• Login
  • Register
Senin, 5 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Hari Pahlawan; Mengenal Lima Muslimah Pejuang Bangsa Asal Sumatra

Ada beberapa pejuang muslimah yang perlu kita kenal agar semangat dan perjuangan mereka tetap abadi menjadi teladan sepanjang masa

Muhammad Hendrawan Muhammad Hendrawan
10/11/2022
in Figur
0
Hari Pahlawan

Hari Pahlawan

415
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id- Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari cucuran keringat dan tetes darah para pahlawan pejuang bangsa. Fakta tersebut yang menjadi refleksi setiap peringatan hari pahlawan. Di mana setiap suku, ras dan agama bersatu tanpa memandang latar belakang masing-masing demi tegaknya nusantara. Di antara mereka, tercatat lima muslimah pahlawan perempuan yang berasal dai Sumatra.

Tak hanya laki-laki, banyak dari kalangan perempuan yang ikut andil dalam perjuangan bangsa ini, dan dengan semangat yang berkobar dan keinginan untuk merdeka. Proklamasi kemerdekaan akhirnya bisa kita kumandangkan pada tanggal 17 agustus 1945.

Adanya peringatan hari pahlawan yang setiap tahun kita peringati pada 10 november tak lain dan tak bukan hanyalah untuk mengenang jasa para pejuang. Ada beberapa pejuang muslimah yang perlu kita kenal agar semangat dan perjuangan mereka tetap abadi menjadi teladan sepanjang masa.

Beberapa muslimah pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari pulau sumatra antara lain:

  1. Daftar Isi

      • Sultanah Safiatuddin
    • Baca Juga:
    • Membaca Muqaddimah Kitab Al Busyro; Sayyidah Khadijah adalah Teladan Perempuan Kita
    • Film Unearthing Muarajambi Temples: Menyingkap Kemegahan Nusantara
    • Maria Ulfah Santoso, Perempuan Yang Ikut Berkontribusi Lahirnya Pancasila
    • Hari Lahir Pancasila, dan Sekian Tantangan yang Kita Hadapi
      • Cut Nyak Dhien
      • Rasuna Said
      • Laksamana Malahayati
      • Ratumas Sina

    Sultanah Safiatuddin

Sultanah Safiatuddin adalah pejuang kemerdekaan muslimah asal Sabang, Aceh. Beliau naik menjadi sultan tatkala suaminya Sultan Iskandar Tsani wafat. Pada saat menjabat, banyak masyarakat meragukan kepemimpinannya. Namun beliau membuktikan dan tak patah semangat untuk berjuang menjaga masyarakat dari ancaman penjajah.

Baca Juga:

Membaca Muqaddimah Kitab Al Busyro; Sayyidah Khadijah adalah Teladan Perempuan Kita

Film Unearthing Muarajambi Temples: Menyingkap Kemegahan Nusantara

Maria Ulfah Santoso, Perempuan Yang Ikut Berkontribusi Lahirnya Pancasila

Hari Lahir Pancasila, dan Sekian Tantangan yang Kita Hadapi

Beliau terkenal sebagai Paduka Sri Sultanah Ratu Safiatuddin Tajul’AlamSyah Johan, Anak tertua dari Sultan Iskandar Muda dan dilahirkan pada tahun 1612.

Selain berjuang dalam menjaga martabat perempuan di Aceh, Sultanah Safiatuddin juga merancang beberapa strategi, di antaranya menyusun undang-undang khusus tentang wanita, serta strategi mengangkat kedudukan wanita.

  1. Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848. Beliau adalah pahlawan muslimah Indonesia yang juga berasal dari Sabang. Dalam memperjuangkan kemerdekaan, Cut nyak dhien berjuang langsung melawan penjajah.

Dalam sejarah perjuangannya, Cut Nyak Dhien terbukti meningkatkan moral semangat perjuangan masyarakat aceh dalam melawan kolonial. Sehingga atas perjuangan hebat yang dilakukan seumur hidup sampai akhir hayat tersebut. Presiden Soekarno menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada beliau pada 2 mei 1962.

  1. Rasuna Said

Hj. Rangkayo Rasuna Said (14 September 1910 – 2 November 1965) adalah pejuang kemerdekaan Indonesia dan juga merupakan pahlawan nasional Indonesia. Layaknya Kartini, ia juga memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

Beliau adalah salah satu pejuang wanita asal sumatera barat (padang) yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan pentingnya kaum wanita dalam proses meraih kemerdekaan.

Untuk terus mengenang perjuangannya, pemerintah Indonesia menetapkan beliau sebagai pahlawan nasional sejak 1974.

  1. Laksamana Malahayati

Lahir pada 01 Januari 1550. Adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Nanggroe Aceh darussalam.

Malahayati memberi komando dan memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) untuk berperang melawan kapal-kapal Belanda tanggal 11 September 1599.

Beliau mendapat gelar Laksamana karena berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Sehingga ia kemudian lebih terkenal dengan nama Laksamana Malahayati. Saat wafat, jasad laksamana Malahayati dikebumikan di bukit Krueng Raya, Lamreh, Aceh Besar.

Atas jasanya melawan penjajah tersebut, pemerintahan Indonesia memberi gelar pahlawan kepada Laksamana Malahayati pada 10 November 2017.

  1. Ratumas Sina

Seorang pahlawan perempuan lahir pada tahun 1887 di Kampung Pudak, Kumpeh, provinsi jambi. Ia merupakan  putri tunggal dari pernikahan Datuk Raden Nonot dari Suku Kraton dengan Ratumas Milis binti Pangeran Mat Jasir.

Setelah menikah, Ratumas Sina ikut suaminya berjuang bersama Pangeran Haji Umar sebagai pasukan komando. Pasukan Pangeran Haji Umar sangat disegani dan ditakuti oleh pasukan Belanda karena kemampuan perang gerilya yang taktis dan mematikan dengan salah satu ciri khas senantiasa melakukan penyerangan pada malam hari.

Tak banyak yang mengenalnya. Namun dalam catatan sejarah perjuangan Ratumas Sina yang luar biasa itu, satu periode dengan pahlawan nasional asal Jambi, Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Hasil karya beliau banyak yang sudah terpublikasikan, dan menjadi penyemangat untuk berjuang melawan penjajah di masa itu.

Itulah beberapa pahlawan muslimah yang berasal dari pulau Andalas. Semoga momen hari pahlawan ini bisa mengingatkan kita pada perjuangan hebat mereka. Sekian, semoga bermanfaat. []

Tags: Hari PahlawanIndonesiakemerdekaanNusantarapahlawan nasionalPahlawan PerempuansejarahSumatra
Muhammad Hendrawan

Muhammad Hendrawan

Mahasantri Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur

Terkait Posts

Perkembangan Islam di Gorontalo

Peran Putri Owutango dalam Perkembangan Islam di Gorontalo

3 Juni 2023
Maria Ulfah Santoso

Maria Ulfah Santoso, Perempuan Yang Ikut Berkontribusi Lahirnya Pancasila

2 Juni 2023
Ayu Lasminingrat

Ayu Lasminingrat, Pionir Pendidikan Perempuan dari Sunda

31 Mei 2023
Rayyanah Barnawi

Kenalin Nih, Rayyanah Barnawi: Perempuan Muslim yang Meneliti di Luar Angkasa

30 Mei 2023
Nyi Hajar Dewantara

Nyi Hajar Dewantara : Kesalingan Suami-Istri Dalam Mewujudkan Cita-Cita Perjuangan

29 Mei 2023
Mariam Al-Ijliya

Mariam Al-Ijliya : Astronom Perempuan Abad Ke-10

27 Mei 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Haji

    Taushiyah Mengantar Jamaah Haji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Pasangan Hidup Pergi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Gender untuk Dekonstruksi Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inara Rusli Lepas Cadar demi Pekerjaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sikap Negara dan Media dalam Memotret Politisi Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Relasi Agama dan Negara Dalam Pandangan Buya Husein
  • Belajar Welas Asih Lewat Buku Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah
  • 4 Kebolehan Childfree Dalam Pandangan Maqashid Syariah
  • Sikap Negara dan Media dalam Memotret Politisi Perempuan
  • Analisis Gender untuk Dekonstruksi Disabilitas

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist