• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Begini Cara Dakwah Nabi Saw Kepada Umat Beda Agama Saat di Makkah

Nabi Muhammad Saw melarang para sahabat untuk bersikap buruk. Apalagi melakukan permusuhan dengan orang-orang yang tidak beriman, sekalipun mereka menerima hinaan dan siksaan dari orang-orang Quraisy

Redaksi Redaksi
09/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
umat beda agama

umat beda agama

353
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Akhlak Nabi Saw dengan umat yang berbeda agama, pada fase Makkah, selalu berbuat baik dan sama sekali tidak menunjukkan sikap permusuhan.

Bahkan, Nabi Muhammad Saw melarang para sahabat untuk bersikap buruk. Apalagi melakukan permusuhan dengan orang-orang yang tidak beriman, sekalipun mereka menerima hinaan dan siksaan dari orang-orang Quraisy.

Beberapa di antara mereka harus meregang nyawa, seperti Sumayyah Ra dan suaminya, Yasir Ra.

Kisah Mus’ab bin Umar Ra yang beriman dan membuat ibunya marah besar. Allah Swt memintanya untuk tetap berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tuanya, terutama ibunya (QS. Luqman (31: 15).

Karena akhlak inilah, Nabi Muhammad Saw., selalu memperoleh dukungan pada masa-masa sulit. Seperti dukungan dan perlindungan dari Muth’im bin ‘Adi ketika semua tetua Quraisy sepakat untuk memboikot dan mengusir nabi dari Makkah.

Baca Juga:

Ketika Allah Membuka jalan: Muslimah pun Mampu Mencium Hajar Aswad

Ragam Bentuk Relasi Nabi Saw bersama Non-Muslim

Nyai Badriyah Fayumi: Nabi Saw Melarang Kekerasan dalam Rumah Tangga

Nabi Saw Mendengar Persoalan Haid, Nifas dan Istihadlah Para Perempuan

Saat Nabi Saw Dapat Dukungan

Nabi Saw juga memperoleh dukungan yang sangat besar dari sang paman, Abu Thalib, yang dalam riwayat sejarah Sunni masih tetap tidak beriman sampai akhir hayatnya.

Nabi Muhammad Saw menyesali karena tidak memiliki hubungan yang baik dengan paman lain, bernama Abu Lahab, bukan karena ia tidak beriman. Tetapi karena permusuhannya yang sangat keras, menghina, memfitnah, bahkan melakukan berbagai tindak kekerasan.

Sementara, dengan paman beliau yang lain, Abbas bin Abdul Muthalib Ra sekalipun belum beriman. Nabi Saw tetap memiliki relasi dan akhlak yang baik.

Abbas bin Abdul Muthalib Ra baru masuk Islam pada akhir kehidupan nabi, ketika Islam sudah besar dan berkuasa di Madinah dan Makkah.

Namun, selama ia belum beriman, nabi sama sekali tidak menunjukkan sikap permusuhan. Bahkan, ada riwayat nabi meminta para sahabat untuk tidak membunuhnya pada saat Perang Badar.

Sekalipun ia berada di pihak musuh (Quraisy) karena sikap baiknya terhadap nabi dan umat Islam, yaitu memberi dukungan informasi dan logistik secara diam-diam.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir, dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: Beda AgamaCaradakwahMakkahNabi Sawumat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version