• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Catat! Menghormati Perempuan Termasuk Sunnah Nabi

Nabi Saw menunjukkan keceriaannya kepada para Sahabat, bagaimana bercengkerama dengan perempuan, bagaimana memberikan penghormatan kepada perempuan. 

Redaksi Redaksi
08/06/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Catat! Menghormati Perempuan Termasuk Sunnah Nabi

Catat! Menghormati Perempuan Termasuk Sunnah Nabi

149
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu teks hadis penting mengenai penghormatan kepada perempuan, adalah teladan Nabi Muhammad Saw dalam memperlakukan sang putri, Siti Fatimah ra. Pendek kata, menghormati perempuan termasuk sunnah Nabi.

Cara Nabi Menghormati Perempuan

Teladan menghormati perempuan itu merujuk pada teks hadits yang diriwayat Aisyah ra.

عن عَائِشَة رضي الله عنها قالت: قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – لِفَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ «مَرْحَبًا بِابْنَتِى». وَقَالَتْ أُمُّ هَانِئٍ رضي الله عنها جِئْتُ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ «مَرْحَبًا بِأُمِّ هَانِئٍ». رواه البخاري في صحيحه، رقم الحديث: كتاب الأدب، باب قَوْلِ الرَّجُلِ مَرْحَبًا.

Artinya : Dari Aisyah ra, berkata Nabi Saw sering menyambut putrinya Fathimah ra (yang berkunjung). “Selamat datang putriku”.

Ummi Hani juga berkata Ketika saya mendatangi Nabi Saw, ia pasti menyongsong: “Selamat datang Ummi Hani”. (Sahih Bukhari, no. hadis: 3666).

Baca Juga:

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Secara umum, hadis di atas, menurut penulis buku Qiraah Mubadalah, Faqihuddin Abdul Kodir, mungkin kisah ini terkesan biasa saja jika diceritakan sekarang. Tetapi pada masanya adalah sangat monumental.

Dalam berbagai catatan Hadis, orang-orang Arab pada saat itu, tidak menghormati perempuan, tidak mengajak mereka berbicara, apalagi melibatkannya dalam sebuah diskusi dalam keluarga sekalipun, tidak menyambutnya dengan suka cita.

Bahkan, kata pria yang kerap disapa Kang Faqih, tidak sedikit dari mereka yang masih menganggap aneh kebiasaan Nabi Saw menunjukkan keceriaannya kepada para Sahabat, bagaimana bercengkerama dengan perempuan, bagaimana memberikan penghormatan kepada perempuan.

Selain itu, Kang Faqih menyampaikan, dalam berbagai kisah yang dicatat kitab-kitab Hadis, Nabi Saw ketika bercengkerama, biasa membiarkan istrinya berbicara dengan suara lantang sekalipun.

Sementara para sahabat, terutama ayah dari sang istri, menghardik dan menganggapnya tidak sopan.

Nabi Saw malah tersenyum, dan sang istri malah memuji “Nabi memang jauh lebih santun dibanding kalian semua”, dengan menunjuk kepada para sahabat tersebut.

“Hadis di atas secara umum mengajak kita untuk menyambut kedatangan seseorang ke rumah kita dengan ceria dan suka cita. Laki-laki maupun perempuan,” tulisnya.

“Menunjukan keceriaan adalah bentuk penghormatan perempuan dan perbuatan mulia. Sama halnya dengan senyum, mengajak bicara, dan menjamu tamu yang datang,” tambahnya. (Rul)

Tags: HormatiislamMemberikanpenghormatanperempuansunah nabi saw
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version