• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Iklan yang Tidak Ramah Perempuan

Tia Isti'anah Tia Isti'anah
05/11/2022
in Kolom
0
Iklan yang Tidak Ramah Perempuan

Iklan yang Tidak Ramah Perempuan

66
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ketika saya ke Jakarta, saya bertemu seseorang dan dia membawa Zine tentang bahayanya pembalut sekali pakai. Itu sudah pernah saya dengar dari dosen saya yang kebetulan seorang dokter. Sayangnya, iklan pembalut sekali pakai tidak  pernah disertai dengan bahayanya. Berikut ini adalah iklan yang tidak ramah perempuan.

Ketika saya membuka twitter, ada sebuah akun yang memberikan promo spesial untuk operasi vagina. Mulai dari operasi perbaikan selaput dara, perbaikan vagina dan perbaikan bibir vagina. Harganya tidak main-main, 30 juta/tindakan.

Bukan hanya iklan itu saja yang saya baca. Iklan bahwa vagina Perempuan harus semerbak wangi dan putih agar terus dicintai oleh suami juga sudah sering saya saksikan di televisi. Dan saya sangat meyakini ada beratus-ratus bahkan beribu ratus iklan lainnya yang menjadikan Perempuan sebagai objek dari sebuah Kapitalisme besar-besaran.

Dan sedihnya lagi, bukan hanya Iklan.  Banyak Akun-akun yang mengatasnamakan Agama juga melakukan itu kepada Perempuan. Mereka menyuruh Perempuan untuk menutup aurat namun tidak disertai dengan perintah laki-laki untuk menutup aurat juga atau sekedar mengingatkan agar laki-laki menundukan pandangan.

Bukan hanya itu perintah mereka. Mereka juga memerintahkan laki-laki untuk menikah lagi, dan memerintahkan perempuan untuk bersabar dan rela. Menyuruh Perempuan untuk memendam rasa sakit, menjanjikannya Surga yang hanya menjanjikan pesta seks dan bidadari bagi laki-laki.

Baca Juga:

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

Bolehkah Dokter Laki-laki Memasangkan Alat Kontrasepsi (IUD) kepada Perempuan?

Dan mereka menyuruh perempuan secepat-cepatnya menikah. Tidak boleh memberatkan syarat mahar. Tidak boleh minta ini itu. Tidak boleh menolak lamaran.  Tidak boleh melawan.

Perempuan, ia setiap bulan harus merasakan sakit karena menstruasi. Ketika berhubungan pertama kali ia juga merasakan sakit. Ia juga merasakan sakit ketika melahirkan; membiarkan vaginanya dijahit dan karenanya bahkan sulit sekali untuk berani kencing apalagi poop. Atau membiarkan perutnya dirobek-robek dengan rasa sakit berbulan-bulan lamanya.

Dan itu harus juga ditambahi dengan berbagai hal; Iklan yang membodohi, konstruksi agama yang begitu patriarkis, dan masyarakat yang memojokan. Perempuan sudah jatuh dengan berbagai kodrat yang menyakitkan, harus pula tertimpa tangga feodalisme, bangunan kapitalisme, dan reruntuhan patriarki. Kemanusiaannya sama sekali tidak diperhitungkan.

Revolusi Perempuan sudah terjadi jauh-jauh hari. Nabi Muhammad datang dengan melakukan banyak revolusi untuk hak-hak perempuan di Mekah yang begitu patriarkis (Walaupun saat ini Teks-teks keagamaan yang tersebar kebanyakan hanya laki-laki yang dijadikan manusia).

Perempuan di dunia sudah memulainya sejak tahun 1848 dengan membuat “The Declaration of Sentiment”. Perempuan Indonesia sudah melakukan kongres pertamanya tentang Hak-hak Perempuan di tahun 1928.

Revolusi-revolusi itu sudah dilakukan bertahun-tahun bahkan beradab-abad lalu. Namun penjajahan akan perempuan masih terus berlangsung. Dan ini berarti pengingat akan revolusi-revolusi itu harus terus digulirkan.

Tokoh-tokoh ini melakukan itu, mereka keluar dari budaya dan membebaskan diri mereka sebagai seorang perempuan. Fatimah Mernissi  tinggal dan hidup di kehidupan yang sangat patriarkis; hareem. Nawal El-Shadawi juga hidup di lingkungan yang membolehkan khitan bagi perempuan. Leila Khaled, perempuan pertama di Palestina yang membajak pesawat milik Israel. Kartini, dijadikan istri ke-2 dan hidup di lingkungan Jawa yang patriarkal.

Betapa banyak Perempuan yang pikiran dan perilakunya melebihi batas nilai moral, agama, dan iklan yang ada. Maka saat ini, saatnya kita para perempuan Indonesia tidak lagi dibodohi.

Jangan lagi tertarik untuk coba operasi vagina agar selaput dara perawan. Karena keperawanan bukanlah harga mati dari seorang perempuan. Ada kepintaran dan ketakwaan yang lebih tinggi harganya dan lebih harus diperjuangkan.

Jangan lagi ambil pusing dengan vagina yang berbau karena takut suami tidak lagi lengket. Karena vagina dengan berbagai hormon yang ada didalamnya memang memiliki bau yang khas, tidak harus semerbak wangi. Kecuali jika bau itu sudah melebihi batas kewajaran.

Jangan lagi peduli pada standar cantik orang-orang. Harus putih, tinggi dan lurus hanya demi kapitalisme yang tidak menguntungkan bagi kaum perempuan. Ada banyak hal kecantikan dalam diri kita yang juga harus dikembangkan dan diapresiasi.

Jangan lagi tertipu dengan banyaknya teks-teks agama yang mengeksploitasi perempuan. Karena agama diturunkan untuk semua makhluk, bukan hanya laki-laki. Sehingga keadilan pasti ada dalam agama. Jika agama tidak adil, maka sudah pasti yang mentafsirkannya yang salah prespektif, bukan agamanya.

Sehingga, poligami, nikah muda dan hal-hal lain yang diiklankan atas dasar agama, harus dibaca lagi dengan cara kritis. Jika itu tidak adil dan hanya menguntungkan satu pihak, maka sudah pasti bukan nilai agama.

Perempuan dengan segala nilai kodratnya yang membawa kesakitan harusnya ditinggikan dalam banyak fasilitas, iklan, dan agama yang ramah perempuan. Jika itu belum banyak, mari kita mengawalinya. Selamat Hari Perempuan sedunia kepada seluruh perempuan di dunia!.

Demikian penjelasan iklan yang tidak ramah perempuan. Semoga bermanfaat.

Tags: eksploitasiGenderiklankapitalismePatriarkhiperempuan
Tia Isti'anah

Tia Isti'anah

Tia Isti'anah, kadang membaca, menulis dan meneliti.  Saat ini menjadi asisten peneliti di DASPR dan membuat konten di Mubadalah. Tia juga mendirikan @umah_ayu, sebuah akun yang fokus pada isu gender, keberagaman dan psikologi.

Terkait Posts

Memahami Disabilitas

Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

23 Mei 2025
Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
Narasi Gender dalam Islam

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

22 Mei 2025
Jalan Mandiri Pernikahan

Jalan Mandiri Pernikahan

22 Mei 2025
Age Gap

Berhenti Meromantisasi “Age Gap” dalam Genre Bacaan di Kalangan Remaja

22 Mei 2025
Catcalling

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

21 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version