• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Di Era Digital, Hati-hati Bahaya Konten Pornografi Bagi Anak-anak

Setelah anak-anak mengetahui otoritas atas tubuhnya, maka kemudian mereka akan mampu menjaga tubuhnya dari berbagai tindak kejahatan, termasuk kejahatan seksual. Selain itu, anak-anak juga akan lebih menghargai, menghormati tubuhnya dan tubuh orang lain

Siti Robiah Siti Robiah
17/05/2023
in Publik
0
Era Digital

Era Digital

887
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hidup di era digital seperti sekarang, telah mengantarkan kita untuk lebih mudah mengakses informasi. Era digital memang tidak bisa kita hindari, tetapi mau tidak mau, kita harus bisa menyesuaikan diri.

Kecanggihan teknologi yang dapat kita akses dengan mudah dan cepat, di satu sisi dapat memberikan keuntungan dan manfaat yang lebih bagi kita semua para pengguna. Namun disaat yang sama, era digital juga dapat memberikan dampak buruk bagi para pengguna. Karena seperti kita ketahui, di dalam era digital ini tidak ada batasan dan aturan yang khusus. Hal inilah yang membuat semua para pengguna bebas mengaksesnya.

Terlebih, hal ini akan berdampak juga pada anak-anak. Misalnya, karena minimnya pengasuhan orang tua terhadap penggunaan gadget, maka hal inilah yang akan menyebabkan mereka akan mudah mengakses segala hal yang ada di dalam gadget mereka.

Termasuk, misalnya di salah satu platfrom TikTok. Di platfrom ini kalau orang tua tidak membatasi dan mengawasi, maka anak-anak akan mudah mengakses konten-konten yang tidak ramah terhadap anak, seperti konten-konten yang berbau pornografi.

Bahaya Konten Pornografi

Dari konten-konten pornografi tersebut, justru akan membuat anak-anak bisa menjadi dewasa sebelum waktunya. Sehingga dampaknya adalah, akan mempengaruh terhadap cara berfikir anak-anak untuk melakukan apa yang ia lihat dan tonton.

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Awet Muda di Era Media Sosial: Perspektif dan Strategi Perempuan

Alarm Bahaya Pencabulan Anak: Belajar dari Kasus Keluarga di Garut

Kecanduan melihat konten pornografi bukan saja merugikan diri sendiri dengan rusaknya saraf otak, namun bisa juga memberikan dampak negatif pada orang lain. Misalnya, pada tahun 2016, ada salah satu kasus yang menimpa Yuyun, siswa SMP di Bengkulu, yang meninggal dunia, akibat diperkosa oleh 14 anak-anak di bawah umur.

Dari kasus yang miris tersebut, menyadarkan kita bahwa begitu besar dampak buruk dari konten pornografi terlebih sampai menghilangkan nyawa seseorang.

Terlebih dalam hal ini, yang perlu saya tekankan adalah lagi-lagi yang menjadi korban paling keji adalah perempuan. Ia sudah diperkosa, lalu dibunuh. Sungguh begitu kejamnya.

Dari kasus tersebut juga membuat kita lebih belajar lagi bahwa hingga saat ini para perempuan masih diposisikan sebagai objek seksual. Sehingga bagi para pelaku kejahatan seksual, mereka menganggap wajar kalau perempuan adalah orang yang pas untuk dijadikan pelampiasannya.

Peran Orang Tua

Oleh sebab itu, di sinilah peran orang tua dan keluarga sangat diperlukan. Orang tua sebaiknya bisa untuk terus menlindungi dan mendidik anaknya. Salah satu cara yang mudah untuk dipraktikan oleh para orang tua adalah memberikan konten-konten yang ramah dengan anak, yang layak dikonsumsi oleh anak-anak.

Selain itu, para orang tua, menurut Ibu Nurul Bahrul Ulum dalam beberapa kesempatan pernah menyampaikan, bahwa mereka juga dapat memberikan edukasi tentang seksualitas, terutama soal pentingnya menjaga alat reproduksi dan mengenalkan kepada anak-anak soal organ-organ reproduksi, fungsi-fungsinya, serta langkah-langkah melindungi diri dari kejahatan-kejahatan.

Dengan demikian, menurut saya, sudah saatnya para orang tua untuk terus mendidik anak-anaknya. Termasuk memberikan pendidikan soal seksualitas ini menjadi sangat penting. Karena dengan memberikan pendidikan seksual, akan mengajarkan kepada anak-anak bahwa mereka itu harus mengetahui otoritas atas tubuhnya.

Setelah anak-anak mengetahui otoritas atas tubuhnya, maka kemudian mereka akan mampu menjaga tubuhnya dari berbagai tindak kejahatan, termasuk kejahatan seksual. Selain itu, anak-anak juga akan lebih menghargai, menghormati tubuhnya dan tubuh orang lain. Sehingga ia akan benar-benar terlindungi dari berbagai kejahatan seksual. []

Tags: anakBahayaEra DigitalHati-hatikontenPornografi
Siti Robiah

Siti Robiah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version