• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Hari Perempuan Internasional; Kita Butuh Kesalingan

Fatikha Yuliana Fatikha Yuliana
16/03/2020
in Publik
0
hari, perempuan

(gambar diambil dari twitter @athenaakrami)

19
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Perayaan Internasional Women’s Day (IWD) sudah terlewat beberapa hari lalu, namun perayaannya masih terasa sampai saat ini. Sebab IWD patutnya dirayakan tiap hari sepanjang perempuan belum seutuhnya memperoleh hak-haknya.

Mengutip situs resmi entitas PBB untuk perempuan, UN Women, Hari Perempuan Internasional tahun ini mengusung tema, “I am Generation Equality: Realizing Women’s Rights” atau “Saya Generasi Setara: Menyadari Hak Perempuan”. Tema tersebut sejalan dengan kampanye baru UN Women, Generation Equality.

Tema tersebut juga menandai peringatan 25 tahun Beijing Declaration and Platform for Action, peta panduan bagi pemberdayaan perempuan di seluruh dunia.

Kampanye Generation Equality menyoroti beberapa isu yang menjadi perhatian selama beberapa tahun terakhir. Isu tersebut di antaranya soal kekerasan berbasis gender, otonomi tubuh, keadilan dan hak ekonomi untuk semua, inovasi teknologi untuk kesetaraan gender, hak seksualitas dan kesehatan reproduksi, aksi feminis untuk perubahan iklim, dan kepemimpinan feminis.

Meski masih banyak pekerjaan rumah, ada beberapa perubahan positif yang bisa dirayakan. Salah satunya adalah angka kematian ibu yang turun 38 persen sejak tahun 2000.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

Baca Juga:

Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw

Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

Undang-undang yang mengatur diskriminasi terhadap perempuan sudah dilembagakan di banyak negara sejak 25 tahun yang lalu. Tak hanya itu, sebanyak 131 negara sudah mendukung penghapusan diskriminasi gender.

Lalu, lebih dari tiga per empat negara di dunia sudah memiliki aturan anti kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, jumlah anak perempuan di sekolah lebih banyak dari sebelumnya. Perempuan yang menjalani pendidikan tersier, secara global lebih banyak dari laki-laki.

Wujud ketidakadilan gender seperti beban ganda, stereotip, dan lainnya berdampak pada ketimpangan akses, pemberdayaan, dan peran perempuan di masyarakat.

Masyarakat memiliki peran krusial untuk memutus mata rantai ketidakadilan dan mewujudkan pemberdayaan perempuan. Masing-masing dari kita memiliki peran penting untuk dapat mewujudkannya. Peran apa saja yang bisa kita lakukan?

1. Menghadirkan lingkungan yang aman

Setiap kita harus menghadirkan lingkungan aman kepada orang lain. Sikap saling suportif dan lingkungan aman terhadap semua orang untuk mengekspresikan dirinya sangat diperlukan, baik laki-laki maupun perempuan. Laki-laki yang ingin menjadi bapak rumah tangga dan perempuan yang ingin menjadi perempuan karir.

Dengan mendukung dan membiarkan ekspresi dirinya masing-masing, maka perkembangan positif dalam bentuk pemberdayaan perempuan akan hadir dan dapat tercipta dengan sendirinya.

2. Mendorong laki-laki terlibat dalam pekerjaan domestik

Pemberdayaan ekonomi perempuan memang diperlukan kerjasama semua pihak, baik secara individu maupun kolektif. Salah satunya adalah dengan mendorong laki-laki untuk terlibat dalam pekerjaan domestik.

Pelibatan laki-laki dalam pekerjaan domestik menjadi satu hal penting yang dapat mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan. Beban yang ditopang akan terbagi sehingga perempuan tidak mengalami beban ganda dalam kehidupannya. Dengan begitu, laki-laki juga bisa menjadi agen perubahan bagi laki-laki lain untuk mendorong inklusifitas.

3. Saling menghargai

Menumbuhkan sikap saling menghargai terhadap pendapat dan pilihan orang lain. Hargai pilihan orang lain dalam berkarir maupun berbagi peran domestik. Karena dengan bersikap seperti itu akan tumbuh dan meningkatkan rasa empati pada diri kita dan juga orang lain.

Maka, saya menutup tulisan ini dengan sebuah pertanyaan, sudahkah kita menanamkan sikap kesalingan untuk mewujudkan hidup berkeadilan? []

Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana, terlahir di Indramayu. Alumni Ponpes Putri Al-Istiqomah Buntet Pesantren Cirebon. Berkuliah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon. Jatuh cinta pada kopi dan pantai.

Terkait Posts

Sepak Bola Indonesia

Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

1 April 2023
Keberkahan Ramadan, Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan

31 Maret 2023
Konsep Ekoteologi

Konsep Ekoteologi; Upaya Pelestarian Alam

30 Maret 2023
Kasih Sayang Islam

Membangun Kasih Sayang Dalam Relasi Laki-laki dan Perempuan Ala Islam

29 Maret 2023
Ruang Anak Muda

Berikan Ruang Anak Muda Dalam Membangun Kotanya

29 Maret 2023
Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

28 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Kehilangan Sosok Ayah

    Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist