• Login
  • Register
Minggu, 11 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Khalifah di Bumi: Peran Perempuan dalam Keberlanjutan Lingkungan

Mendukung keterlibatan perempuan, tidak hanya memenuhi tanggung jawab agama tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan global yang lebih adil dan efektif

Thoha Abil Qasim Thoha Abil Qasim
08/08/2024
in Publik
0
Khalifah di Bumi

Khalifah di Bumi

592
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam beberapa tahun terakhir, masalah perubahan iklim dan keberlanjutan menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Dalam urgensi isu ini tentu tidak sedikit orang yang mengetahuinya. Akan tetapi peran perempuan dalam gerakan ini kurang mendapat sorotan yang layak.

Padahal dengan mengaitkan peran perempuan dalam keberlanjutan dengan prinsip-prinsip syariat Islam, kita dapat melihat bagaimana ajaran agama mendukung keterlibatan aktif mereka dalam melindungi lingkungan.

Islam mengajarkan bahwa manusia adalah khalifah di bumi, yang berarti kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat lingkungan. Konsep ini menekankan bahwa setiap individu, tanpa memandang gender atau status sosial, sama-sama memiliki kewajiban moral dan spiritual untuk menjaga keseimbangan alam dan melindungi sumber daya yang diberikan oleh Allah Swt.

Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an;

” وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

Baca Juga:

Islam Memuliakan Perempuan Belajar dari Pemikiran Neng Dara Affiah

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Konservasi Lingkungan dan Implikasinya terhadap Ketahanan Ekosistem Masa Depan

Sunat Perempuan dalam Perspektif Moral Islam

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” (Q.S Al-Baqarah [2]: 30).

Allah Swt menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi dengan tanggung jawab menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sumber daya alam. Dalam hal ini  tidak hanya dibebankan kepada laki-laki tetapi juga perempuan. Dalam ingatan sejarah Islam banyak contoh perempuan yang berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang sosial dan lingkungan.

Kepemimpinan Perempuan

Sejarah Islam memberikan contoh konkret tentang kepemimpinan dan kontribusi perempuan. Salah satu contohnya adalah sosok Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad Saw. Beliau dikenal sebagai seorang pebisnis sukses dan dermawan. Khadijah tidak hanya berperan penting dalam keluarga, tetapi juga memberikan kontribusi besar kepada masyarakat melalui usahanya.

Keterlibatan perempuan dalam gerakan lingkungan saat ini sejalan dengan prinsip-prinsip yang Islam ajarkan. Perempuan aktif dalam berbagai inisiatif, mulai dari program daur ulang hingga konservasi alam, yang mencerminkan tanggung jawab mereka sebagai khalifah di bumi. contohnya seperti “Kampung Iklim” (IKLIM) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Program ini melibatkan perempuan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan penanggulangan perubahan iklim. Perempuan di daerah ini terlibat dalam kegiatan seperti penanaman pohon, pemeliharaan kebun komunitas, dan pendidikan lingkungan.

Keterlibatan perempuan dalam isu lingkungan tidak hanya memberikan manfaat bagi keberlanjutan tetapi juga berdampak positif pada masyarakat secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan sering kali memiliki pendekatan yang lebih holistik dan berorientasi komunitas. Terutama dalam menangani masalah lingkungan yang tidak menyimpang dengan prinsip keadilan dalam Islam.

Alquran menekankan pentingnya keadilan dan kebajikan

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ

“sesungguhnya Allah Swt memerintahkan untuk berbuat adil dan kebajikan”. (Q.S. An-Nahl [16]: 90)

Kontribusi Perempuan dalam Gerakan Lingkungan

Dengan melibatkan perempuan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek keberlanjutan, kita dapat memanfaatkan pandangan yang beragam. Selain itu memastikan bahwa kebijakan dan tindakan yang kita ambil lebih menyeluruh dan berkelanjutan.

Seperti Wangari Maathai yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2004 untuk usahanya dalam meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan hak-hak perempuan. Fakta ini menunjukkan pengakuan internasional atas dampak positif dari keterlibatan perempuan dalam gerakan lingkungan. Maathai, W. (2006). Unbowed: A Memoir. Pantheon Books.

Untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam gerakan keberlanjutan, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan. Di antaranya memberikan pendidikan dan pelatihan tentang isu-isu lingkungan kepada perempuan, sehingga dapat membantu mereka memahami dan menangani masalah lingkungan.

Pelatihan ini memberikan keterampilan yang perempuan perlukan untuk terlibat dalam proyek-proyek keberlanjutan. Seibert (2021) menyatakan bahwa pendidikan yang baik mempersiapkan perempuan untuk berperan aktif dalam solusi lingkungan.

Perempuan harus terlibat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan lingkungan. Dengan keterwakilan yang baik, kebijakan yang dibuat akan lebih adil dan mencakup berbagai perspektif. Ahmed (2022) menunjukkan bahwa melibatkan perempuan dalam pembuatan kebijakan dapat meningkatkan efektivitas kebijakan lingkungan.

Seibert (2021) juga mencatat bahwa dukungan untuk proyek perempuan mempercepat dampak positif bagi lingkungan dan memberdayakan perempuan. Mendukung proyek-proyek yang dipimpin oleh perempuan sangat penting. Perempuan sering memimpin inisiatif yang bermanfaat bagi lingkungan, seperti program daur ulang atau konservasi alam.

Dalam konteks syariat Islam, peran perempuan dalam gerakan iklim dan keberlanjutan merupakan bagian penting dari tanggung jawab kita sebagai khalifah di bumi. Islam memberikan kerangka moral untuk melibatkan perempuan dalam perlindungan lingkungan dan mengakui kontribusi mereka sebagai elemen penting dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.

Dengan demikian artinya mendukung keterlibatan perempuan, kita tidak hanya memenuhi tanggung jawab agama tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan global yang lebih adil dan efektif. []

 

Tags: gerakan perempuanIbu BumiIsu LingkunganKeberlanjutankemanusiaankhalifahmanusia
Thoha Abil Qasim

Thoha Abil Qasim

Thoha Abil Qasim terbit di pulau Kangean, Sumenep yang kondisinya sedang ngaji Fikih Ushul Fikih di Ma'had Aly Situbondo

Terkait Posts

Barak Militer

Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?

11 Mei 2025
Hari Raya Waisak

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

10 Mei 2025
Vasektomi untuk Bansos

Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

9 Mei 2025
Vasektomi

Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

8 Mei 2025
Barak Militer

Mengasuh dengan Kekerasan? Menimbang Ulang Ide Barak Militer untuk Anak Nakal

7 Mei 2025
Jukir Difabel

Jukir Difabel Di-bully, Edukasi Inklusi Sekadar Ilusi?

6 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hari Raya Waisak

    Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bekerja adalah Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merebut Tafsir: Membaca Kartini dalam Konteks Politik Etis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada Cinta bagi Arivia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?
  • Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga
  • Tidak Ada Cinta bagi Arivia
  • Menyusui adalah Pekerjaan Mulia
  • Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version