• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Bagaimana Upaya Mencegah Kekerasan Seksual?

Napol Napol
10/10/2022
in Kolom
0
Bagaimana upaya mencegah kekerasan seksual?

Bagaimana upaya mencegah kekerasan seksual?

265
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id–  Beberapa pekan terakhir, jagat media kita cukup ramai saat muncul berita di salah satu portal online dan televisi soal pelaporan artis Nafa Urbach di kepolisian terkait pelecehan yang diduga dilakukan kelompok pedofil di komentar foto instagram anak kandungnya, Mikhaela. Lantas bagaimana upaya mencegah kekerasan seksual?

Pada sisi lain, beberapa bulan lalu, terbongkarnya sindikat pedofilia/pornografi anak di grup Facebook oleh Polda Metro Jaya, juga sempat menjadi perbicangan hangat yang cukup membuat para orang tua resah dan dihantui rasa takut.

Para pelaku pedofilia di grup tersebut saling berbagi pengetahuan soal bagaimana membujuk anak-anak agar mau menuruti kemauan mereka. Mereka saling berbagi foto-foto anak yang cenderung ke arah pornografi. Komentar-komentar tak senonoh pun bertebaran di sana.

Fenomenaini menjadi indikasi bahwa predator anaksangat mungkin berada di sekeliling kita. Pelakunya bisa siapa saja, bahkan orang yang sama sekali tidak disangka-sangka.

Dalam salah satu koran nasional, Ahli Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Amsterdam, Prof. Dr. Saskia E. Wieringa mengatakan, banyak kasus pemerkosaan yang melibatkan orang terdekat seperti keluarga dengan anak, paman dengan keponakan atau kakek ke cucu, atau di lingkungan sekolah seperti guru dengan murid.

Baca Juga:

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

Jangan Membedakan Perlakuan antara Anak Laki-laki dan Perempuan

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Alarm Kekerasan Terhadap Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

Menurutnya, hal ini disebabkan karena ada unsur kekuasaan yang sangat kental. Sehingga anak tidak bisa berbuat apa-apa karena terlalu takut.

Waspada Kejahatan kekerasan Seksual Pada Anak

Fakta ini mengingatkan para orang tua bahwa pencegahan adalah cara yang paling baik untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi juga jangan sampai melakukan hal ceroboh akibat rasa khawatir yang berlebihan, seperti sembarangan menuduh orang sebagai pedofil tanpa bukti yang kuat.

Sempat viral status facebook seorang laki-laki yang tiba-tiba dituduh (diteriaki) sebagai pedofil oleh seorang ibu tak dikenal di antrean kasir sebuah mini market. Ibu itu mengancam akan melaporkannya ke polisi. Ibu itu mengintip handphone si laki-laki dan terlihat wallpaper hp-nya adalah foto anak kecil. Yang sebenarnya itu adalah foto anaknya sendiri.

Tindakan tersebut tentu sangat ceroboh. Ibu itu telah su’udzon dan mengganggu privasi orang lain. Belum lagi harus menanggung malu jika tuduhannya tidak terbukti.

Jangan pula melarang dan membatasi anak karena kita takut dia menjadi korban kekerasan seksual. Melarang mereka bermain dan bergaul bukan tindakan bijak. Membatasi mereka bukanlah langkah yang baik untuk sebuah cinta kita pada mereka. Lebih baik, orang tua mendampingi dan membekali anak dengan hal yang dibutuhkan agar ia tumbuh menjadi anak yang berdaya dan kuat. Karena Allah berfirman:

“Dan hendaklah takut kepada Allah seandainya meninggalkan -dibelakang kalian- keturunan-keturunan yang lemah, yang mana mereka (para orang tua) merasa khawatir atas kesejahteraan (anak-anaknya). Oleh karena itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Alloh dan mengucapkan perkataan yang benar.”(Q.S. An-Nisa: 9).

Bagaimana upaya mencegah kekerasan seksual?

Di bawah ini ada 8 hal yang dapat orang tua lakukan untuk mencegah anak dari kekerasan seksual sebagaimana yang ada dalam situs keluargakita.com.

  1. Biasakan untuk mengikuti kata “tidak” atau “stop” dari anak. Misalnya, saat ia menolak dicium atau minta berhenti saat digelitiki. Anak perlu belajar dan mengendalikan dan menghormati kenyamanan tubuhnya.
  2. Contohkan anak sejak dini untuk membedakan bagian tubuh mana yang aman dan tidak aman untuk disentuh. Sentuhan aman saat jabat tangan atau cium tangan, tidak pada sembarang orang dan sentuhan tidak aman saat memegang bagian tubuh yang tertutup rapat.
  3. Biasakan anak untuk mempercayai intuisinya terhadap bahaya. Jangan larang anak mendengarkan yang dirasakan. Misalnya, khawatir ketika bertemu orang tertentu.
  4. Latih spesifik kemampuan anak menghadapi bahaya di tempat umum; berteriak “tolong” dan bukan “bunda/mama”. Hal ini akan membuat orang di sekeliling lebih waspada.
  5. Bangun perlahan jaringan sosial (lebih dari satu orang) yang ikut menjaga keamanan anak, seperti nenek dan kakak yang bisa menjadi tempat bercerita.
  6. Ajarkan anak tentang rahasia baik dan rahasia buruk. Apa informasi yang boleh disembunyikan dari orang tua, dan mana yang harus diceritakan walaupun diminta seseorang untuk tidak membocorkannya.
  7. Tumbuhkan disiplin positif di diri anak tanpa ancaman dan sogokan. Pelaku kekerasan seksual sengaja memilih anak-anak yang rentan yang mudah ketakutan, kecanduan pujian, dan mencari imbalan untuk melakukan sesuatu.
  8. Pelaku kekerasan biasanya orang yang dikenal. Mereka menggunakan teknik “grooming”, yaitu untuk mendekatkan ke diri anak dan orang tua. Biasakan untuk terbuka dengan anak tentang orang-orang di sekitar.[

Demikian penjelasan terkait tata cara bagaimana upaya mencegah kekerasan seksual. Semoga bermanfaat. (Baca juga: Film Penyalin Cahaya; Perjalanan Pedih Korban Kekerasan Seksual)

Tags: anakKekerasan Anakmencegah kekerasanPaedofil
Napol

Napol

Terkait Posts

Pacaran

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

30 Juni 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Pisangan Ciputat

Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

30 Juni 2025
Kesetaraan Disabilitas

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID