• Login
  • Register
Rabu, 8 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Kisah Abdullah Al-Mughawiri dan Pentingnya Payung Hukum bagi Korban

Nur Anisa Nur Anisa
01/02/2019
in Kolom
0
Kisah Abdullah Al-Mughawiri
19
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Alkisah, ada seorang Syeikh bernama Abdullah al-Mughawiri. Dia tinggal di Spanyol. Al-Mughawiri dikenal karena menjadi orang yang berhasil mengalahkan nafsunya. Saat itu, diceritakan dia membawa seorang gadis cantik dari Spanyol. Gadis jelita tersebut meminta tolong kepada Syeikh untuk mengantarkannya kepada keluarganya.

Di tengah perjalanan di gurun yang sunyi, Syeikh nyaris melakukan kekerasan seksual pada gadis tersebut. Akan tetapi akalnya bekerja dengan baik dari nafsunya. Tapi apa daya, hasrat itu semakin menggelora. Dalam pilihan yang sulit, Syeikh akhirnya lebih memilih untuk menjepitkan kemaluannya pada dua batu. Upaya mengontrol diri yang sangat keras.

Syeikh sadar, melakukan kekerasan seksual terhadap orang lain adalah kejahatan yang bisa mencederai agamanya. Apalagi orang yang ada di sampingnya adalah seorang gadis yang butuh perlindungan. Orang yang butuh pertolongan. Dan agama mengajarkan menjaga amanat adalah sifat Nabi. Orang yang tidak menjaga amanat disebut agama sebagai munafik.

Alhasil Syeikh bisa memenuhi amanat untuk mengantarkan gadis tersebut pada keluarganya dengan selamat. Setelah kejadian itu beliau langsung bertaubat kepada Allah dan dia pun dikenal sebagai tokoh yang tak ada duanya pada zamannya. Cerita ini ada dalam kitab al-Kawakib al-Duriyah fi Tarajum al-Sadah al-Sufiyah yang dulis oleh Al-Munawi.

Dalam cerita di atas kita bisa melihat betapa Syeikh al-Mughawiri mempunyai pengendalian diri yang sangat kuat. Bahkan demi kendali itu, dia memilih menyakiti diri dibandingkan harus menyakiti orang lain. Pertanyaannya, apakah semua orang bisa mempunyai kendali diri sekuat al-Mughawiri?

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya
  • Nabi Saw Meminta Umat Islam Untuk Melindungi Perempuan dari Berbagai Kekerasan
  • Nabi Saw Melarang Memilih Pasangan Laki-laki yang Suka Memukul
  • Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT

Baca Juga:

Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Nabi Saw Meminta Umat Islam Untuk Melindungi Perempuan dari Berbagai Kekerasan

Nabi Saw Melarang Memilih Pasangan Laki-laki yang Suka Memukul

Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT

Inilah faktanya. Di negeri kita, angka kekerasan seksual masih cukup tinggi. Angkanya bahkan cenderung meningkat di tiap tahunnya. Korbannya kebanyakan adalah perempuan dan anak. Tahun 2014 tercatat ada 4.475 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan. Jumlah itu meningkat pada 2015 tercatat sebanyak 6.499 kasus.

Kekerasan seksual tidak terjadi hanya pada ranah publik tapi juga di dalam rumah. Tahun 2017 tercatat ada 2.979 kasus kekerasan seksual terjadi di dalam rumah tangga (KDRT) atau relasi personal. Serta sebanyak 2.670 kasus di ranah publik atau komunitas.

Yang lebih mengerikan lagi, data Balai Pelayanan Kepulangan TKI Selapajang, Tangerang menyebut terdapat 11.343 kasus pelecehan seksual sepanjang 2008-2014. Data ini semua saya peroleh dari salah satu portal berita.

Perempuan sebagai korban kekerasan pun kerap kali tidak mendapatkan perlindungan maksimal. Banyak di antara mereka takut melapor karena takut dipidanakan. Kasus seperti itu pernah menimpa BN saat melaporkan pelaku kekerasan seksual yang tidak lain adalah atasannya. BN dilaporkan telah mencemarkan nama baik atasannya.

BN adalah satu contoh. Banyak perempuan korban kekerasan lain mengalami kondisi serupa bahkan lebih tragis. Barangkali kendali diri seperti yang pernah dilakukan Syeikh Abdullah Al-Mughawiri tak bekerja di sini. Oleh karenanya kita perlu sebuah sistem pengendalian baru yang bisa mencegah kekerasan seksual.

Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS) bisa dikatakan sebagai sistem itu. Ia bisa menjadi payung hukum bagi korban kekerasan seksual dan mencegah peristiwa serupa terjadi lagi di negeri ini.

RUU ini harus segera mungkin disahkan karena segala jenis kejahatan harus dihukum dengan adil dan tegas. Kalau kita menyepelekan tindak kejahatan terhadap perempuan, maka kejahatan terhadap perempuan akan terus terjadi.

Terpenting, payung hukum ini harus dibarengi dengan kesadaran bahwa kekerasan seksual terjadi bukan karena salah korban, melainkan pelakunya. Yang perlu dihukum adalah pelakunya, bukan korbannya. Korban harus dilindungi bukan malah disalah-salahkan, apalagi dipidanakan.[]

Tags: ceritahukumKekerasan seksualkendali dirikisahkontrolkorbanlaki-lakipayung hukumpelakuperempuansyeikh
Nur Anisa

Nur Anisa

Nur Anisa, Mahasiswi Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Terkait Posts

Kampung Adat Kranggan

Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota

8 Februari 2023
Party Pooper

Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

8 Februari 2023
Sunat Perempuan

Hari Nol Toleransi terhadap Sunat Perempuan : Memahami Bahaya P2GP

8 Februari 2023
Pencemaran Udara

Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim Menurut Pandangan Islam

7 Februari 2023
Pengesahan RUU PPRT

Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT

7 Februari 2023
NU Merangkul Feminisme

Feminis-NU-isme: Ketika “NU Merangkul Feminisme”

7 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Childfree

    Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nabi Saw Meminta Kepada Para Suami agar Jangan Melecehkan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Nol Toleransi terhadap Sunat Perempuan : Memahami Bahaya P2GP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

Komentar Terbaru

  • Sisi Lain dari Haul Gus Dur ke-10 di Cirebon, yang Bikin Semua jadi Ambyar - Mubadalah pada Alissa Wahid: Islam Menolak Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan
  • Hari Nol Toleransi terhadap Sunat Perempuan pada Hari Anti Sunat Perempuan Internasional: Bukti Praktik P2GP Membahayakan Perempuan
  • Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT - kabarwarga.com pada RUU PPRT dan Penghapusan Perbudakan Modern
  • Satu abad NU: empat hal yang perlu disiapkan ormas Islam terbesar di Indonesia ini untuk memasuki usia abad ke-2 - Course View pada Mendidikkan 7 Nalar Moderat Buya Husein Muhammad
  • Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim Menurut Islam pada Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Global Warming?
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist