• Login
  • Register
Selasa, 21 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Belajar dari Perempuan Mandiri di Tengah Pandemi : Refleksi Bersama Liziqi dan Dianxi

amrin ma'ruf amrin ma'ruf
17/09/2020
in Film, Pernak-pernik
0
159
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Li Ziqi dan Dianxi Xiaoge akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian oleh seluruh dunia melalui channel Youtube yang mengunggah konten masak-memasak. Hingga tulisan ini dibuat, Youtuber asal Tiongkok tersebut mampu menembus 12jt (Liziqi ) dan 6jt (Dianxi) dengan viewer masing-masing mencapai puluhan juta.

Melihat tema konsep yang disajikan oleh keduanya, tontonan ini bisa menjadi hiburan tersendiri di kala Pandemi. Gesekan soft-soled dan wajan besi, serta suara irisan pisau yang mengiris tipis bawang dan kentang membuat saya betah berlama-lama di depan mereka.

Sedikit berbeda dengan konsep cooking yang ditampilkan oleh acara Master Chef, Liziqi dan Dianxi mencoba menampilkan tema back to nature. Mulai dari kitchen seat yang terlihat masih menggunakan tungku kayu. Juga bahan-bahan dan bumbu masak dihasilkan oleh family garden di sekitar rumah. Tanaman yang dihasilkan bermacam buah dan sayuran hingga hewan ternak yang ada di kandangnya.

Sebenarnya ada banyak Youtuber dengan tema yang sejenis termasuk Youtuber laki-laki. Pilihan Liziqi dan Dianxi diangkat dalam tulisan ini, menurut saya menjadi representasi suara, bahwa tujuan manusia adalah berdamai dengan alam tempat tinggal manusia. Terlebih bahwa perempuan bisa hidup mandiri, mengurusi orang tua dan kebun tempat biasa bercocok tanam.

Seperti dikutip laman liziqi.fan baik Lizqi dan Dianxi pernah mengenyam pekerjaan di salah satu kota metropolitan di Tiongkok. Usia orang tua yang semakin menua, menjadikan pilihan untuk kembali ke asal desanya. Ini tentu menjadi persoalan lain jika di Indonesia saat ini melihat banyaknya migrasi desa ke kota demi mencari pekerjaan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam
  • Poligami Banyak Merugikan Kaum Perempuan
  • Nabi Muhammad Saw Mendampingi dan Membela Perempuan yang Terampas Haknya
  • Ingat Bestie, Perempuan Bukan Sumber Fitnah

Baca Juga:

Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

Poligami Banyak Merugikan Kaum Perempuan

Nabi Muhammad Saw Mendampingi dan Membela Perempuan yang Terampas Haknya

Ingat Bestie, Perempuan Bukan Sumber Fitnah

Kemandirian Li Ziqi dan Dianxi

Disclaimer di atas penting diutarakan terlebih dahulu ketika menulis sebuah realitas yang memuat pembagian kerja domestik dan kerja publik di sebuah masyarakat. Hal ini berkaitan dengan bagaiamana konstruksi sosial dalam masyarakat tertentu membentuk sebuah kesepakatan kerja berjalan. Di satu masyarakat dengan ragam budaya tertentu akan memiliki pola-pola kerja yang berbeda dengan kelompok masyarakat yang lain.

Di masa pandemi ini kita bisa mengambil inspirasi dari Liziqi dan Dianxi bahwa ketergantungan hidup kepada orang lain bisa terminimalisir. Walaupun memang kecenderungan manusia untuk membutuhkan orang lain (homo homini socius), akan tetapi pandemi menciptakan (homo homini lupus) apabila tanpa sadar manusia yang berkumpul dan berinteraksi menularkan virus korona.

Mungkin beberapa bulan saat Tiongkok lock down, perempuan tersebut tidak terlalu resah. Karena kebutuhan pangan keseharian sudah ada di depan mata memandang. Tidak pusing untuk keluar supermarket ataupun pasar tradisional sekadar untuk membeli cabai keriting dan daun sawi. Hanya tinggal keluar beberapa jengkal dari pintu untuk berkebun dan ke gudang mengambil segala jenis bumbu fermentasi bisa langsung digunkan untuk memasak.

Secara absolut, aktivitas memasak bukan tugas perempuan, ia juga bukan tugas laki-laki. Masak bisa dipertukarkan baik perempuan atau laki-laki. Jikapun di antara keduanya tidak bisa masak, sebenranya masih bisa order di warung-warung atau online food kan? Boleh-boleh saja mencita-citakan istri yang pinter masak, tapi apakah tidak ada yang jauh lebih prioritas dariapada cita-cita itu? Ini hanya problem budaya saja, yang tanpa sadar terus diinternalisasikan kepada setiap generasai yang menjadi sebuah keharusan jika perempuan harus pinter masak.

Liziqi dan Dianxi bisa menciptakan kebun untuk makan, ternak ikan, memanjat pohon, membajak sawah, hingga membuat bedak tabur, parfume, wine dan lipstik dengan memanfaatkan sumberdaya alam di sekitar rumahnya saja. Tidak hanya mengerjakan hal-hal yang dianggap sebagai pekerjaan domestik saja, juga pekerjaan di luar rumah. Penting digaris bawahi bahwa perempuan tersebut tidak mungkin untuk tidak bekerja di ruang domestik dan publik. (bersambung)

Tags: bekerjamemasakPandemiperempuan
amrin ma'ruf

amrin ma'ruf

Terkait Posts

tujuan perkawinan

Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an

20 Maret 2023
Poligami

Cara Al-Qur’an Merespon Poligami

20 Maret 2023
Poligami Perempuan

Poligami Banyak Merugikan Kaum Perempuan

19 Maret 2023
Poligami

Poligami Bukan Tradisi yang Dilahirkan Islam

19 Maret 2023
Nabi Saw

Nabi Muhammad Saw Mendampingi dan Membela Perempuan yang Terampas Haknya

18 Maret 2023
Advokasi

Nabi Saw Berikan Advokasi Kepada Mereka yang Terampas Haknya

18 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rethink Sampah

    Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?
  • Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an
  • Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu
  • Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist