• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Standar Kecantikan dan Eksploitasi Tubuh Idol K-Pop dalam Industri Musik Korea

Standar kecantikan yang dipromosikan dalam industri musik dapat mempengaruhi persepsi publik, terkhusus para penggemarnya

Giswah Yasminul Jinan Giswah Yasminul Jinan
22/03/2024
in Personal
0
Standar Kecantikan

Standar Kecantikan

884
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Industri musik K-Pop seakan tak pernah padam dari dunia musik. Banyak sekali anak muda yang menggandrungi K-Pop. Industri K-Pop telah banyak mempengaruhi anak muda tanah air, dari genre musik, sampai fashion idol K-pop itu sendiri.

Idol K-Pop selalu tampil sempurna bak malaikat. Memiliki kulit putih bersih, tampilan tubuh yang kurus, muka yang kecil, kaki yang jenjang dan sebagainya. Tapi, apakah pernah terlintas di pikiran kita semua, bahwa ada suatu bayangan gelap dalam industri musik korea ini? Tentang bagaimana standar kecantikan korea mempengaruhi banyak orang?

Standar kecantikan merupakan konsep dengan kriteria yang masyarakat gunakan untuk mengukur keindahan fisik seseorang. Konsep ini mencakup berbagai aspek seperti bentuk tubuh, wajah, warna kulit, rambut dan yang lainnya.

Standar kecantikan ini juga diglorifikasi dan terpengaruh oleh media masa. Media menampilkan tubuh ideal para talent, sehingga kita sebagai pengguna media, seolah media menjustifikasi kecantikan ideal yang ada dalam setiap benak pikiran manusia.

Menurut Naomi Wolf dalam bukunya yang berjudul The Beauty Myth (1990), menjelaskan tentang standar kecantikan yang tidak realistis  dan tidak tercapai oleh kebanyakan perempuan. Standar kecantikan digunakan sebagai alat untuk menjaga dominasi patriarki dalam masyarakat. Naomi menjelaskan pula tentang bagaimana indsutri kecantikan dan media massa mempropagandakan dengan membentuk persepsi kecantikan yang tidak realistis.

Baca Juga:

Hiburan Walimah yang Meriah, Apakah Membawa Berkah?

Dari Nada ke Makna: Tafsir Relasi Ibu dan Anak dalam Lagu Jumbo

Kim Soo Hyun, Relasi Kuasa, dan Luka Child Grooming yang Tak Terlihat

Menilik Child Grooming dan Kasus Kim Sae Ron

Persepsi Publik tentang Standar Kecantikan

Standar kecantikan sering kita temukam dalam budaya populer, industri musik, industri mode, industri kecantikan, dan media massa. Industri musik memiliki keterkaitannya dalam mempromosikan standar kecantikan ini.

Standar kecantikan yang dipromosikan dalam industri musik dapat mempengaruhi persepsi publik, terkhusus para penggemarnya. Kondisi ini mempengaruhi persepsi publik untuk menilai tolak ukur keberhasilan atau kesuksesan seorang idol berdasarkan penampilan fisik dan citra yang diproyeksikan dengan standar kecantikannya.

Tetapi apabila itu semua terjadi secara ekstrem, maka tindakan eksploitasi kepada idol tersebut juga mesti menghadirkan kritik terhadap perusahaan yang menaungi para idol tersebut. Pemahaman yang lebih luas terkait standar kecantikan yang tercipta merupakan suatu bagian yang dapat mempengaruhi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Setiap teori membawa sudut pandang yang berbeda dalam menganalisis fenomena ini. Mulai dari perspektif feminis, psikologi, budaya, hingga kritis terhadap media massa dan industri kecantikan.

Selain penerapan standar kecantikan sebagai idol korea sebagai simbol, standar kecantikan tidak terlepas dari bagaimana masyarakat menjadi terkontrol oleh arus pasar. Menampilkan kemolekan yang idol korea miliki, menjadi salah satu relasi kuasa terhadap pasar. Berbagai macam skincare dijual secara masif di pasaran, hanya untuk membuat masyarakat mengikuti standar kecantikan yang para idol korea tampilkan tersebut.

Dalam dunia K-Pop, kita sering mendengar standar cantik yang ditampilkan oleh stasiun televisi. Masing masing idol dalam grupnya memiliki presentase kecantikan yang berbeda-beda. Tergantung apakah idol tersebut memenuhi standar atau kah tidak dalam persepsi masyarakat. Bahkan sudah menjadi rahasia umum dalam dunia K-Pop, setiap lekukan tubuh juga memiliki standar proporsionalnya.

Seperti Apa Standar Kecantikan yang Proporisonal Itu?

Pertama, wajah harus berbentuk V shape. Bentuk dagu harus runcing agar wajah terlihat lebih tirus dan kecil. Kedua, kaki jenjang, paha dan betis kaki harus terlihat kecil. Ketiga, untuk daerah pinggang, standar idealnya memiliki tubuh seperti jam pasir, kecil dan ramping.

Tubuh harus memenuhi standar golden ratio, semuanya harus sesuai, dan terukur secara pasti. Keempat, area kelopak mata memiliki double eyelid, memberi kesan lebih menarik di bagian matanya. Kelima, Kulit bersih putih seperti susu.

Dengan begitu, kita bisa tahu bahwasannya standar cantik yang ada di negara korea sangatlah ekstrem. Karena kriteria standar kecantikannya saja pun sangat spesifik. Lalu siapa yang berkesempatan mengambil keuntungan dengan fenomena seperti ini?

Tentu saja pemilik perusahaan yang menaungi idol korea, beserta para pemilik bisnis skincare. Kita sebagai masyarakat yang habis-habisan dikonstruk dengan pemikiran tersebut, membuat kita terbersit untuk menyerupai idol korea tersebut. Permintaan skincare pun naik pesat, dan tentunya mereka yang mengambil keuntungan adalah para pemilik modal. Mereka merasa berhasil karena produk mereka laku keras di pasaran.

Padahal kita tahu, bahwa sejatinya kecantikan adalah dari dalam atau biasa kita sebut Inner Beauty, Kecantikan adalah milik ia yang mencintai diri apa adanya. Menampilkan sikap dan sifat yang baik. Sehingga kecantikan akan lahir dengan sendirinya.

Sifat inner beauty tercermin dalam sifat sifat rohaniah, seperti kejujuran, pengertian ketulusan, dan membangun hubungan yang kuat dan bermakna bagi orang lain. Inner beauty dapat membentuk karisma, dan daya tarik yang kuat bagi siapapun yang melihatnya. Mendobrak sekat kecantikan duniawi tanpa melihat warna kulit, suku, kebangsaan, dan agama. Karena kecantikan yang abadi adalah kerendahan hati juga kebijaksanaan alam pikiran manusia. []

 

Tags: IdolaIndustri MusikK-PopKorea SelatanmusikStandar Kecantikan
Giswah Yasminul Jinan

Giswah Yasminul Jinan

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID