• Login
  • Register
Rabu, 22 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Harapan dan Apresiasi atas Pelantikan Rektor Baru ISIF

Saya kira, dengan apa yang telah dilakukan Nyai Afwah, Kiai Marzuki memperoleh dasar pijakan yang  kuat untuk melangkah lebih jauh mengembangkan ISIF ke arah yang dicita-citakan para pendiri ISIF

Helmy Ali Helmy Ali
29/08/2021
in Pernak-pernik
0
ISIF

ISIF

49
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa malam  yang lalu, tepatnya pada 25 Agustus 2021, saya ikut acara (online) pelantikan rektor baru ISIF (Institute Studi Islam Fahmina) Cirebon Kiai Marzuki Wahid.  Secara keseluruhan meriah dan bersemangat. Tetapi ada moment-moment yang terasa sakral; misalnya ketika Kiai Faqih membaca SK pelantikan (kebetulan saya berada di disampingya ketika dia membaca SK) itu.

Saya kira bersama rektor baru ini ISIF  menginjakkan kaki pada  era baru (yang bertumpu pada teknologi informasi), yang penuh tantangan; dan sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya.

Tetapi dengan semangat dan dukungan dari berbagai pihak (keluarga dan stakeholder Fahmina) yang ditunjukkan atdi malam (saya kira ini bisa menjadi energi yang sangat besar, jika bisa dikelolan dengan baik), dan dengan kapasitas serta karakter yang dimilikinya (memenuhi segala syarat dan cukup kuat mengatasi tantangan zaman), saya kira Kiai Marzuki bisa melangkah lebih jauh membawa ISIF sebagaimana yang diharapkan banyak orang.

Apalagi Kiai Marzuki sudah mempunyai dasar pijakan yang cukup kuat, untuk melangkah lebih jauh, dengan  pondasi mantap dengan bangunan di atasnya yang ditinggalkan oleh Rektor sebelumnya, yakni Ibu Nyai Dr. Afwah Mumtazah.

Menurut saya Nyai Afwah ini luar biasa. Nyaris sempurna (tentu tak ada yang sempurna).  Dia telah membawa ISIF sampai kepada tingkat tertentu, berdiri kokoh, bergengsi dan dihormati (dalam dunia Perguruan Tinggi) pada masa-masa sulit, (terjebak diantara kebutuhan praktis dan kepentingan idealisme). Ini bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi Ibu Nyai Afwah, pada awalnya, seperti (di)datang(kan) diam-diam dari negeri antah berantah, dan ditempatkan di sebuah persimpangan jalan, sendirian, tanpa diberi bekal yang cukup memadai.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan
  • Ini Alasan, Mengapa Perempuan Harus Berpolitik
  • Pentingnya Peranan dan Kontribusi Ulama Perempuan
  • Dunia Islam Menunggu Kelahiran Banyak Ulama Perempuan

Baca Juga:

Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

Ini Alasan, Mengapa Perempuan Harus Berpolitik

Pentingnya Peranan dan Kontribusi Ulama Perempuan

Dunia Islam Menunggu Kelahiran Banyak Ulama Perempuan

Tetapi secara pelan dan pasti dia menunjukkan kapasitasnya, dan berhasil membawa ISIF ke bentuk sekarang ini. Itu saya kira karena karakter kepemimpinannya. Dia jernih melihat persoalan,  setia pada cita-cita, memegang komitmen, teguh pada pendirian; maka dia berani menghadapi tantangan, berani mengambil dan menerima resiko, penuh insiatif, dan tidak mudah goyah dengan berbagai macam provokasi yang berseliweran disekitarnya.

Dia  ikhas dan tidak egios, sehingga bersedia berkorban untuk ISIF;  tidak hanya pikiran, tenaga, waktu  yang dicurahkan untuk ISIF, tetapi juga materi. Padahal dia sendiri juga menangani Pondok Pesantrennya  yang cukup besar, secara langsung. Saya tidak bisa membayangkan seperti apa ISIF sekarang ini, jika tidak dinakhodai oleh Ibu Nyai Afwah. Dia memang memiliki karakter kepemimpinan yang dibutuhkan dalam membangun dan mempertahankan institusi yang berada dalam masa tidak stabil, dengan keseimbangan yang mencemaskan.

Sangat membanggakan mengenal dan berkawan dengan Nyai Afwah, dan apa yang telah dilakukannya selama ini. Saya mengenalnya dari dekat dalam waktu yang relatif cukup lama; mulai, ketika dia mengambil bagian dalam proses Pendidikan Ulama Perempuan Rahima yang memang bertujuan membangun karakter kepemimpinan ulama perempuan.

Saya kira, dengan apa yang telah dilakukan Nyai Afwah, Kiai Marzuki memperoleh dasar pijakan yang  kuat untuk melangkah lebih jauh mengembangkan ISIF ke arah yang dicita-citakan para pendiri ISIF. Sebagai bagian dari keluarga besar Fahmina saya harus mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nyai Afwah atas apa yg telah diberikan ke ISIF. Dan selamat untuk Kiai Marzuki. Terima kasih telah bersedia menerima mandat ini. Semoga sukses. []

 

Tags: isifKepemimpinan PerempuanPendidikan Ulama Perempuanrahimaulama perempuanYayasan Fahmina
Helmy Ali

Helmy Ali

Penulis bekerja di Rahima Jakarta

Terkait Posts

Rahmat Allah

Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir

22 Maret 2023
Islam adalah Rahmat

Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

22 Maret 2023
Kerja Istri

Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

21 Maret 2023
sejarah perempuan

Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan

21 Maret 2023
Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil

Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

21 Maret 2023
Perempuan Bekerja

Perempuan Juga Wajib Bekerja

21 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menjadi Minoritas

    Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist