• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Ibu Depresi, Siapa Peduli?

Zahra Amin Zahra Amin
04/11/2022
in Keluarga
0
Ibu Depresi, Siapa Peduli?
17
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Com– Ibu depresi, siapa peduli? Ibu yang mengalami beban bertumpuk, akan rentan menjadi depresi, maka kita harus lebih peduli, dukungan orang terdekat terutama pasangan menjadi sangat penting.

Seorang ibu muda di Jakarta, yang masih berusia 21 tahun diberitakan tega membunuh anaknya sendiri yang masih balita (2,5 tahun), dengan memaksa minum air dalam kemasan galon dengan jumlah banyak selama 20 menit. Korban secara terus menerus dicekoki air hingga perutnya kembung, lalu muntah-muntah dan kejang.

Disusul kemudian dengan berita respon suami, atau Ayah korban yang akan menggugat cerai si istri karena dianggap lalai menjaga anak. Sangat disesalkan, media hanya mengambil sudut pandang dari lelaki/suami, tanpa melihat dan mendengar suara Ibu muda tersebut yang tengah mengalami depresi.

Kondisi yang dialami Ibu muda dengan beragam persoalan rumah tangga, menjadi hantu yang terus membayangi keharmonisan keluarga. Terlebih dengan usia yang relatif muda, sementara kebutuhan ekonomi tak tercukupi dari penghasilan suami. Maka seringkali anak menjadi korban dari ketidakmampuan orang tua mengelola konflik rumah tangga.

Mendengarkan suara Ibu muda, yang dianggap sebagai pelaku, meski sebenarnya ia adalah korban dari ketakpastian hidup dan ketakpedulian lingkungan pada kondisi psikologisnya, bahkan dari suaminya sendiri sebagai orang terdekat, yang seharusnya mengayomi dan melindungi. Ketika ibu sudah depresi, siapa yang mau peduli?.

Baca Juga:

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

Rasanya tak adil jika ketakbecusan mengurus keluarga, mengasuh anak-anak dan mengatur urusan rumah tangga hanya dibebankan pada Ibu. Tanpa melihat bagaimana keterlibatan peran Ayah untuk memberikan rasa aman, nyaman, perhatian, dan kepedulian pada keluarga. Ayah, bukan hanya sosok baku, yang berdiri di pintu seusai pulang kerja lalu meminta pelayanan purna.

Mengingat usia Ibu yang masih muda, mungkin ia membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri. Atau kata lain, me time. Sejenak menepi dari rutinitas kehidupan yang membelenggu. Sekedar bertemu dengan teman-teman sebaya, atau bersama orang tercinta pergi ke suatu tempat, untuk menikmati suasana baru, agar hubungan keluarga semakin hangat.

Dalam perspektif mubadalah, perempuan tidak bisa dibiarkan sendirian mengerjakan urusan rumah tangga, apalagi tanpa apresiasi dan penghargaan. Mereka bisa jenuh, stress, depresi dan suka marah-marah. Kondisi demikian akan jauh dari tujuan membangun keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah.

Karena itu laki-laki juga harus didorong untuk ikut terlibat dan lebih sering mengapresiasi kerja dan layanan istri sebagaimana juga istri mengapresiasi suami karena kerja dan layanan mereka. Mimpi “Rumahku Surgaku” harus dibangun dengan semangat saling memahami dan saling tolong menolong satu sama lain.

Sebagaimana sudah diapresiasi bahkan dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, laki-laki dalam prespektif Islam adalah terlibat dalam kerja-kerja domestik di dalam rumah tangga, mengurus dan melayani keluarga. Sebab, secara prinsip normatif dalam Islam, kerja-kerja rumah tangga dan juga keluarga adalah tanggung jawab bersama antara suami dan istri.[]

Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Cinta Alam

Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

21 Juni 2025
Perbedaan anak laki-laki dan perempuan

Jangan Membedakan Perlakuan antara Anak Laki-laki dan Perempuan

17 Juni 2025
Ibu Rumah Tangga

Multitasking itu Keren? Mitos Melelahkan yang Membebani Ibu Rumah Tangga

17 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID