• Login
  • Register
Rabu, 8 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hukum Syariat

Kewajiban Qishas “Tidak Sama” dengan Shalat dan Puasa

Sesungguhnya Al Qur'an ingin menghapuskan budaya dendam dan penghukuman yang kejam, dengan pemaafan dan kasih sayang

Imam Nakhai Imam Nakhai
22/02/2022
in Hukum Syariat
0
Eisegesis

Eisegesis

13
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Banyak Muslim Indonesia menyatakan bahwa Qishas (salah satunya hukuman mati) adalah kewajiban sama dengan kewajiban shalat dan puasa. Sama sama di Kutiba (diwajibkan) ;

كتب عليكم القصاص

كتب عليكم الصيام

Itu tidak salah, benar. Namun saya memiliki “terjemahan” yang berbeda terhadap kata “Al Qishas” dalam ayat di atas. Terjemahan ayat di atas bukan “diwajibkan pada kalian melakukan Qishas”. Terjemahan yang menurut saya mendekati kebenaran adalah “diwajibkan atas kalian setimpal atau sepadan- jika kalian ingin membalas”

Jadi penekanan ayat itu bukan kewajiban membalasnya, tetapi kewajiban kesepadanan dan setimpal apabila ingin mengQishas. Dalam bahasa usul fiqih, ayat itu menyimpan kata yang terbuang yang disebut “iqthida’u an-nash”. Seandainya di nyatakan bunyinya ;

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih

Baca Juga:

Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT

5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih

كتب عليكم القصاص- اي المماثلة – إذا جزيتم

Diwajibkan atas kalian “sepadan” jika akan membalas. Jika tidak membalas, maka tidak mengapa, Bahkan tidak membalas adalah sikap yang jauh lebih diharapkan Al Qur’an. Al Qur’an, lebih menginginkan jika tindakan kejam dibalas dengan pemaafan, itu lah cita ideal Al Qur’an.

Kalaupun terpaksa membalas, maka itu manusiawi, namun tidak boleh melampaui tindakan yang dilakukan, tidak boleh sewenang wenang. Sama persis dengan ayat yang menyatakan jika kalian memiliki piutang maka tangguhkan lah jika pihak penghutang tidak mampu. Namun jika hutang itu disedakahkan maka jauh lebih baik.

Pemahaman di atas dikuatkan oleh pemahaman secara lughawi terhadap lafat Qishas. Kata Qishas terambil dari kata Qassha, yang juga membentuk kata Qisshah (cerita). Sebagaimana cerita harus sama persis dengan realitas yang terjadi, maka dalam Qishas juga harus sepadan dengan apa yang dilakukan.

Inti ayat itu adalah, jika kalian ingin membalas, balaslah sesuai perbuatan yang dilakukannya, tetapi jika kalian memaafkannya maka itu jauh lebih terhormat dan dicintai Allah.

Menarik membaca tafsir at Thabari terhadap ayat di atas. Beliau mengatakan;

والفرض الذي فرضَ الله علينا في القصاص، هو ما وصفتُ من ترك المجاوزة بالقصاص قَتلَ القاتل بقتيله إلى غيره، لا أنه وجب علينا القصاص فرضًا وجُوب فرضِ الصلاة والصيام، حتى لا يكون لنا تركه. ولو كان ذلك فرضًا لا يجوز لنا تركه، لم يكن لقوله:”فَمن عُفي لهُ من أخيه شيء”، معنى مفهوم. لأنه لا عفو بعد القصاص فيقال:”فمن عفي له من أخيه شيء”.

Kewajiban yang diwajibkan oleh Allah dalam ayat ini adalah ” tidak melampau batas “. Bukan seperti kewajiban shalat dan puasa, sehingga tidak boleh ditinggalkan. Kewajiban shalat dan puasa tidak boleh ditinggalkan, sementara Kewajiban membalas boleh ditinggalkan dengan pemaafan. Dan pemaafan itu adalah bagian dari kasih sayang Allah.

Jadi menurut Al Qur’an, hukuman mati bisa ditinggalkan kah? Ia bisa. Sesungguhnya Al Qur’an ingin menghapuskan budaya dendam dan penghukuman yang kejam, dengan pemaafan dan kasih sayang. Wallahu A’lam. []

Tags: Hukum SyariatislamQishas
Imam Nakhai

Imam Nakhai

Bekerja di Komnas Perempuan

Terkait Posts

Pernikahan tanpa Wali

Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

3 Februari 2023
Hukum Aborsi

Fatwa KUPI (Bukan) Soal Hukum Aborsi

29 Desember 2022
Khitan Perempuan

OIAA-Cairo: Mengharamkan Khitan Perempuan Sesuai Syari’ah Islam

19 Desember 2022
Khitan Perempuan

Ulama Dunia Desak Hentikan Khitan Perempuan

13 Desember 2022
Hukum Perempuan Haid Membaca Al-Quran

Hukum Perempuan Haid Membaca Al-Quran Menurut Syekh As-Sya’rawi

2 Desember 2022
Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

9 November 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Childfree

    Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Komentar Terbaru

  • Pemikiran Keislaman di Malaysia dan Indonesia pada 6 Tips Berdakwah Ala Nyai Awanilah Amva
  • Menghidupkan Kembali Sikap Saling Melindungi pada Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan
  • Harapan Lama kepada Menteri PPPA Baru - Mubadalah pada Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual
  • Menjadi Perempuan Pembaru, Teguhkan Tauhid dalam Kehidupan pada Bagaimana Hukum Menggunakan Pakaian Hingga di Bawah Mata Kaki?
  • Wafatnya Mbah Moen Juga Dirasakan Semua Umat Beragama - Mubadalah pada Fahmina Institute Terapkan Prinsip Mubadalah dalam Organisasi
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist