• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

KDRT Tidak Sejalan dengan Ajaran Islam

Dengan begitu berpihak pada korban adalah kunci keadilan bisa diwujudkan. Hal ini juga yang diteladankan oleh Nabi Muhammad Saw selama hidupnya. Beliau selalu mendengarkan perempuan korban ketidakadilan, termasuk korban KDRT

Muhammad Farid Najah Muhammad Farid Najah
01/06/2023
in Publik
0
KDRT

KDRT

932
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Media sosial saat ini tengah ramai membicarakan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh seorang politisi berinisial BY. Ia merupakan anggota DPR dari Fraksi PKS. Menurut Majelis Kehormatan Dewan (MKD), BY dilaporkan karena telah melakukan kekerasan kepada istri keduanya yang sedang hamil.

Dalam berita yang beredar di internet saat ini laporannya sudah dilimpahkan dari kepolisian Bandung ke Pusat Jakarta. Meskipun begitu, BY lewat kuasa hukumnya justru menuduh balik sang istri sebagai pelaku kekerasan pada dirinya.

Melihat kasus ini, saya secara pribadi sangat prihatin pada korban. Karena selain ia mendapatkan kekerasan dari suaminya, ia juga harus berhadapan dengan proses hukum karena mendapatkan tuntutan balik oleh pelaku. Ini lah yang membuat korban KDRT semakin sulit mendapatkan keadilan.

Maka tidak heran jika banyak korban KDRT yang memilih untuk diam dan tidak melaporkan kasus yang ia alami. Sebab seringkali korban bukannya mendapatkan keadilan dan dukungan, justru mereka malah terbentur dengan stigma, proses hukum yang melelahkan dan berbagai tantangan lainnya.

Berpihak Kepada Korban

Dengan begitu berpihak pada korban adalah kunci keadilan bisa kita wujudkan. Hal ini juga yang Nabi Muhammad Saw teladankan selama hidupnya. Beliau selalu mendengarkan perempuan korban ketidakadilan, termasuk korban KDRT. Hal ini tergambar jelas dalam sebuah hadisnya yang berbunyi:

Baca Juga:

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

“Janganlah kalian pukul para hamba Allah yang perempuan!” lalu Sahabat Umar datang dan berkata: “banyak perempuan yang membangkang pada suaminya!” lalu Rasulullah saw. memberikan keringanan untuk boleh memukul perempuan (yang membangkang). Tak lama berselang, banyak perempuan yang berkumpul di sekitar Ummahatul Mukminin untuk mengadukan perilaku suami mereka yang sembarangan memukul perempuan.

Rasulullah Saw pun bersabda: “sudah banyak perempuan yang mengadu kepada para Ummahatul Mukminin tentang suami mereka (yang sembarangan memukul). Mereka itu bukanlah laki-laki baik di antara kalian!”.

Menurut penjelasan Wafiroh dalam tulisannya yang berjudul “4 Bekal Hadis Untuk Perempuan Korban KDRT” di Mubadalah.id menyebutkan bahwa hadis ini sebenarnya Nabi tengah menegaskan bahwa siapapun tidak boleh memukul pasangannya, dalam hal ini suami pada istri.

Bahkan dalah kalimat terakhirnya Nabi juga memebrikan pernyataan yang luar biasa bahwa “mereka yang memukul bahkan dengan alasan benar sekalipun, bukanlah laki-laki yang baik. Jelas bukan laki-laki pilihan.”

Kemudian selain teks di atas, ada juga hadis lain yang menyebutkan bahwa Nabi melarang suami untuk memukul atau melakukan kekerasan pada istrinya. Hadis tersebut ialah:

“Dari Abdullah bin Zama’ah ra, dari Nabi Saw bersabda: “janganlah seseorang di antara kamu memukul istrinya layaknya memukul hamba sahaya, (padahal) ia menggaulinya di ujung hari (Sahih Bukhari, no. Hadis 5259).

Dalam pandangan Kiai Faqihuddin Abdul Kodir hadis ini merupakan kritik pedas dari Nabi pada para suami yang suka memukul. Sebab, seorang suami harusnya berbuat baik, menjaga dan mengasihi istrinya. Inilah yang Nabi Muhammad Saw ajarkan dan teladankan kepada kita semua. []

Tags: istriKDRTkekerasanPKSrumah tanggasuami
Muhammad Farid Najah

Muhammad Farid Najah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon

Terkait Posts

Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
SAK

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

2 Juli 2025
Wahabi Lingkungan

Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

2 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Menstruasi

Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

2 Juli 2025
Gaji Pejabat

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Boys Don’t Cry

    Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID