Mubadalah.id- Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari cucuran keringat dan tetes darah para pahlawan pejuang bangsa. Fakta tersebut yang menjadi refleksi setiap peringatan hari pahlawan. Di mana setiap suku, ras dan agama bersatu tanpa memandang latar belakang masing-masing demi tegaknya nusantara. Di antara mereka, tercatat lima muslimah pahlawan perempuan yang berasal dai Sumatra.
Tak hanya laki-laki, banyak dari kalangan perempuan yang ikut andil dalam perjuangan bangsa ini, dan dengan semangat yang berkobar dan keinginan untuk merdeka. Proklamasi kemerdekaan akhirnya bisa kita kumandangkan pada tanggal 17 agustus 1945.
Adanya peringatan hari pahlawan yang setiap tahun kita peringati pada 10 november tak lain dan tak bukan hanyalah untuk mengenang jasa para pejuang. Ada beberapa pejuang muslimah yang perlu kita kenal agar semangat dan perjuangan mereka tetap abadi menjadi teladan sepanjang masa.
Beberapa muslimah pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari pulau sumatra antara lain:
Sultanah Safiatuddin
Sultanah Safiatuddin adalah pejuang kemerdekaan muslimah asal Sabang, Aceh. Beliau naik menjadi sultan tatkala suaminya Sultan Iskandar Tsani wafat. Pada saat menjabat, banyak masyarakat meragukan kepemimpinannya. Namun beliau membuktikan dan tak patah semangat untuk berjuang menjaga masyarakat dari ancaman penjajah.
Beliau terkenal sebagai Paduka Sri Sultanah Ratu Safiatuddin Tajul’AlamSyah Johan, Anak tertua dari Sultan Iskandar Muda dan dilahirkan pada tahun 1612.
Selain berjuang dalam menjaga martabat perempuan di Aceh, Sultanah Safiatuddin juga merancang beberapa strategi, di antaranya menyusun undang-undang khusus tentang wanita, serta strategi mengangkat kedudukan wanita.
Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Dhien lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848. Beliau adalah pahlawan muslimah Indonesia yang juga berasal dari Sabang. Dalam memperjuangkan kemerdekaan, Cut nyak dhien berjuang langsung melawan penjajah.
Dalam sejarah perjuangannya, Cut Nyak Dhien terbukti meningkatkan moral semangat perjuangan masyarakat aceh dalam melawan kolonial. Sehingga atas perjuangan hebat yang dilakukan seumur hidup sampai akhir hayat tersebut. Presiden Soekarno menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada beliau pada 2 mei 1962.
Rasuna Said
Hj. Rangkayo Rasuna Said (14 September 1910 – 2 November 1965) adalah pejuang kemerdekaan Indonesia dan juga merupakan pahlawan nasional Indonesia. Layaknya Kartini, ia juga memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Beliau adalah salah satu pejuang wanita asal sumatera barat (padang) yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan pentingnya kaum wanita dalam proses meraih kemerdekaan.
Untuk terus mengenang perjuangannya, pemerintah Indonesia menetapkan beliau sebagai pahlawan nasional sejak 1974.
Laksamana Malahayati
Lahir pada 01 Januari 1550. Adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Nanggroe Aceh darussalam.
Malahayati memberi komando dan memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) untuk berperang melawan kapal-kapal Belanda tanggal 11 September 1599.
Beliau mendapat gelar Laksamana karena berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Sehingga ia kemudian lebih terkenal dengan nama Laksamana Malahayati. Saat wafat, jasad laksamana Malahayati dikebumikan di bukit Krueng Raya, Lamreh, Aceh Besar.
Atas jasanya melawan penjajah tersebut, pemerintahan Indonesia memberi gelar pahlawan kepada Laksamana Malahayati pada 10 November 2017.
Ratumas Sina
Seorang pahlawan perempuan lahir pada tahun 1887 di Kampung Pudak, Kumpeh, provinsi jambi. Ia merupakan putri tunggal dari pernikahan Datuk Raden Nonot dari Suku Kraton dengan Ratumas Milis binti Pangeran Mat Jasir.
Setelah menikah, Ratumas Sina ikut suaminya berjuang bersama Pangeran Haji Umar sebagai pasukan komando. Pasukan Pangeran Haji Umar sangat disegani dan ditakuti oleh pasukan Belanda karena kemampuan perang gerilya yang taktis dan mematikan dengan salah satu ciri khas senantiasa melakukan penyerangan pada malam hari.
Tak banyak yang mengenalnya. Namun dalam catatan sejarah perjuangan Ratumas Sina yang luar biasa itu, satu periode dengan pahlawan nasional asal Jambi, Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Hasil karya beliau banyak yang sudah terpublikasikan, dan menjadi penyemangat untuk berjuang melawan penjajah di masa itu.
Itulah beberapa pahlawan muslimah yang berasal dari pulau Andalas. Semoga momen hari pahlawan ini bisa mengingatkan kita pada perjuangan hebat mereka. Sekian, semoga bermanfaat. []