yang katanya tidak islami dan mengajarkan anak benci Islam. Padahal, yahh.. Pembaca tahu sendiri lah, lagu Balonku dan Naik-Naik ke Puncak Gunung sebatas lagu anak yang membahagiakan, bukan? Kemungkinan Ustad ini kekurangan konten ya salingerss?

Ustad tersebut viral dari sebuah video. Video tersebut awalnya beredar di Twitter yang diunggah oleh akun peneliti budaya pesisiran, Rumail Abbas. Video yang diunggah Kamis (11/6/2020) ternyata diketahui merupakan potongan ceramah yang disampaikan pada 2018 lalu. Tak ayal video tersebut kembali menjadi perbincangan publik. Ustaz Zainal saat itu menyampaikan ceramah yang bertajuk Prioritas Tauhid di Imam Bukhori Center Dumai Riau.

Dalam ceramahnya, Ustaz Zainal menyinggung ajaran-ajaran yang menanamkan kebencian terhadap agama Islam. Bahkan, dia menyebutkan bahwa anak-anak kecil saat ini sudah dilatih untuk membenci Islam. Padahal sudah sangat jelas, kedua lagu ini diciptakam sebagai bagian untuk mewarnai khazanah lagu anak-anak Indonesia yang diciptakan oleh Abdullah Totong Mahmud (Lagu Balonku) sedangkan Naik-Naik ke Puncak Gunung merupakan karya dari Ibu Sud.

Mungkin bagi sebagian kita, dakwah ustad sosmed satu ini adalah hal receh yang tak perlu ditanggapi dengan serius. Namun, jika dibiarkan tentu sangat berdampak pada anak-anak kita yang saat ini tanpa kita sadari sudah mengalami pergeseran. Lagu-lagu anak sudah jarang di produksi. Dan masa kanak-kanak seakan beralih mengikuti konten dewasa yang sedang trend.

Baca Juga:

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Benarkah Menikah Menjadi Bagian dari Separuh Agama?

Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

Berdakwah Melalui Lagu

Kondisi ini perlu menjadi moment refleksi kita semua, bahwa saat ini ancaman untuk merusak moral anak bangsa bisa dari sisi mana saja. Dan tidak lagi memandang golongan ataupun usia. Bahkan lagu anak yang sudah sangat jelas maksudnya bisa dipelesetkan sedemikian rupa menjadi alat untuk mendakwahkan bahwa agama, bahwa selain agama Islam adalah tidak baik.

Beberapa orang khususnya kita yang memiliki konsen berdakwah atau menciptakan lagu, bisa membaca peluang ini sebagai strategi, dan sudah seharusnya bagi kita membangun narasi kontra. Bahwa lagu anak adalah dunia terbaik membangun imajinasi pada anak. Bukan justru digunakan untuk menanamkan kebencian kepada sesama manusia. Terlebih ketika menyentuh dunia anak-anak, seperti yang dilakukan oleh Ustad Zainal ini.

Perlu kiranya menjadi kesadaran kita semua, bahwa mendakwah merupakan bagian dari memperjuangkan dan memgenalkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Mengerjarkan kebaikan dan perdamaian melalui lagu. Juga menjadi salah satu cara mensyiarkan Islam kepada siapa saja dengan lebih ramah, bukan justru menjadikan lagu sebagai boomerang yang menampilkan wajah Islam yang tak lagi ramah.

Yuk, kita sama-sama membangun kesalingan antar sesama manusia, membangun rasa kebersamaan dan keadilan untuk bahagia dan membahagiakan dalam kehidupan. Dengan tidak menjadikan jalan dakwah sebagai bahan hujatan untuk menjatuhkan agama lain, namun untuk menghadirkan wajah Islam yang benar-benar ramah dan rahmatan lil alamin. Wallahu’alam. []

Nuril Qomariyah

Nuril Qomariyah

Alumni WWC Mubadalah 2019. Saat ini beraktifitas di bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak di Kabupaten Bondowoso. Menulis untuk kebermanfaatan dan keabadian

Terkait Posts

Media

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

26 April 2025
Perempuan bukan Tamu di Ruang Publik

Perempuan Bukan Tamu di Ruang Publik

1 April 2025
Makhluk Intelektual

Laki-laki dan Perempuan adalah Makhluk Intelektual dan Spiritual

1 April 2025
Perempuan bisa menjadi Pemimpin

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Tafsir QS. An-Nisa Ayat 34 dalam Perspektif Keadilan Hakiki Islam

1 April 2025
Khalifah fil Ardl

Perempuan Memiliki Mandat sebagai Khalifah Fil Ardl

29 Maret 2025
Takwa

Kemuliaan Manusia Hanya Ditentukan oleh Takwa

29 Maret 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Kesaksian Perempuan

    Kritik Syaikh Al-Ghazali atas Diskriminasi Kesaksian Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Perempuan Menurut Abu Hanifah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?
  • Benarkah Menikah Menjadi Bagian dari Separuh Agama?
  • Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa
  • Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri
  • Kopi Kamu: Ruang Kerja Inklusif yang Mempekerjakan Teman Disabilitas

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version