• Login
  • Register
Sabtu, 1 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Akhi, Jangan Insecure!

Perihal menjalin relationship bukanlah tentang satu pihak mengungguli atau mendominasi pihak lain. Akan tetapi, saling mengimbangi dan bertumbuh bersama membangun relasi setara yang sehat dan maslahat.

Nur Indah Fitri Nur Indah Fitri
23/01/2021
in Kolom, Personal
0
Insecure

Insecure

372
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saya kaget saat membaca postingan akun ig @belajartaaruf tentang perempuan yang dirindukan laki-laki. Di dalamnya mengandung makna perasaan insecure seorang laki-laki dalam memilih pasangan, karena kontennya berisikan seperti ini;

“Laki-laki akan memilih wanita dia rasa bisa dipimpin; Fitrahnya laki-laki adalah sebagai seorang pemimpin, maka secara nalurinya laki-laki akan memilih wanita yang sekiranya bisa dipimpinnya, makanya dalam beberapa kasus laki-laki mundur saat bertemu dengan wanita yang lebih dibanding dirinya, entah dari sisi karir, pendidikan atau keuangan.”

Melihat postingan tersebut, saya jadi teringat curcolan teman laki-laki saya beberapa bulan yang lalu. Dia menceritakan bahwa perempuan yang disukainya merupakan anak seorang ustadz. Dan saat mengetahui hal itu, dia malah mengambil langkah mundur alon-alon. Karena merasa tidak percaya diri dan khawatir tak bisa imbang bersanding dengan calon doinya itu.

Saat itu saya langsung menanggapinya untuk tidak merasa insecure dan cukup dengan memberi support sang gebetannya. Tapi di sisi lain, rasa insecure teman saya sekilas memang tampak wajar. Sebab, insecure merupakan kondisi psikologis individu atas rasa ketidakcukupan untuk memenuhi suatu standar dalam sebuah sistem yang berlaku di masyarakat.

Sistem yang masih kental berlaku di masyarakat Jawa Timur apalagi di pedesaan ialah norma sosial tradisional yang meletakkan laki-laki pada posisi superior dan melekatkannya dengan maskulinitas. Hal itu kemudian, menggambarkan laki-laki sebagai sosok pemimpin yang kuat, gagah, serta pantang mengeluh menjadi karakter ideal seorang laki-laki.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Mengasuh Anak Tugas Siapa?
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • Puasa dan Intoleransi: Betapa Kita Telah Zalim Pada Sesama
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

Baca Juga:

Mengasuh Anak Tugas Siapa?

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

Puasa dan Intoleransi: Betapa Kita Telah Zalim Pada Sesama

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

Maka, besar kemungkinan akan menimbulkan rasa insecure pada diri laki-laki jika menemui atau pun menyanding perempuan yang dirasa lebih tinggi potensinya dari pada dia. Sebab, merasa maskulinitasnya akan ternodai apabila bukan si akhi yang berkuasa memiliki potensi lebih unggul dan merasa was-was apabila tidak bisa memimpin pasangannya.

Hal mirip juga saya alami ketika sharing dengan teman laki-laki saya yang lain. Dia mengatakan, “saya pribadi memilih perempuan yang penurut atau taat, karena berpotensi menjadi sholehah lebih besar dari pada perempuan pintar, sebab yang pintar belum tentu taat dan itu akan sulit menjadi sholehah.”

Sampai di sini saya makin bertanya-tanya, kenapa para akhi ini seakan-akan takut apabila pasangannya lebih unggul dari segi kepintaran, karir, keuangan ataupun yang lainnya? Apa sebenarnya yang sedang mereka takutkan? Benarkah akhi-akhi takut kehilangan maskulinitasnya?

Jika jawabannya benar yah mohon maap nih berarti situ dalam mode insecure dan gak cukup percaya diri, heuheu…

Padahal dengan akhi yang mau menerima keunggulan perempuan dan mau berjuang berproses bersamanya tanpa mundur alon-alon, jelas tidak akan mengurangi kadar maskulinitas para akhi. Justru dengan adanya keunggulan potensi yang dimiliki pasangan akan membuat akhi tidak insecure, dan semakin grow up dengan upgrade diri, menambah wawasan dan memperbanyak pengalaman.

Toh perihal menjalin relationship bukanlah tentang satu pihak mengungguli atau mendominasi pihak lain. Akan tetapi, saling mengimbangi dan bertumbuh bersama membangun relasi setara yang sehat dan maslahat. Seperti kisah relationship Rasulullah SAW sang panutan akhi-akhi sholeh dengan bunda Khadijah, seorang saudagar sukses yang memiliki kelebihan secara finansial dan karir yang cemerlang.

Dalam menjalin kehidupan rumah tangga dengan Sayyidah Khadijah, Rasulullah SAW dikisahkan juga masih turut membantu mengembangkan bisnis yang dipimpin sang istri. Dengan begitu perihal memimpin dan dipimpin dalam relasi rumah tangga, keduanya (laki-laki dan perempuan) mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin.

Saling bergantian bertukar peran, layaknya partner yang sedang menyelesaikan berbagai project untuk kemaslahatan keduanya. Terkadang laki-laki memimpin perempuan dan ada kalanya juga perempuan yang memimpin, bergantung dengan bagaimana konteks yang sedang dihadapi. 

Bukan malah menjadi laki-laki yang insecure, atau merasa memiliki otoritas penuh terhadap perempuan dan berhak memimpinnya. Padahal sebaiknya tidak seperti itu, laki-laki maupun perempuan sama-sama merupakan manusia sebagai individu yang memiliki otoritas penuh terhadap dirinya sendiri.

Keduanya sama-sama sebagai hamba Allah dan khalifah fil ardl. Sehingga berhak berperan secara aktif mewujudkan kemaslahatan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah sekaligus menikmatinya. Sebab, standar nilai laki-laki dan perempuan adalah taqwa dengan berhubungan baik kepada Allah dan manusia. []

Tags: InsecureKesalinganKesehatan MentalPrinsip Relasi MubadalahTa'aruf
Nur Indah Fitri

Nur Indah Fitri

Perempuan seribu mimpi sejuta sambat yang tengah belajar memanusiakan manusia

Terkait Posts

Kasus KDRT

Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

1 April 2023
Sepak Bola Indonesia

Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

1 April 2023
Keberkahan Ramadan, Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan

31 Maret 2023
Agama Perempuan Separuh Lelaki

Pantas Saja, Agama Perempuan Separuh Lelaki

31 Maret 2023
Resep Awet Muda Istri

Kerja Sama dengan Suami Bisa Menjadi Resep Awet Muda Istri

31 Maret 2023
Konsep Ekoteologi

Konsep Ekoteologi; Upaya Pelestarian Alam

30 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Melestarikan Tradisi Nyadran

    Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Relasi Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Kembali Hadis-hadis Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat
  • Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist