• Login
  • Register
Kamis, 29 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ini Sosok Perempuan yang Mengislamkan Umar bin Khattab Ra

Umar bin Khattab masuk Islam, seorang laki-laki yang gagah dan kuat, yang awalnya berangkat dari rumah mau membunuh Nabi Saw, justru takluk di hadapan perempuan. Mau mendengar, lalu masuk Islam dan beriman kepada Nabi Muhammad Saw

Redaksi Redaksi
17/02/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Umar bin Khattab Ra

Umar bin Khattab Ra

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada tahun-tahun awal kenabian, Umar bin Khattab Ra adalah orang yang sangat membenci Nabi Muhammad Saw. Umar bin Khattab Ra teguh dengan keyakinan agama nenek moyangnya dan menentang dakwah Nabi Saw. Ia sering mengancam orang-orang yang sudah masuk Islam. Di samping itu, ia juga pernah menyiksa seorang budak perempuan yang ketahuan masuk Islam.

Ketika kemarahan sudah memuncak di ubun-ubun, Umar memanggul pedang hendak membunuh Nabi Saw. Di tengah jalan, dia bertemu Nu’aim bin Abdullah an-Nahham ra, yang sudah beriman kepada Nabi Muhammad Saw. “Mau kemana kamu, wahai Umar, membawa pedang segala?”, tanya Nu’aim.

“Aku mau mencari Muhammad yang keluar dari agama nenek moyang kita ini, orang yang membuat kacau suku Quraisy, aku mau membunuhnya”, kata Umar.

“Kamu jangan gegabah, wahai Umar. Emangnya keluarga Muhammad, yaitu Bani Abd Manaf akan membiarkan kamu melenggang begitu saja ketika kamu membunuhnya? Tidak akan terjadi begitu saja.”, jawab Nu’aim.

“Kamu pulang dulu ke rumahmu, di sana sudah ada yang beriman kepada Nabi Muhammad Saw”, tambah Nu’aim.

Baca Juga:

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

Being Independent Woman is Not Always About Money, Bro!

“Masa? Siapa dari keluargaku itu?”, tanya Umar.

“Adikmu Fathimah dan iparmu Sa’id bin Zayd”, jawab Nu’aim.

Saat Umar bin Khattab Ra Bertemu Fatimah

Kemudian, Umar lalu bergegas pulang mencari adik dan iparnya itu. Di rumah, ada Khabab bin Arit ra yang sedang mengajarkan surat Thaha kepada mereka berdua. Ketika Umar masuk rumah, Khabab bersembunyi. Fatimah bint Khattab ra menyembunyikan shahifah di bawah pahanya. Sahifah, atau lembaran kertas, ini berisi tulisan al-Quran dari surat Thaha.

“Aku mendengar ada bunyian yang dibaca, apakah itu?”, tanya Umar ketika sudah berada di dalam rumah.

“Tidak ada suara apapun”, jawab mereka berdua.

“Ada. Aku sudah mendengar kalian berdua mengikuti Muhammad”, kata Umar sambil membogem Said, iparnya. Fatimah tidak terima, bangkit menolong dan menghadang Umar agar tidak memukul suaminya kembali. Umar malah memukul adiknya sendiri sampai berdarah.

“Benar, kami sudah beriman pada Allah Swt dan Rasul-Nya. Kamu boleh melakukan apa saja kepada kami”, jawab mereka berdua.

Tetapi, Umar mulai menyesal setelah melihat darah mengucur pada pelipis adiknya. “Berikanlah sahifah itu, aku mau melihat dan membacanya”, pinta Umar yang sudah biasa membaca dan menulis.

“Tidak, kami khawatir kamu akan merusaknya”, kata sang adik.

“Jangan khawatir, aku akan mengembalikanya kepada kalian dengan utuh. Aku hanya mau melihat dan membacanya”, jawab Umar.

Kemudian sang adik memberikan Sahifah yang berisi Surat Thaha tersebut kepada Umar. Dilihat dan dibacanya dengan seksama. “Indah sekali kalimat-kalimat ini”, gumam Umar. Lalu Umar minta ditunjukkan dimana Nabi Muhammad Saw berada. Umar bin Khattab masuk Islam. Dia mau menyatakan  keimanannya pada dakwah Nabi Muhammad Saw. Radhiallah ‘anhum jami’an. Inilah, yang membuat Umar bin Khattab masuk Islam adalah perempuan.

Demikianlah, Umar bin Khattab masuk Islam, seorang laki-laki yang gagah dan kuat, yang awalnya berangkat dari rumah mau membunuh Nabi Saw, justru takluk di hadapan perempuan. Mau mendengar, lalu masuk Islam dan beriman kepada Nabi Muhammad Saw. Cukup mengesankan sekali, bahwa yang membuat Umat bin Khattab masuk Islam adalah perempuan. []

Tags: islamperempuansosokUmar bin Khattab Ra
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Surah Al-Ankabut Ayat 60

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

28 Mei 2025
Etika Sosial Perempuan 'Iddah

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

28 Mei 2025
Kehidupan

Fondasi Kehidupan Rumah Tangga

27 Mei 2025
Sharing Properti

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

27 Mei 2025
Meneladani Noble Silence

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

24 Mei 2025
ihdâd

Ihdâd: Pengertian dan Dasar Hukum

24 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Merariq Kodek

    Merariq Kodek: Ketika Pernikahan Anak Jadi Viral dan Dinormalisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alarm Kekerasan Terhadap Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • #JusticeForArgo: Melawan Privilese Dalam Menegakkan Keadilan Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki
  • Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah
  • Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)
  • Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?
  • #JusticeForArgo: Melawan Privilese Dalam Menegakkan Keadilan Korban

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID