• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Umi Afwah Ajak Umat Islam Perbanyak Membaca Al-Quran

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
20/05/2019
in Aktual
0
kitab, tibyan

Ny. Hj. Afwah Mumtazah, M.Pd saat ngaji kitab Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur’an di kawasan Yayasan Fahmina, belum lama ini.

30
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Putri Aisyah Kempek Cirebon, Ny. Hj. Afwah Mumtazah, M. Pd atau Umi Afwah mengingatkan, di bulan suci ramadhan ini relasi dengan al-Quran harus terus diperkuat. Salah satunya dengan cara memperbanyak membaca al-Quran. Sebab di bulan ini juga pertama kali al-Quran turun sebagai rahmat untuk semesta alam.

“Di bulan suci. Mari memperbanyak membaca al-Quan, baik dengan cara membaca melalui hafalan ataupun membaca al-Quran dengan melihat mushafnya,” kata Umi Afwah sapaan akrbanya saat pengajian kitab Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur’an di kawasan Yayasan Fahmina, belum lama ini.

Dalam membaca al-Quran, kata Umi Afwah, di kitab Tibyan ini menjelaskan juga tentang mana yang lebih utama atau mana lebih afdhol. Apakah membaca al-Quran dengan melihat mushaf secara langsung atau membaca dalam bentuk hafalan.

“Jadi dalam kitab Tibyan menjelaskan juga kalau dia membaca lewat hafalan bisa khusu’, bisa tadabbur, dan juga dengan melihat bisa membuat khusu’ dan tadabbur. Maka yang dipilih dengan cara melihat, meskipun dia hafal,” jelasnya.

Seperti dikutip dari kitab al-Ihya, kata dia, banyak sekali sahabat Nabi itu membaca al-Quran dengan melihat mushaf meskipun mereka hafal Quran. Bahkan kebiasan para sahabat tadi mendawamkan al-Qurannya setiap pagi. Mereka akan membenci atau tidak suka ketika melakukan aktivitas keluar rumah belum membaca Quran.

Baca Juga:

Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

“Mereka membacanya dengan melihat mushaf. Nah ini yang dilakukan oleh para sahabat bukan berarti mereka tidak hafal tapi banyak dari sahabat yang hafal tapi mereka membiasakan membaca,” tuturnya.

Untuk itu, kata Umi Afwah, disini pentingnya relasi dengan al-Quran harus terus diperkuat. Sebab banyak keberkahan ketika membacanya. Dengan membaca al-Quran setiap waktu akan membuat lebih bisa mendekatkan diri dengan Allah SWT.

“Ketika ada timbangan yang sama ketika membaca al-Quran dengan melihat mushaf dengan membaca al-Quran dengan hafalan sama-sama membuat khusu’. Maka dipilih adalah dengan cara membaca dengan melihat mushaf,” tutupnya. (RUL)

Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID