• Login
  • Register
Sabtu, 3 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Ada yang Lebih Penting dari Kecantikan Perempuan

Kecantikan perempuan bisa menjadi stimulus yang menarik kecenderungan dari orang lain. Tapi kecantikan bukanlah faktor tunggal bagaimana ketertarikan itu lahir

Daniel Osckardo Daniel Osckardo
28/10/2022
in Personal
0
Kecantikan Perempuan

Kecantikan Perempuan

775
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sayyidah Khadijah terkenal karena perjuangannya dalam membantu Nabi Saw menyebarkan agama Islam. Sayyidah Aisyah terkenal karena dia adalah perempuan yang paling banyak meriwayatkan hadist dari Nabi Saw. Fatimah terkenal karena dia adalah putri kesayangan Rasulullah serta baktinya kepada Nabi. Hampir seluruh perempuan yang harum dan abadi namanya dalam sejarah tidak ada yang bersentuhan (langsung) dengan kecantikan perempuan.

Daftar Isi

    • Mereka diingat bukan karena cantik
  • Baca Juga:
  • Prinsip Kesetaraan Dalam Islam
  • Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia
  • Mendengarkan Suara Perempuan Korban
  • Instrumen Hukum Gagal Memenuhi Keadilan bagi Perempuan
    • Problema kecantikan perempuan
    • Tidak ada standar tunggal kecantikan
    • Membunuh ‘hantu’ kecantikan

Mereka diingat bukan karena cantik

Perempuan-perempuan hebat ini kita kenang bukan karena kulitnya yang putih, wajah yang menawan, tetapi selalu berhubungan dengan kreativitas. Itulah kenapa cantik bukanlah kriteria utama dalam menetapkan penilaian. Di samping itu, penilaian tidak bisa kita gandengkan dengan hal yang cenderung untuk berubah melalui pengaruh waktu.

Kecantikan perempuan bisa menjadi stimulus yang menarik kecenderungan dari orang lain. Tapi kecantikan bukanlah faktor tunggal bagaimana ketertarikan itu lahir. Ketertarikan terpengaruh oleh kepentingan dari subjek yang tertarik. Kecantikan  bisa menimbulkan kesan dan menjadi sebab pertama dalam berelasi.

Platon dalam Lysius menjelaskan kenapa antar-subjek saling berhubungan. Hal ini dikarenakan motif yang ingin dicapai. Kata Aristoteles “Amicus Platon, sed magis amica veritas” (Plato adalah sahabat saya, tapi kebenaran adalah sahabat yang paling besar). Bukan wujud Plato itu yang menjadi utama. Namun kebaikan-kebaikan yang ada pada Plato itu yang menjadi dasar.

Orang-orang besar selalu memiliki nilai-nilai ini yang menjadikan mereka diingat. Islam memerintahkan untuk meningkatkan kualitas melalui kreativitas. Dan itulah yang dilakukan oleh perempuan-perempuan yang telah saya sebutkan—dan juga sederet nama perempuan yang besar dalam sejarah lainnya.

Baca Juga:

Prinsip Kesetaraan Dalam Islam

Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia

Mendengarkan Suara Perempuan Korban

Instrumen Hukum Gagal Memenuhi Keadilan bagi Perempuan

Problema kecantikan perempuan

Pada dasarnya Allah menciptakan semua manusia dalam keadaan yang baik. Allah Swt berfirman “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya ” [Qs. At-Tin (95): 4]. Setiap ciptaan itu baik pada diri sendiri. Sebenarnya konsep cantik tersendiri bukanlah suatu taken for granted melainkan terkonsepsi. Namun dikotomi yang ada dalam masyarakat melahirkan standar yang tidak adil bagi semua orang.

Yang relatif adalah rupa. Rupa si A tidak sama dengan si B. Namun mengatakan A lebih cantik daripada B, itu balik ke pada subjek yang melakukan penilaian. Menyeragamkan kecantikan itu sendiri pada dasarnya bertentangan dengan nature di mana manusia dilahirkan memang dalam keadaan yang berbeda-beda. Menetapkan standar di tengah perbedaan adalah tindakan yang tidak mudah untuk diambil.

Kecantikan perempuan kalau kita amati dengan cermat bukanlah kebutuhan diri sendiri sebetulnya. Tapi kebutuhan orang lain. Sebab motif di balik orang yang berambisi dan berusaha untuk tampil cantik, agar dilirik dan dipandang di dalam masyarakat. Dan demi kepentingan orang lain ambisi itu timbul. Ini berbeda dengan misalnya motif adalah pengetahuan, itu memang berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

Tidak ada standar tunggal kecantikan

Standar tunggal kecantikan yang seharusnya tidak pernah ada sebab setiap kebudayaan memiliki kecantikannya sendiri-sendiri berpotensi untuk menimbulkan diskriminasi. Bagaimana kulit putih kita sebut lebih cantik dari kulit putih? Bagaimana yang berhidung mancung lebih cantik? Akibat yang jelas adalah mereka yang tidak memenuhi standar kecantikan—seperti kulit putih, hidung mancung, langsing—tidak mendapatkan perlakuan yang sama.

Diskriminasi ini timbul misalnya di dunia kerja terdapat privillege yang lebih bagi mereka yang memenuhi standar kecantikan. Lowongan kerja masih belum absen mencantumkan syarat ‘berpenampilan menarik’. Mereka yang tidak memenuhi standar kecantikan mencoba untuk menginternalisasi syarat-syarat kecantikan. Terkadang dilakukan dengan cara yang obsesif dalam mencoba ikut-ikutan demi memenuhi ekspektasi yang bukan dari dalam diri sendiri.

Selanjutnya kecantikan juga menjadi kesempatan bagi pasar untuk menjual produk-produk mereka. Iklan telah memainkan peranan besar dalam membetuk citra kecantikan itu. “Beli ini agar terlihat lebih cantik”, “pakai ini agar kamu dilihat”, “gunakan ini untuk agar lebih cantik” tidak lebih dari sekadar upaya produsen untuk menjual produk-produk mereka. Begitulah, kecantikan telah menjadi momok tersendiri bagi perempuan.

Membunuh ‘hantu’ kecantikan

Kecantikan bukanlah segala-galanya. Bahkan jika beruntung terlahirkan dalam kriteria tersebut, saya melihat sebagai keadaan yang meaningless. Tentu saja efek yang timbul bagi orang-orang yang terlahir ‘kebetulan’ cantik adalah, akan memudahkan untuk mendapat perhatian lebih. Ini berkaitan dengan kecenderungan manusia yang terobsesi kepada sesuatu yang lebih indah.

Perempuan dalam hemat saya tidak boleh berpaku pada faktor kecantikan. Tidak perlu menghabiskan usaha terlalu besar untuk mencapai standar tersebut. Tempatkan ia sebagai prioritas yang lain. Tidak usah terlalu sibuk pada sesuatu yang tidak bisa kita pilih. Apalagi jika ia sampai menjadi hantu, maka ia harus kita bunuh. Maksudnya abaikan saja selama ia tidak menguntungkan.

Barangkali ungkapan ‘jangan hidup untuk menyenangkan orang lain’ cukup memiliki hubungan di sini. Untuk apa membeli produk kosmetik dengan harga selangit? Semua pakaian yang mahal itu? Semua aksesoris itu? Sebaiknya harus kita pikir ulang. Jika ia hanya untuk sekadar membuat orang terpana, lebih baik tidak. Tidak harus memilih jalan yang begitu dalam mengaktualkan diri.

Sekali-kali tutup telinga terhadap semua narasi kecantikan. Alihkan fokus ke arah yang lain. Ke arah yang lebih penting untuk kita pertahankan. Islam mewajibkan umatnya untuk menjadi pribadi yang baik dan berkualitas. Kecantikan tidak memiliki korelasi dengan kualitas diri.

Kualitas bisa ditingkatkan melalui mengasah pengetahuan melalui membaca, menulis, melatih skill sesuai bidang yang kita minati. Menjadi Muslimah yang berkualitas bisa kita lihat dari cara berempati, bertutur kata. Kecantikan tidak pernah menjadi barometer untuk menjadi berkualitas. []

 

 

      

Tags: filsafatkecantikanperempuansejarahstigma
Daniel Osckardo

Daniel Osckardo

Penulis merupakan alumni S1 Hukum Tatanegara (Siyasah Syar'iyyah), Fakultas Syari'ah, UIN Imam Bonjol Padang. Memiliki minat kajian pada topik-topik filsafat, politik, hukum, dan keislaman. Saat ini menetap di Yogyakarta, dan aktif menulis esai populer di beberapa media

Terkait Posts

Korban Kekerasan Seksual

Laki-laki Bisa Menjadi Korban Kekerasan Seksual

1 Juni 2023
Nilai Perempuan

Bergantung pada Status, Nilai Perempuan Lebih dari Itu Part II

31 Mei 2023
Bidadari Surga

Bolehkah Kita Semua Memimpikan Bidadari Surga?

30 Mei 2023
Women's March Jakarta

Women’s March Jakarta 2023: Sudahi Bungkam, Lawan!

30 Mei 2023
Nilai Perempuan

Bergantung pada Status, Nilai Perempuan Lebih dari Itu Part I

27 Mei 2023
Fenomena Fast Beauty

Perempuan dan Masalah Lingkungan dari Fenomena Fast Beauty

26 Mei 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Maria Ulfah Santoso

    Maria Ulfah Santoso, Perempuan Yang Ikut Berkontribusi Lahirnya Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Childfree sebagai Pilihan Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Suhita, Ratu Majapahit : Sosok di Balik Tegarnya Karakter Alina Suhita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Unearthing Muarajambi Temples: Menyingkap Kemegahan Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mendengarkan Suara Perempuan Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Prinsip Kesetaraan Dalam Islam
  • Peran Putri Owutango dalam Perkembangan Islam di Gorontalo
  • Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia
  • Menilik Relasi Gender dalam Agama Budha
  • Mendengarkan Suara Perempuan Korban

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist