• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Hak Anak dalam Kajian Fikih Islam

Peristiwa-peristiwa sosial di ruang publik yang terkait dengan anak, sangatlah penting untuk dipahami guna menggali secara lebih serius cara pandang Islam tentang anak

Redaksi Redaksi
01/10/2022
in Keluarga
0
fikih anak

fikih anak

322
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk fikih tentang isu anak, maka fikih Islam, bagaimanapun, telah mengatur hal-hal yang terkait isu gender dan seksualitas pada anak perempuan yang dibedakan dari anak laki-laki.

Misalnya soal hadhanah/hak atas penyusuan anak, pengasuhan, pendidikan dan pergaulan. Meskipun subyek kajian itu terbatas dan statis bahkan berubah menjadi aspek ibadah dari pada sebagai urusan al-ahwal al-syakhshiyyah.

Bagi seorang muslim, pandangan keagamaan memberi perspektif dan visi yang ikut menentukan sikap mereka dalam membahas isu-isu duniawi di ruang publik dan domestik mereka.

Termasuk dalam soal pengasuhan dan pendidikan anak, cara memperlakukan anak perempuan dan anak laki-laki, status anak di dalam atau di luar perkawinan yang sah menurut agama.

Dalam ajaran fikih misalnya seorang anak yang lahir di luar pernikahan sah secara agama sangat rentan hubungannya dengan ayah biologisnya.

Baca Juga:

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Vasektomi Sebagai Solusi Kemiskinan, Benarkah Demikian?

Anak tidak memiliki hubungan nasab dengan bapaknya, hanya boleh memiliki hubungan nasab dengan ibunya. Anak juga tidak berhak atas waris dan perwaliannya (jika anak itu perempuan).

Sangat jelas aturan itu memiliki nilai pendidikan agar tidak berbuat zina. Namun hukumannya, jika itu benar-benar terjadi bukan kepada pelaku zinanya. Melainkan kepada anak yang lahir sebagai hasil dari perbuatan orang dewasa yang melakukan zina itu.

Cara Pandang Islam tentang Anak

Selain itu, jika mengutip pendapat Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Fikih Hak Anak, maka peristiwa-peristiwa sosial di ruang publik yang terkait dengan anak, sangatlah penting untuk dipahami guna menggali secara lebih serius cara pandang Islam tentang anak.

Sebaliknya, juga penting memberi pemahaman bagi umat muslim tentang prinsip-prinsip universal yang berlaku sebagai ketentuan kolektif dalam melindungi anak-anak.

Hal tersebut, tujuannya agar terhindar dari praktik diskriminasi dan pelanggaran hak-hak anak yang berlaku pada masa kini sesuai tata aturan konvensi internasional.

Namun, harus juga mengakui juga bahwa kajian keagamaan terutama yang bersumber dari al-Qur’an dan hadits masih jarang menyentuh isu-isu yang lebih mendalam.

Dan belum kontekstual sesuai dengan perubahan zaman di luar isu-isu tentang hak dan kewajiban anak. Karena selama ini masih meninjaunya dalam kajian fikih ubudiyah dan akhlak personal. (Rul)

Tags: Faqihuddin Abdul KadirfikihHak anakislamkajianulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version