• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Jika Tuhan Tidak Perlu Dibela, Lalu Siapa yang Harus Dibela?

Nabi Musa bertanya kepada Tuhan : "Wahai Tuhan, di mana aku bisa menjumpai-Mu?" Tuhan menjawab :  "temuilah Aku di antara mereka yang hatinya luka."

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
29/06/2021
in Hikmah
0
Doa

Doa

390
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu ucapan Gus Dur yang kontroversial adalah “Tuhan Tidak Perlu Dibela”. Gus Dur mengatakan bahwa Tuhan Maha Besar, Maha Mulia dan Maha Kuasa. Gus Dur menulis kata-kata itu dalam sebuah artikel, lalu dijadikan judul buku kumpulan tulisannya. Dunia jadi berguncang. Heboh. Sebagian umat berang bukan kepalang.

Di tengah-tengah kehebohan yang berlangsung panjang itu aku membaca kitab “Arbain Nawawi”, 40 hadits Nabi himpunan Imam Nawawi, seorang ahli hadits besar.

Dalam hadits ke 24, disebutkan hadits Qudsi ini :

يَا عِبَادِي! لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا.

“Wahai hamba-hamba-Ku. Andaikata kalian  baik manusia maupun jin, sejak zaman awal hingga dunia berakhir,  sepakat untuk bertaqwa kepada-Ku. Kekuasaan-Ku tak menjadi bertambah sedikitpun”.

Baca Juga:

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Kesalehan Perempuan di Mata Filsuf Pythagoras

Menyulam Spiritualitas dan Rasionalitas: Belajar Menyebut Nama Tuhan dari Perempuan Abad 16

Beda Qiyas dari Metode Mubadalah: Menjembatani Nalar Hukum dan Kesalingan Kemanusiaan

يَا عِبَادِي! لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا.

“Wahai hamba-hamba-Ku. Andaikata kalian, manusia dan jin, sejak zaman awal hingga dunia berakhir sepakat, bersama-sama melakukan kejahatan, Kekuasaan-Ku tak berkurang sedikitpun”.

يَا عِبَادِي! لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ، فَسَأَلُونِي، فَأَعْطَيْت كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَته، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إلَّا كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ.

Wahai hamba-hamba-Ku. Andaikata  kalian semua, manusia maupun jin, sejak zaman awal sampai zaman terakhir, bersama-sama meminta apapun dari-Ku, Aku akan memberikannya, dan itu tak akan mengurangi sedikitpun milik-Ku, kecuali bagaikan jarum yang dimasukkan ke dalam lautan”.

يا عبادي إنكم لن تبلغوا ضري فتضروني ، ولن تبلغوا نفعي فتنفعوني

“Wahai hamba-hamba-Ku. Kalian tak akan pernah bisa merugikan-Ku dan tak pula memberi manfaat kepada-Ku”.

يَا عِبَادِي! إنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ، ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إيَّاهَا؛ فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ، وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُومَن إلَّا نَفْسَهُ”.

“Wahai hamba-hamba-Ku semua itu adalah perbuatan-perbuatanmu sendiri. Aku menghitungnya dan Aku membalasnya secara setimpal. Siapa saja menemukan kebaikan maka bersyukurlah. Tetapi jika menemukan sebaliknya, maka janganlah menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri”.

Begitulah. Aku merenung panjang. Betapa indahnya kata-kata Tuhan yang disampaikan Nabi itu, meski bukan Al-Qur’an.

Jika tidak lupa, aku pernah menulis ini, entah di mana.

***

Kemudian selanjutnya, menarik sekali membaca karya Abu Nu’aim:  “Hilyah Awliya”. Ia menginformasikan kepada kita pernyataan Malik bin Dinar, salah seorang generasi Tab’in :

” قَالَ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ: يَا رَبِّ أَيْنَ أَبْغِيكَ؟ قَالَ: أَبْغِنِي عِنْدَ الْمُنْكَسِرَةِ قُلُوبُهُمْ “.

“Nabi Musa bertanya kepada Tuhan : “Wahai Tuhan, di mana aku bisa menjumpai-Mu?” Tuhan menjawab :  “temuilah Aku di antara mereka yang hatinya luka.”

Abu Nu’ aim juga menyampaikan informasi senada, dari Wahb bin Munabbih.

قَالَ دَاوُدُ عَلَيْهِ السَّلَامُ: ” إِلَهِي أَيْنَ أَجِدُكَ إِذَا طَلَبْتُكَ؟ قَالَ: عِنْدَ الْمُنْكَسِرَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ مَخَافَتِي ”

Ia mengatakan : Nabi Daud bertanya kepada Tuhan: Wahai Tuhanku, di mana aku bisa menjumpai-Mu bila aku mencari-Mu?”. Tuhan menjawab : “di tengah-tengah mereka yang hatinya bersedih karena takut kepada-Ku.” Sementara itu, sebuah hadits Qudsi menyebutkan pernyataan Tuhan :

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw Bersabda dalam hadis qudsi, “Sesungguhnya Allah (dalam hadits Qudsi) berfirman: “Hai Anak Cucu Adam, Aku sakit tetapi kamu tidak menjenguk-Ku”. Ia berkata “Ya Rabb, bagaimana aku menjenguk Mu, sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?”

Allah menjawab: “Apakah kau tidak tahu,  ada hamba-Ku Fulan sedang sakit tetapi kau tidak menjenguknya, tidakkah kau tahu sesungguhnya jika kau menjenguknya Aku berada di sisinya”. Allah berfirman :

“hai anak cucu Adam, Aku lapar tetapi kau tidak memberi-Ku makan”. Ia mengatakan : “Ya Rabb, bagaimana aku memberi-Mu makan sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?”

Allah menjawab: “Apakah kau tidak tahu sesungguhnya  hamba-Ku si Fulan lapat, tetapi kau tidak memberinya makan, tidakkah kau tahu sesungguhnya jika kau memberinya makan kau menjumpai Aku di sana”. Allah berfirman Hai anak cucu Adam, Aku haus tetapi kau tidak memberi-Ku minum”.

Anak Cucu Adam : “Ya Rabb, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah menjawab: “Kau (tahu) hamba-Ku meminta minum kepadamu tetapi kau tidak memberinya minum, tidakkah kau tahu ketika kau memberinya minum niscaya kau menemui Aku di sana”. (  HR. Imam Muslim, Ibn Hibban dan al-Baihaqi). []

Tags: filsafatHadits QudsiHikmahKebijaksanaanKH Husein MuhammadKisah NabiSyariat Islamtasawuf
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID