• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Benarkah Perempuan Haid itu Kotor dan Najis?

Segala ijtihad, tafsir, pemaknaan atu perilaku yang mengarah pada diskriminasi dan penistaan pada tubuh perempuan akibat menstruasi harus kita hentikan karena bertentangan dengan misi Islam.

Tuti Mutiah Alawiah Tuti Mutiah Alawiah
24/09/2023
in Personal
0
Perempuan Haid

Perempuan Haid

953
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Stigma negatif bagi perempuan haid dianggap perempuan kotor itu hingga saat ini masih saya rasakan. Karena belum lama ini, ada salah satu teman laki-laki saya, yang mengatakan “kamu kan lagi haid jangan masuk-masuk ke masjid. Nanti najis lho.”

Ucapan itu masih saya ingat betul dan akibat perkatannya itu, saya agak gedek dan sedikit sakit hati. Tapi memangnya senajis ini ya perempuan haid itu?. Sampai ke masjid pun mereka larang. Padahal saya kan sudah pakai pembalut, dan nggak mungkin darah haid ini menetes.

Selain itu, waktu haid aku yang sedang sakit-sakitnya, ada teman laki-laki yang mengatakan, “alah kamu lebay banget sih, haid gitu aja sampai aduh-aduhan kayak gitu.”

Karena tidak sabar dengan perkataannya itu, saya marah dan ngomong ke dia, “heeehhhh enak saja, ngomong lebay-lebay. Kamu jangan anggap sepele perempuan yang sedang haid. Ini sakit banget wooyy.”

Saya marah betul ketika banyak laki-laki yang menganggap sepele saat perempuan benar-benar merasakan sakitnya haid. Mereka belum tahu, sakitnya itu kayak perut kita diremas-remas.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Kayaknya, laki-laki ini sama sekali tidak memiliki empati kepada para perempuan yang sedang haid. Bukannya ia bantu, justru ini mereka katakan seperti itu.

Maka dari itu, hal inilah yang menjadi dasar bagi saya tertarik untuk menulis, terkait beberapa persoalan di atas.

Dalam persoalan perempuan haid yang mereka anggap sebagai manusia kotor, saya tertarik untuk mengutip pandangan Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan bukan Sumber Fitnah.

Perempuan adalah Manusia Suci

Dalam buku tersebut, Kiai Faqih menjelaskan bahwa tubuh perempuan adalah suci sebagai manusia, sebagai mana tubuh laki-laki. Jika darah haid dapat dipastikan tidak mengotori masjid, perempuan dibolehkan memasuki masjid.

Hal ini persis pernah Nabi Saw sampaikan kepada Aisyah r.a., “Darah haidmu itu tidak berada di tanganmu. “Pernyataan ini disampaikan ketika Aisyah r.a diminta mengambil pakaian dari dalam masjid, lalu menjawab: “Aku sedang haid.”

Dari Aisyah r. a., berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Ambilkan pakaianku dari dalam masjid.” Aku menjawab: “Aku sedang haid.” Lalu Nabi menimpali: “Haidmu itu di tanganmu.” (Shahih al-Bukhari, Kitab al-haidh, no. 715).

Dari hadis tersebut, masih mengutip pendapat Kiai Faqih bahwa hal inilah pernyataan yang revolusioner dari Nabi Saw untuk mengikis segala mitos najis tubuh perempuan akibat menstruasi. Dengan bukti ini, ajaran Islam sama sekali tidak menistakan tubuh perempuan yang sedang menstruasi.

Sebuah Keringanan

Pengecualian yang dilakukan Islam terkait kondisi tubuh perempuan pada masa menstruasi harus dimaknai sebagai penghargaan dan keringanan, atau apresiasi dan dispensasi (min bab al-tarkish). Bukan diskriminasi apalagi penistaan. Sehingga segala ijtihad ulama seyogianya kita arahkan ke dispensasi daripada diskriminasi, terutama pada hal-hal sosial.

Oleh sebab itu, maka, lanjut kata Kiai Faqih, segala ijtihad, tafsir, pemaknaan atu perilaku yang mengarah pada diskriminasi dan penistaan pada tubuh perempuan akibat menstruasi harus kita hentikan karena bertentangan dengan misi Islam.

Bahkan dalam hal ini, perlu saya tegaskan bahwa darah menstruasi itu hanya keluar dari vagina perempuan. Dan karena itu, yang Islam larang hanyalah berhubungan seks (penetrasi) untuk menjaga kesehatan tubuh, baik untuk kesehatan laki-laki dan terutama perempuan.

Maka dengan demikian, saya kira sangat jelas bahwa tubuh perempuan yang sedang haid adalah kotor itu mitos. Bahkan tidak sejalan dengan ajaran agama Islam yang justru melindungi para perempuan haid.

Dengan demikian, hal inilah yang perlu para laki-laki catat dan ketahui. Ketika perempuan sedang haid, tugas kamu adalah dengan memberikan empati kepada mereka. []

Tags: BenarkahHaidkotorNajisperempuan
Tuti Mutiah Alawiah

Tuti Mutiah Alawiah

Terkait Posts

Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version