Mubadalah.id – Mubadalah hadir sebagai pengingat bahwa kesetaraan antara kaum perempuan dan laki-laki harus berjalan ber-iringan, bukan mendahului satu sama lain. Hal ini seharusnya kita terapkan dalam prinsip kesalingan dalam rumah tangga
Mubadalah berasal dari Bahasa Arab yang berarti tukar-menukar. Mubadalah juga berarti hubungan timbal balik,resiprositi atau kesalingan. Islam tidak pernah membedakan peran laki-laku dan perempuan dalam urusan domestik dan publik. Islam memberikan ruang yang sama untuk laki-laki dan perempuan berada di ruang tersebut. Hanya saja, budaya partiartki yang sudah mengakar mengakibatkan lahirnya stereotip perempuan hanya boleh berada di ruang domestik saja.
Banyak sekali ayat-ayat Allah yang menberikan makna kesalingan dalam Al-Quran, termsauk dalam surah Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةوَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوَن ْ
“Dan di antara tanda-tanda (kebesara-Nya) ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar amu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh,pada yang demekian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
Ayat ini menceritakan tentang semua orang yang menikah ingin merasakan kasih sayang, mereka ingin menjadi keluarga yang penuh akan kasih sayang. Akan tetapi, hal ini tentu akan terjadi jika ada konsep kesalingan yang diterapkan dalam rumah tangga tersebut.
Prinsip ini berlaku pada laki-laki yang beranggapan diri dia sebagai superior dalam keluarga, maupun wanita yang bersifat inferior. Keduanya memilki tugas yang sama dalam keluarga.
Bagaimana implementasi kesalingan dalam keluarga?
1. Saling Membantu dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran
Untuk mencapai keluarga yang sakinah mawaddah dan wa rahmah, kita sangat perlu upaya saling membantu dalam kebaikan. Surah At-taubah ayat 71 menjadi rujukan kita ketika kita membahas tentang saling membantu dalam kebaikan. Dalam ayat ini menyebutkan secara eksplisit tentang konsep kesalingan, tentang bagaimana peran laki-laki dan perempuan menjadi penolong satu-sama lain.
Dalam ayat ini sangat jelas, penerapan prinsip kesalingan dapat kita lakukan. Yaitu saling menolong dalam kebaikan serta mencegah kemungkaran di lingkungan keluarga. Kesalingan sederhana yang dilakukan yaitu ketika seorang istri mengingatkan suami untuk mencari nafkah yang halal. Hal ini juga berlaku ketika suami mengingatkan istinya untuk melaksanakan salat dhuha,dan ibadah lainnya.
2. Kesalingan dalam menunaikan Hak dan kewajiban
Kesalingan yang kedua yaitu dalam menunaikan hak dan kewajiban. Surah an-nisa ayat 34 bahwa kaum laki-laki pemimpin kaum perempuan. Pada kalimat “Laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan,” menunjukan bahwa seorang laki-laki memiliki tanggung jawab untuk menafkahi istrinya.
Mengapa demikian? Hal ini karena laki-laki memilki waktu yang lebih banyak dari perempuan untuk beribadah dan melakukan kegiatan sosial. Keterbatasan waktu yang perempuan miliki penyebabnya karena keistimewaan dari Allah untuk merasakan haid, dan nifas. Sehingga laki-laki memilki waktu yang lebih banyak untuk mencari nafkah.
Untuk saat ini, mencari nafkah menjadi hak yang fleksibel, karena perempuan juga memilki ruang publik untuk mencari nafkah. Jika laki-laki dan perempuan sudah memahami konsep kesalingan, kasus kekerasan dalam rumah tangga akan menurun.
3. Kesalingan Saling Menghebatkan
Konsep ini sangat sering kaum laki-laki dan perempuan lupakan. Penghebatan di sini memilki makna saling support dan membanggakan dengan kemampuan yang kita milki. Menghebatkan dalam berumah tangga yaitu laki-laki memberi ruang kepada istrinya untuk tetap melakukan dan mengoptimalkan kemampuan yang istri miliki. Begitupun sebaliknya, sang istri juga wajib hukumnya untuk selalu mendukung kegiatan positif yang suaminya lakukan.
Contohnya yaitu, siti Kkhadijah R.A yang menghebatkan Rasullullah SAW dengan hartanya, memberikan hartanya kepada Rasullah untuk digunakan dalam berdakwah. Dan kemudian kita lihat Rasulullah menghebatkan Siti Aisyah dengan memberikan ilmu dan contoh yang baik, sehingga ketika Rasulullah wafat, Siti Aisyah menjadi rujukan bagi para sahabat.
4. Kesalingan memupuk cinta untuk terus bersama hingga ke surga Allah
Pengorbanan bukan hanya dilakukan oleh perempuan saja, perlu adanya pengorbanan yang sama dari kaum laki-laki. Salah satu cara yang dilakukan yaitu menjaga komitmen pernikahan.
Point di atas dapat menjadi rujukan kita untuk menerapkan konsep kesalingan dalam rumah tangga. Hal yang perlu kita ingat bersama tidak boleh ada rasa superioritas pada laki-laki dan perempuan. Sehingga keduanya dapat memahami bahwa mereka bukanlah hamba sahaya dalam rumah tangga. []