• Login
  • Register
Jumat, 19 Agustus 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Sastra

Dongeng Fabel Kisah Siput yang Bijaksana

Setiap fase yang kita lewati memberikan pelajaran yang begitu berarti. Beberapa kisah harus tercipta untuk membuat kisah-kisah lain menjadi sempurna

Zuyyinah Zuyyinah
17/07/2022
in Sastra
0
Dongeng Fabel

Dongeng Fabel

289
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Jangan lupa matikan lampunya kalau sudah mau tidur.”

“Tidur saja! Nanti kumatikan.”

Seperti pada malam-malam musim kemarau, malam ini  bulan terlihat begitu terang, cantik menciptakan tenteram.  Aktivitas manusia di desa perbukitan sudah tidak lagi ramai. Pintu-pintu rumah sudah tertutup dan terkunci sejak selepas salat isya’, lampu-lampu rumah juga sudah dimatikan, hanya sebagian kecil  saja yang masih menyala. Menemani  penghuninya yang tetap terjaga.

Kehidupan makhluk lainnya lebih nyata menikmati kedamaian malam. Kodok, jangkrik dan nyamuk yang mencari mangsa  serta tikus-tikus yang berlarian dari satu atap rumah ke rumah lainnya. Seakan menggantikan kehidupan siang, tapi tidak menimbulkan kebisingan, justru menambah suasana tenang dan menjadi  lagu pengantar tidur. Malam semakin larut, semakin hening, sesekali terdengar samar-samar suara seorang bermunajat pada Yang Mahakuasa. Di sudut lain, ada percakapan para hewan, tentang dongeng fabel kisah siput yang bijaksana.

Daftar Isi

    • Percakapan Subuh
  • Baca Juga:
  • Memaklumi Kekerasan dalam Pacaran Atas Nama Cinta, Patutkah?
  • Hati-Hati! Ingkar Janji Akan Menikahi Bisa Dijerat Hukum
  • Waspadai Relasi Manipulatif! Salah Satu Pemicu Kekerasan
  • Pe(R)sona 2; Cinta tak Harus Memiliki
    • Persahabatan antar Hewan
    • Apa itu Dosa?
    • Menelisik Makna Cinta

Percakapan Subuh

Suasana yang teramat tenang akhirnya pecah oleh gemercik air yang sudah mulai terdengar dan lampu-lampu di setiap rumah yang juga mulai kembali menyala, menandakan waktu subuh telah tiba. Sebagai pembuka untuk setiap ibadah yang akan dilakukan seharian, subuh juga menjadi pintu aktivitas sosial dan bertetangga.

Baca Juga:

Memaklumi Kekerasan dalam Pacaran Atas Nama Cinta, Patutkah?

Hati-Hati! Ingkar Janji Akan Menikahi Bisa Dijerat Hukum

Waspadai Relasi Manipulatif! Salah Satu Pemicu Kekerasan

Pe(R)sona 2; Cinta tak Harus Memiliki

”Manusia itu aneh ya.”

“Kenapa memangnya?”

“Mereka menilai sesuatu baik atau tidak seringkali hanya dengan standar pikirannya sendiri, yang sangat terbatas pula.” Belalang yang memulai percakapan setelah menyadari ada seekor kumbang yang singgah di sampingnya, di atas satu daun rumput yang sama, menghirup udara pagi yang begitu segar, menikmati pemandangan dan tumbuh-tumbuhan yang semalaman penuh dibasahi oleh gerimis. Setelah itu kembali berpisah, terbang menuju tujuan masing-masing.

Sejak saat itu, dalam dongeng fabel ini dikisahkan, mereka selalu bertemu di tempat yang sama dan waktu yang sama pula, untuk saling bercerita tentang perjalanannya. Belalang yang mampu mengepakkan sayapnya sampai enam belas jam dalam sehari semalam, dan kumbang dengan keindahannya serta kepandaiannya bisa bersahabat dengan makhluk lain dan juga melindungi diri dari musuh dengan trik cerdasnya.

Meskipun begitu, mereka tetap  membutuhkan teman untuk mengartikan kehidupan dan tempat yang nyaman untuk sekedar melepas kelelahan. Taman kecil di samping langgar Pak Jauhar, tempat anak-anak kampung mengaji menjadi tempat yang cukup nyaman dan aman bagi mereka.

Persahabatan antar Hewan

Kedua makhluk ini saling mengagumi keahlian masing-masing, hingga akhirnya menjadi begitu dekat dan akrab.

“Kamu sudah punya persediaan  makanan untuk musim dingin?” Tanya Belalang

“Iya, tapi tidak banyak.”

“Apa cukup?”

“Apa kau suka membaca dongeng fabel seperti manusia?”

“hah? apa-apaan ini? gak jelas!”

“Kita bukan serangga negara empat musim, jadi tidak perlu hibernasi musim dingin, dasar kau ini. Kumbang Bintik sepertiku tidak membutuhkan makanan terlalu banyak. Lagi pula di sini dekat dengan rumah-rumah manusia.”

“Haha iya juga ya.”

Kumbang memanglah jenis serangga yang memiliki hubungan baik dengan manusia. Mutif tubuhnya yang indah menarik perhatian manusia, bahkan di negara tertentu, ia dianggap sebagai simbol keberuntungan.

Apa itu Dosa?

“Aku masih mengingat segalanya, aku tidak menginginkan keburukan apa pun terjadi padanya, Tuhan. Tapi aku juga menginginkan kebaikan terjadi pada diriku. “Aku merindukannya Tuhan.” Terdengar lirih dari lisan seorang manusia yang tiba-tiba duduk di dekat taman sambil menangis, membuat permbicaraan Kumbang dan Belalang dalam dongeng fabel ini terhenti.

“Apa cinta itu sebuah dosa?” tanya Belalang, serangga yang bahkan setelah kematiannya tetap suci.

“Ya bukan lah!”

“Lalu, mengapa saat terpisah, dihukum dengan rindu yang begitu menyiksa?’’

“Manusia menyebutnya proses”

“Proses untuk apa?”

“Untuk menjadi lebih baik, karena ليبلوكم ايكم احسن عملا  bukan اكثر عملا “

“Apalagi itu?”

“Untuk menguji siapa yang paling baik amalnya, bukan yang paling banyak.” jelas si kumbang.

Menelisik Makna Cinta

Terlalu asik bercakap, ternyata mereka baru sadar kalau perempuan yang tadi menangis  sudah tidak lagi di sana.

“Padahal manusia-manusia lain sudah bahas investasi di luar angkasa, dia masih sibuk nangisin cinta”, canda si Kumbang.

“Bukankan cinta sumber segala kekuatan?”

“Tapi buktinya dia sekarang rapuh.”

Menyela percakapan dalam dongeng fabel ini, seekor siput tua yang sudah lebih banyak menyaksikan berbagai kehidupan berkata, “Setiap fase yang kita lewati memberikan pelajaran yang begitu berarti. Beberapa kisah harus tercipta untuk membuat kisah-kisah lain menjadi sempurna.

Kadang, tangis pun pecah, agar alur dan pesan bisa kita terjemahkan menjadi makna yang berharga. Yang dimulai dengan baik-baik, akan berakhir dengan baik-baik pula, meski dalam perjalanannya dihadapkan dengan banyak luka, tapi kemudian disembuhkan bersama, dengan do’a-do’a.” []

 

Tags: cerita pendekCintaDongeng fabelDongeng IndonesiaKebijaksanaankehidupan
Zuyyinah

Zuyyinah

Perempuan dari desa kecil Pulau Madura, Pendiri Majlis Sa'adatuddarain.

Terkait Posts

Cinta tak Harus Memiliki

Pe(R)sona 2; Cinta tak Harus Memiliki

7 Agustus 2022
Berharap pada Manusia

Jika tak Siap Kecewa Jangan Pernah Berharap pada Manusia

24 Juli 2022
Pesona Perempuan

PE[R]SONA, Pesona Perempuan dan Cinta yang tak Pernah Salah

10 Juli 2022
Puisi Ibu Khofifah

Puisi Ibu Khofifah di Mata Jaringan Muda KUPI

5 Juni 2022
Anting-anting aksesoris perempuan

Putriku dan Anting-anting Aksesoris Perempuan

5 Juni 2022
Kisah Pilu Seorang Ibu Muda

Layangan Putus: Kisah Pilu Seorang Ibu Muda Part II

29 Mei 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nyai Ida

    Nyai Ida Nurhalida : Perempuan Merdeka itu Jadi Agen Pembangunan Bangsa dan Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Rahmi Kusbandiyah : Perempuan Merdeka itu Bebas yang Bertanggung Jawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Memuliakan Perempuan dan Anak di Hari Asyura’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Upaya-upaya Konkret untuk Mengatasi Ekstremisme Beragama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Mufliha : Perempuan Merdeka itu Memiliki Otonomi Diri sebagai Makhluk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar dari Film Asa; Merdeka Dari Kekerasan Seksual
  • Nyai Rahmi : KUPI harus Lakukan Terobosan Baru Dalam Berbangsa dan Bernegara
  • Ketika Nawaning Menjadi Tumpuan Harapan Perempuan Indonesia
  • Kisah Inak Sahnun dan Pesan Moral Tentang Kemerdekaan
  • Memaklumi Kekerasan dalam Pacaran Atas Nama Cinta, Patutkah?

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist