• Login
  • Register
Sabtu, 1 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Bertemu dengan Perempuan Lintas Iman di Akar Rumput: Upaya Mempelajari Kegelisahan Perempuan

Ini pengalaman pertama saya bertemu dengan organisasi perempuan lintas iman. Tentu, adalah sebuah pengalaman luar biasa berkenalan satu sama lain dari berbagai lintas agama

Muallifah Muallifah
10/02/2023
in Pernak-pernik
0
Perempuan Lintas Iman

Perempuan Lintas Iman

490
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Kalau sudah menjadi seorang istri, hidup bukan hanya tentangmu, tapi juga tentang suami dan anak-anakmu,” ucap ibu sewaktu-waktu mengingatkan tentang sebuah pernikahan.

Mubadalah.id – Kalimat tersebut terngiang-ngiang dalam pikiran saya, apalagi ketika berjumpa dengan para ibu-ibu aktivis ketika berada di Dusun Krecek, Desa Getas-Kaloran, Temanggung. Pertemuan ini bukan seperti pertemuan aktivis perempuan yang sedang membahas RUU TPKS. Tolong juga jangan kalian bayangkan seperti aktivis perempuan yang sedang melakukan advokasi terkait dengan UU PPRT. Atau ketika melihat  politisi perempuan yang sedang mengikuti rapat pengesahan undang-undang.

Pertemuan ini sebuah pertemuan biasa dari ibu-ibu di kampung yang mencoba untuk beraktivitas dan melakukan kegiatan mengisi waktu agar bermanfaat. Dalam forum ini, saya berkenalan dengan berbagai organisasi perempuan lintas iman. Terlihat yang hadir adalah perwakilan dari Fatayat dan Muslimat (organisasi perempuan di kalangan NU), Wandani (organisasi perempuan Buddhis madzhab Theravada Indonesia) dan komisi wanita (organisasi perempuan untuk umat Kristen), PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga) dari dusun setempat serta SP (sekolah perempuan) yang digagas oleh AMAN Indonesia (Asian Muslim Action Network).

Ini pengalaman pertama saya bertemu dengan organisasi perempuan lintas iman. Tentu, adalah sebuah pengalaman luar biasa berkenalan satu sama lain dari berbagai lintas agama. Mereka juga mengiyakan bahwa, pertemuan semacam ini pertama kali mereka lakukan. Meskipun di Dusun Krecek dan Dusun Gletuk adalah dusun yang sudah terbiasa hidup di tengah keberagaman. Akan tetapi pertemuan organisasi perempuan dari berbagai latar belakang agama merupakan pertama kali ini mereka lakukan.

Daftar Isi

    • Berkenalan dan Saling Berpelukan
  • Baca Juga:
  • Perjuangan Fatima Mernissi dan Feminisme Islam 
  • Menemukan Makna Kemanusiaan dengan Kesadaran Disabilitas
  • Membincang Konsep Keadilan Hakiki Relasi Perempuan dan Laki-laki
  • Feminis-NU-isme: Ketika “NU Merangkul Feminisme”
    • Berbagi Pengalaman Perempuan

Berkenalan dan Saling Berpelukan

Saya memulai forum tersebut dengan perkenalan dan saling berpelukan satu sama lain. Berpelukan berarti mengeratkan hubungan dan menghilangkan prasangka antar agama. Hal utama yang saya terapkan adalah saling berpelukan kepada orang yang sama. Artinya, dalam forum yang dihadiri oleh 34 perempuan, setiap perempuan harus memiliki pasangan yang berbeda untuk saling berpelukan. Tentu, praktiknya adalah perempuan yang tidak berjilbab dengan yang berjilbab. Sebab hal itu sudah melambangkan perbedaan.

Setelah itu, setiap organisasi saya persilahkan untuk memaparkan pengalaman sesuai dengan organisasinya. Forum dilanjutkan ketika saya mempersilahkan setiap peserta untuk menanyakan segala hal kepada masing-masing organisasi. Misalnya dalam sebuah forum, pertanyaannya seperti ini,

Baca Juga:

Perjuangan Fatima Mernissi dan Feminisme Islam 

Menemukan Makna Kemanusiaan dengan Kesadaran Disabilitas

Membincang Konsep Keadilan Hakiki Relasi Perempuan dan Laki-laki

Feminis-NU-isme: Ketika “NU Merangkul Feminisme”

“Bu, apakah di organisasi komisi wanita anggota ada yang tidak aktif,” tanya bu Muji, perwakilan dari Muslimat NU kepada ibu-ibu komisi wanita.

“Tentu, sebab di komisi wanita ini adalah organisasi perempuan yang fokus di peningkatan keimanan. Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan berkaitan dengan peningkatan spiritualitas, ibadah dan melakukan kegiatan-kegiatan serupa,” jawabnya.

Forum mengalir dengan sangat ciamik sebab satu sama lain saling penasaran dari berbagai organisasi yang berbeda. Namun, ada yang menarik ketika ibu-ibu Fatayat NU dan Muslimat NU menceritakan pengalaman organisasi. Khususnya ketika menceritakan tentang cara mengelola koperasi untuk mengelola perekonomian organisasi. Berdasarkan cerita bu Muji, salah satu perwakilan dari Muslimat, ia bercerita bahwa organisasinya mendapatkan bantuan dari Depag (Departemen Agama dari Kemenag) sejumlah dana untuk mereka jadikan modal koperasi. Tahun ini mendapatkan sapi sehingga menjadi milik organisasi dan mencukupi kebutuhan organisasi.

Berbagi Pengalaman Perempuan

Pengalaman tersebut berbanding terbalik dengan organisasi dari agama yang lain. Misalnya wandani atau komisi wanita yang belum pernah mendapatkan bantuan dari Kemenag untuk organisasi perempuan. Di sinilah pentingnya konsolidasi berbagai organisasi perempuan lintas iman supaya saling memberikan informasi dan bercerita terkait persoalan organisasi yang mereka kelola. Informasi itu juga bisa menjadi catatan dari kementerian keagamaan, untuk terus merangkul dan memberikan ruang bagi organisasi perempuan lintas iman yang lain. Sehingga inklusifitas dengan adanya bantuan terasa.

Sebagai mayoritas muslim, tentu privilege menjadi organisasi perempuan muslim adalah sesuatu yang tidak bisa mereka hindari. Hal ini bisa kita lihat dari akses bantuan dari pemerintah, kebijakan yang mengacu kepada mayoritas, dll. Akan tetapi, upaya merangkul dari berbagai kalangan, latar belakang agama harus terus dilakukan. Kita perlu mendorong pemerintah untuk terus memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada setiap masyarakat tanpa melihat latar belakang agama.

Namun, bukan itu yang menjadi poin dalam tulisan ini. Sebab ketika mendengar resah dan gelisah dari ibu-ibu aktivis, mereka justru merasakan bahwa dukungan dari suami sebagai partner rumah tangga sangat penting. Membagi waktu untuk urusan rumah, dapur dan urusan domestik lainnya, perlu mereka kerjakan bersama. Mendorong kemajuan daerah, tidak bisa hanya salah satu pihak yang melakukannya. Perempuan dan laki-laki harus ada untuk maju bersama. (Bebarengan)

Tags: gerakan perempuanInklusifmuslimat NUOrganisasi PerempuanPerempuan Lintas Iman
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Tujuan menikah

Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

1 April 2023
Momen Ramadan

Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

1 April 2023
Sarana Menikah

Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

1 April 2023
kerja rumah tangga

Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga

1 April 2023
Pekerjaan rumah tangga suami istri

Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

1 April 2023
Rumah Tangga

Hadis Relasi Rumah Tangga

31 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pekerjaan rumah tangga suami istri

    Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan
  • Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat
  • Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist