• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Al-Qur’an Lebih Memilih Monogami Bukan Poligami

Sehingga, sangat tidak tepat jika poligami adalah jalan Tuhan, tuntunan al-Qur'an. Apalagi menjadi sebuah ibadah dan media ketakwaan.

Redaksi Redaksi
27/07/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Poligami

Poligami

562
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pandangan Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya al-Jami’ li-Ahim al-Qur’an, beliau menegaskan bahwa al-Qur’an sebenarnya lebih memilih monogami daripada poligami.

Sehingga, sangat tidak tepat jika poligami adalah jalan Tuhan, tuntunan al-Qur’an. Apalagi menjadi sebuah ibadah dan media ketakwaan.

Memang, poligami dalam redaksi bahasan al-Qur’an diperkenankan. Tetapi kewenangan itu dikitari berbagai syarat yang justru dipahami banyak ulama sebagai kritik terhadap praktik poligami. Kritik ini, yang menjadi kata kunci untuk memilih monogami dan bukan poligami.

Dalam pandang Dr. Muhammad Syarur, salah seorang intelektual muslim kontemporer dari Syria, poligami dalam ayat an-Nisa hanya diperkenankan pada kondisi sosial tertentu. Yaitu, kondisi di mana banyak anak-anak yatim terlantar yang ditinggal mati ayah mereka, sementara ibu mereka masih hidup.

Ketika al-Qur’an memerintahkan umat Islam untuk memelihara anak-anak yatim tersebut, mereka berhadapan pada dua hal. Pertama, mengambil anak-anak yatim tersebut dari ibu mereka dan menampung mereka dengan keluarga pemelihara. Atau kedua mengawini ibu mereka dan menjadikan mereka persis seperti anak pemelihara sendiri.

Baca Juga:

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

Ayat Al-Qur’an tentang Relasi Suami dan Istri

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

Film Bida’ah: Ketika Perempuan Terjebak Dalam Dogmatisme Agama

Memelihara Anak Yatim

Pilihan yang pertama ini, seringkali membuat orang berlaku tidak adil antara anak-anak mereka sendiri dengan anak-anak yatim yang mereka pelihara. Karena anak yatim itu masih tetap sebagai anak orang lain.

Karena itu, untuk menghindari perlakuan tidak adil ini, al-Qur’an menganjurkan dengan menikahi perempuan-perempuan yang menjadi ibu anak-anak yatim tersebut.

Tetapi jika dengan mengawini ibu mereka juga, para pemelihara merasa tidak akan bisa berlaku adil terhadap anak-anak yatim. Maka sebaiknya anjuran poligami harus kita abaikan. Dan tetaplah dengan seorang istri saja. Karena itu, makna ayat 3 dari surat an-Nisa, mengikuti penafsiran Muhammad Syahrur adalah:

وَاِنْ خِفْتُمْ اَلَّا تُقْسِطُوْا فِى الْيَتٰمٰى فَانْكِحُوْا مَا طَابَ لَكُمْ مِّنَ النِّسَاۤءِ مَثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَ ۚ فَاِنْ خِفْتُمْ اَلَّا تَعْدِلُوْا فَوَاحِدَةً اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰٓى اَلَّا تَعُوْلُوْاۗ

“Dan jika kamu takut tidak bisa berbuat adil terhadap anak-anak yatim itu (dengan mengumpulkan bersama anak-anak kamu), maka nikahilah dari perempuan-perempuan itu (ibu mereka) yang kamu suka, dua, tiga, atau empat. Tetapi, jika kamu (masih juga) takut tidak bisa berbuat adil. Maka cukup seorang istri saja, (Pilihan) demikian itu lebih dekat untuk tidak terbebani (oleh banyak pemeliharaan anak)”. (QS. an-Nisa ayat 3).

Dalam konteks struktur bahasa dalam ayat an-Nisa, poligami terkait dengan persoalan pemeliharaan anak-anak yatim. Pokok bahasan ayat lebih berkisar tentang anak-anak yatim yang kehilangan ayahnya, sementara ibu mereka masih hidup menjanda.

Di sini, kita berhadapan dengan persoalan mereka: di mana Allah menghendaki dan memerintahkan kenada kita untuk berbuat baik terhadap mereka, berlaku adil, menjaga dan memelihara harta mereka dan menyerahkannya kembali kepada mereka ketika mereka menginjak usia dewasa.

Pada konteks ini, poligami menjadi jalan untuk memelihara mereka, dengan mengawini ibu mereka dan memelihara mereka bersama dengan anak-anak kita sendiri. []

Tags: Al-Qu'anmemilihMonogamipoligami
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Isu Iklim

    Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID