• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Bahaya Lidah dan Pena

Syeikh Nawawi Banten memperingatkan kita agar tidak berkata-kata buruk, menyebarkan fitnah, kebohongan, mengadu domba, hate speech (ujaran kebencian) dan sejenisnya

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
01/12/2022
in Hikmah
0
Lidah

Lidah

380
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Entah sejak kapan area publik sering, sarat dan senang menghamburkan kata-kata yang melukai hati, bukan hanya “the Others”, tetapi juga saudara-saudara. Mereka seperti percaya bahwa hal itu mendapat legitimasi agama. Mereka “Mendalil”. Betapa anehnya, jika agama menjust sikap itu. Padahal Nabi Saw dan para ulama sejati selalu menganjurkan agar menjaga lidah dari ucapan buruk dan menyakiti orang lain. Ada ucapan bijak yang sangat populer :

سلامة الانسان فى حفظ اللسان

Artinya: “Keselamatan orang manakala ia bisa menjaga lidahnya”

Kebalikan dari itu “Kejatuhan seseorang, manakala ia tidak bisa menjaga lidahnya. Dengat kata lain “Ucapan yang baik akan menyelamatkanmu. Ucapan yang buruk akan mencelakakanmu.”

Syeikh Nawawi Banten memperingatkan kita agar tidak berkata-kata buruk, menyebarkan fitnah, kebohongan, mengadu domba, hate speech (ujaran kebencian) dan sejenisnya. Ia menulis dalam bukunya yang terkenal dan dikaji di Pesantren “Nashaih al-Ibad”. Ia mengutip riwayat Abu Nu’aim:

Baca Juga:

Alarm Bahaya Pencabulan Anak: Belajar dari Kasus Keluarga di Garut

Mengenali Bahaya Pornografi bagi Keluarga

Bahaya P2GP Bagi Kesehatan Reproduksi Perempuan

Bahaya Eksploitasi Sumber Daya Alam Bagi Kehidupan Manusia

أَكْثَرُ الناسِ ذنوبًا يومَ القيامةِ ، أَكْثَرُهم كلامًا فيما لا يَعْنِيهِ
وروی : يُعَذِّبُ الله اللسانَ بعذابٍ لا يُعَذِّبُ به شيئًا من الجوارحِ، فيقول: أيْ رَبِّ عَذَّبْتَني بعذابٍ لم تُعَذِّبْ به شيئًا؟ فيقال له: خَرَجَت منك كلمةٌ، فبلغَتْ مشارِقَ الأَرْضِ ومغارِبَها، فسُفِكَ بها الدَّمُ الحرامُ، وانْتُهِبَ بها المالُ الحرام، وانتُهِكَ بها الفَرْج الحرامُ، وعِزَّتي وجلالي لأُعَذِّبَنَّك بعذابٍ لا أُعَذِّبُ به شيئًا من الجوارِحِ. رواه أبو نعيم. (نصاءح العباد ، ٤٥-٤٦)

Artinya: Orang yang paling banyak membawa dosa pada hari kiamat adalah dia yang banyak bicara yang tak berguna.

Tidak ada anggota tubuh yang mengalami penderitaan paling berat, selain lidah/mulut/lisan. Lidah bertanya, duhai Tuhan mengapa Engkau menyiksaku melebihi siksaan-Mu terhadap anggota tubuh yang lain?.

Tuhan menjawab darimu keluar dan menyebar ke seluruh penjuru bumi, kata-kata yang mengakibatkan pembunuhan antar manusia, perampokan, penjarahan dan kekerasan seksual. Demi Kemuliaan-Ku, Aku akan menghukummu jauh lebih berat daripada menghukum bagian tubuh selainmu. (Riwayat Abu Nu’aim).

Pena Berbicara

Selain lidah adalah pena/tulisan. Tulisan bagaikan lidah, lisan. Pena juga berbicara.

فإن القلم أحد اللسانين، فاحفظ القلم كما يجب حفظ اللسان عنه

Artinya: “Pena adalah bagian dari lidah. Maka jagalah pena dari hal-hal yang harus dijaga oleh lidah”. Dengan kata lain, “jagalah literasimu sebagaimana engkau menjaga lidah/ mulutmu”. []

Tags: BahayaLidahPenah
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID