• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Analisis Sosial Feminis, Strategi Pemecahan Masalah Ketimpangan

Analisa sosial adalah sebuah proses berfikir yang diawali oleh situasi dan kejadian yang sudah dilalui, direfleksikan, dan ditemukan, kemudian mencari alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
22/03/2021
in Aktual
0
Analisis

Analisis

424
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam pertemuan virtual ketiga Dawrah Kader Ulama Perempuan (DKUP) Muda Tahun 2021, para peserta dihadiahi materi analisis sosial feminis yang diampu oleh Ibu Desti Murdijana, aktifis feminis senior Women’s Crisis Center (WCC) Rifka an-Nisa Yogyakarta. Dengan lihai, ia membuka diskusi yang menampilkan gambar tiga hati berwarna merah muda yang tak jernih.

Dari gambar yang ditampilkan, ia bertanya kepada para peserta untuk menjawab apa yang tersirat dari pesan tersebut. Masing-masing peserta memiliki jawaban yang beragam dalam membaca dan menganalisa gambar yang sama. Lantas pemateri menyimpulkan pengantar tersebut dengan menjawab, ‘Jawaban yang berbeda menggambarkan realitas dalam memandang sesuatu, bahwa setiap orang memiliki persepsi dan pandangan yang beragam dalam satu objek yang sama sekalipun.’    

Itulah yang dinamakan analisa, yakni sebuah proses dimana pikiran dan persepsi kita akan masuk dan berpengaruh dalam memandang sesuatu. Analisa selalu menjawab pertanyaan ‘mengapa’. Adapun analisa sosial berarti sebuah proses berfikir yang diawali oleh situasi dan kejadian yang sudah dilalui, direfleksikan, dan ditemukan, kemudian mencari alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Namun proses analisa sosial hanya bisa terjadi jika objek yang dianalisis tersebut dirasakan oleh banyak orang, lantas mereka secara bersama-sama mencari alasan dan akar masalah yang ingin dipecahkan, kemudian mencari solusi dari permasalahan tersebut.

Sebenarnya kita telah terbiasa melakukan perenungan-perenungan dari setiap permasalahan yang terjadi di kehidupan, seperti saat kita menyadari banyak ketimpangan sosial yang umumnya dirasakan oleh perempuan. Masih ada pandangan yang mengikat pada diri perempuan dan melabelinya sebagai pihak nomor dua yang tidak seharusnya bersaing dan mengungguli laki-laki dalam bidang apapun.

Baca Juga:

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Selain itu, perempuan juga kerap kali rawan menjadi korban kekerasan akibat relasi kuasa yang dimiliki oleh laki-laki, baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Bahkan dalam beberapa persoalan, masih ada perempuan yang bersaing dan menjatuhkan sesama perempuan lainnya. Tentu saja hal itu menjadi kendala tersendiri dalam memperjuangan keadilan dan hak seimbang bagi perempuan.

Dalam memperjuangkan hak yang setara, kita perlu melakukan analisa sosial sebagai titik awal pemecahan masalah. Tentu saja ini tidak mudah, tantangan pertama yang dihadapai adalah menjadikan pengalaman, latar belakang, dan masalah yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, dan merubahnya agar memiliki nilai dan cara pandang yang sama.

Bahkan tantangan terberat lainnya adalah saat pihak lain tidak menyadari sesuatu sebagai masalah. Seperti saat beberapa perempuan tidak menyadari bahwa stigmatisasi dan pelabelan  yang dialaminya adalah sebagai masalah. Lantas dalam hal ini, apa yang bisa dilakukan oleh para aktifis kemanusiaan pada situasi ini?

Tentu saja harus ada strategi yang dilakukan untuk mengatasi hal ini. Beberapa di antaranya adalah: Pertama, melakukan banyak diskusi di berbagai komunitas. Jika di komunitas laki-laki, selain narasumber perempuan yang menceritakan pengalaman ketimpangan sosial yang dialami, tentu kehadiran narasumber dan fasilitator laki-laki adalah kunci.

‘Seperi analisa yang saya lakukan, laki-laki lebih mudah dipengaruhi oleh sesama laki-laki. Jadi jangan membuang waktu terlalu banyak mempengaruhi laki-laki dengan narasumber perempuan. Hal ini karena betapa sulitnya laki-laki memahami kehidupan perempuan, begitupun sebaliknya’ Ungkap Ibu Desti.

Adapun jika kelompok milenial yang sedang kita hadapi, maka berkampanye melalui media sosial, bisa dijadikan strategi dalam menyebar pengetahuan dan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan.

Kedua, dalam memperjuangkan hak yang berkeadilan, memvalidasi pengalaman perempuan sebagai salah satu bukti valid sebuah kebenaran dan pengetahuan itu harus dilakukan. Pengalaman perempuan ini bisa menjadi sumber dari proses perubahan. Maka yang perlu dilakukan adalah menyadarkan para perempuan untuk membagikan pengalamannya sebagai pengetahuan yang berharga dan awal titik perubahan.

Ketiga, mengorganisir perempuan untuk menganalisa pengalaman sosial yang ia alami untuk mencari jalan keluar bersama. Sejarah mencatat banyak sekali perjuangan para wanita melalui komunitas dan organisasinya yang berhasil merubah kebijakan-kebijakan yang membela haknya. Tentu saja ini bukan hal yang mudah dilaksanakan secara singkat, perlu banyak perjuangan yang harus dilakukan untuk mencapai kesetaraan yang berkeadilan. []

 

 

Tags: Analisa SosialDawrah Kader Ulama PerempuanDKUP2021feminismeGenderkeadilanKesetaraanKongres Ulama Perempuan Indonesiaperempuan
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Admin Media Sosial Mubadalah.id

Terkait Posts

Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID