• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Gus Dur Selalu Terdepan Membela Perempuan

Winarno Winarno
12/12/2021
in Aktual
0
Gus Dur Selalu Terdepan Membela Perempuan

Gus Dur Selalu Terdepan Membela Perempuan

47
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubaadalahnews.com,- Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur tidak hanya pada batas berwacana tetapi benar-benar memberikan teladan dalam membela dan memuliakan perempuan. Satu hal yang patut diteladani dari Gus Dur adalah dia memberikan dukungan kepada istrinya, Ibu Hj. Sinta Nuriyah untuk melakukan aktivitasnya. Berikut ini Gus Dur selalu terdepan membela perempuan.

Tak hanya itu, Gus Dur memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dalam menentukan pilihan hidupnya. Bahkan pemikiran dan gagasan Gus Dur terhadap pemberdayaan perempuan dia aplikasikan melalui kebijakannya ketika menjabat sebagai kepala negara dan pimpinan Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua PW Fatayat NU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Khotimatul Husna mengatakan, Gus Dur dengan perspektif kemanusiaan dan pembelaan terhadap kaum minoritas dan marginal, selalu menjadi yang terdepan dalam membela perempuan.

“Kontribusi Gus Dur dalam memperjuangkan perempuan sangat besar agar perempuan bisa berperan dalam pembangunan bangsa dan negara,” kata Mbak Khotim kepada Mubaadalahnews, belum lama ini.

Dalam keluarganya, Gus Dur merupakan sosok yang membebaskan istri dan putri-putrinya untuk mengambil peran publik yang berimplikasi positif. Seperti, mendukung Ibu Sinta Nuriyah mendirikan Puan Amal Hayati yang bergerak pada isu perempuan.

Baca Juga:

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

Jangan Tanya Lagi, Kapan Aku Menikah?

Selain itu, ketika menjabat sebagai Presiden, Gus Dur mengeluarkan instruksi Presiden atau Inpres nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan gender dan Kesehatan Reproduksi. Inpres inilah yang kemudian mendorong seluruh instansi pemerintah dan non pemerintah dalam mengupayakan kesetaraan dan keadilan gender.

“Pada masa pemerintahan Gus Dur juga, didorong untuk pengesahan RUU penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (PKDRT) yang kemudian disahkan pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri,” terangnya dia.

Bahkan Gus Dur melawan paham keagamaan yang mengharamkan perempuan menjadi pemimpin dengan memilih Wakil Presiden (Wapres) perempuan pada masa pemerintahannya, yakni Megawati.

“Terkait pengakuan Gus Dur terhadap kepemimpinan perempuan dibuktikan dengan memilih wapres dari kalangan perempuan,” ujarnya.

Selain itu, Gus Dur juga melakukan penolakan atas Rancangan Undang-Undang (RUU) Anti-Pornografi dan Pornoaksi. Karena hal itu dapat menghambat kebebasan perempuan.

Pada masa pemerintahan Gus Dur, Kementerian Urusan Wanita diganti menjadi Kementeriaan Pemberdayaan Perempuan. Tentu ini bukan hanya soal istilah, tapi penggantian nama ini tentu berangkat dari perspektif yang jelas tentang adil gender.

Nilai-nilai Gus Dur Dipraktikkan Fatayat NU

Khotim mengakui, banyak sekali nilai-nilai Gus Dur yang dapat diteladani dan berupaya diderivasikan dalam program PW Fatayat NU DIY. Ajaran Gus Dur tentang memanusiakan manusia misalnya, dikembangkan dalam berbagai program seperti bakti sosial dan tanggap bencana yang sudah dilakukan secara rutin di berbagai tempat.

“Hampir semua program Fatayat NU DIY menyasar pada kepentingan perempuan dan anak,” katanya.

Selain itu, Fatayat NU DIY juga memiliki Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LKP3A) yang memiliki dua divisi, konseling dan motivator. Lembaga ini berupaya meningkatkan kapasitas perempuan melalui pendidikan dan pelatihan, juga menjadi konselor dan mendampingi bila ada yang membutuhkan.

“Masih banyak program yang kami lakukan terkait nlai-nilai kesetaraan gender, termasuk pengkaderan pemimpin perempuan melalui Fatayat,” pungkasnya.

Demikian penjelasan terkait Gus Dur selalu terdepan membela perempuan. Semoga bermanfaat.(WIN)

Tags: DIYfatayatgus durislamkemanusiaanKhotimmembelaNUperempuanpresidenSInta Nuriyah
Winarno

Winarno

Winarno, Alumni Pondok An-Nasucha, dan ISIF Cirebon Fakultas Usuluddin

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID